Kapitel 100: Argumen tak berujung

Knock-Knock-Knock…

Meskipun Christopher merasa dorongan kuat untuk menerobos ke dalam ruangan, dia mengendalikan dorongannya dan malah mengetuk pintu. Meskipun amarahnya sedang membara di dalam, dia tetap menjaga sikap hormatnya terhadap ayahnya.

"Masuk."

Christopher menerjang masuk, menutup pintu dengan keras di belakangnya.

Bang…

Suara keras pintu yang tertutup membuat Adrian mengangkat kepalanya dan menatapnya. Alisnya mengerut karena kaget.

"Ada apa? Sudah lupa tata krama?" Adrian pun marah juga.

"Mengapa Anda memecat Nyonya Green?" Christopher membara, mencengkram bagian belakang kursi di sebelah meja kerja. Dia tidak menyia-nyiakan waktu untuk membicarakan hal lain.

"Nyonya Green?" Adrian mengerutkan keningnya. Saat itu, dia tidak ingat siapa yang dimaksud Christopher.

"Nyonya Rachel Green," kata Christopher, menggeretakkan giginya. "Dia bekerja di Hotel Sierra, dan Anda memecatnya beberapa jam lalu. Sudah lupa begitu cepat?"