Pei Ge bersandar di pelukan Ji Ziming. Luka yang tampak jelas dan mengerikan di cermin tinggi itu tidak tampak begitu jelek. Nyatanya, bahkan terlihat cukup menggemaskan.
"Apa kamu tahu ke mana mereka pergi?"
Pei Ge memikirkan bagaimana tiga anak itu, pamannya, dan ibu Ji Ziming tidak akan bosan selama perjalanan, dan senyuman terbentuk di bibirnya. "Aku pikir pasti mama tidak ingin mengajak paman, tetapi paman yang memaksa ikut."
Senyuman muncul di mata gelap Ji Ziming. "Iya. Mama meneleponku tadi dan mengeluhkan tentang pamanmu. Bahkan sebelum dia selesai bicara, aku dengar pamanmu merebut ponselnya dan menutupnya."
"Benarkah?"
Mata Pei Ge berbinar saat menatap pria itu. Kedua pipinya sedikit berwarna merah muda karena tersenyum.
"Benar, jadi jangan khawatir. Pamanmu adalah seseorang yang tahu batasannya, jadi dia pasti akan membantu tiga anak itu dan mama menikmati kegiatan mereka."