App herunterladen
14.28% INSIDEN MULTIVERS / Chapter 4: Chapter 4

Kapitel 4: Chapter 4

Sekarang kami berada di kelas 3,selama ini saya hanya bergaul dengan adikku,ena,tomoya,dan eriri kami semua memangil dengan nama panggilan dan mereka memanggilku natsu walau ena memangilku yuki walaupun perkenalanku menyebutkan bahwa ku seorang otaku masih ada beberapa anak perempuan yang mencoba berteman denganku setelah saya menunjukkan kemampuanku dan menjadi yang terbaik di academic ataupun atletik.

Dan seperti saat ini di jam istirahat kami berlima sedang mengobrol,didepanku ena sedang memainkan rambut rin sambil berbicara padanya,sedangkan dia hanya membaca buku yang sesekali menjawab. Untukku bersama tomoya yang berbicara sambil duduk diatas mejaku sedang membahas manga,sedangkan eriri focus mengambar di tempat duduk ena tepat di sebelahku dan tomoya. Beberapa menit kemudian eriri berteriak dengan bahagia.

"SELESAI". kami pun mengelilingi mejanya untuk melihat karyanya saat ini.karyanya adalah seorang anak perempuan yang duduk dengan memegang boneka beruang,setelah beberapa saat Tomoyapun berkomentar

"untuk kualitas jika dibandingkan dari karya saat ini masih kurang"

"tapi setidaknya ada peningkatan sedikit dari sebelumnya"jawab ena

"ada beberapa bagian yang tidak kontras atau seimbang tapi untuk saat ini itu sudah cukup"jawabku

"untuk kelas 3 sd memang sudah sangat bagus"jawab rin

"masih harus ditingkatkan lagi…huh…"jawab eriri dengan sedih

"jangan sedih eriri suatu saat kau pasti bisa menjadi professional jika kau tidak menyerah dan terus mencoba"kataku

"itu benar eriri kita masih sekolah dasar tapi saat dewasa kau bisa jadi illustrator atau mangaka professional" tambah tomoya

"terima kasih tomoya,natsu" respon eriri dengan senyum cerah

"hmm?" tanpa sadar saya melihat sekeliling

"Ada apa nii-san"

Sepertinya akan dimulai pikirku

"tidak ada apa-apa"jawabku

Bel masuk pun kembali berbunyi kamipun duduk ditempat kami masing-masing dan memperhatikan pelajaran berikutnya.

Saat pulang kami kami saling mengucapkan selamat tinggal

"rin-chan tolong tunggu dulu disini"

"hm,jangan lama-lama"jawab rin lalu dia mengeluarkan buku dan membacanya.

Sayapun pergi keluar dan mencari orang yang akan membuli ke aula sekaligus gymansium,dan bagian belakangnya,kelas-kelas kosong tapi tidak ada seseorang yang sepertinya mendiskusikan untuk membulli kami.

"huuh…sepertinya untuk saat ini sampai disini dulu"pikirku setelah itu kembali ke kelas dimana rin berada.

"rin-chan!"kataku lalu rin pun melihat kearahku setelah memastikan bahwa itu adalah aku lalu ia berdiri dan berjalan kearahku,setelah kami bersebelahan kami pun pergi berjalan keluar sekolah.

"rin-chan apa kau mendengar sesuatu yang aneh?"tanyaku

"hmm…saat nii-san pergi aku mendengar sesuatu tentang tomoya dan eriri tapi aku tidak tau mereka membahas apa karena aku terlalu focus terhadap buku"jawab rin setelah berpikir beberapa saat.

Begitu jadi aku melewatkannya.

"rin kita akan datang pagi-pagi untuk sementara mulai besok"

"ehh…kenapa??"

"kau akan mengerti nanti,jika tidak maka aku akan menjawabnya nanti saat tidak perlu datang pagi".

Rin-chan menghela napas dan menjawab

" baiklah".

Keesokan paginya kami datang ke kelas aku melirik papan tulis dan menghela napas

"inilah yang kumaksud rin"

"sepertinya mereka tidak punya pekerjaan lain untuk dilakukan"saat rin melihat papan tulis yang bertulisan tomoya dan eriri dengan payung dan diatasnya ada tanda hati,selain itu juga ada hal lain tapi itu yang paling jelas.

"mereka hanya cemburu terhadap tomoya yang dekat dengan eriri"

"baiklah" jawab rin

"tolong hapus itu rin sebelum yang lain melihat,aku akan memeriksa hal lain"lalu aku pergi kemeja tomoya dan eriri untuk mengecek dibagian bawahnya dan ternyata tidak ada apa-apa disana.

"aku akan pergi sebentar ke rak sepatu"rin hanya mengangguk dan terus menghapus tulisan sementara aku pergi mengecek rak.

Saat tiba dirak aku mengecek rak sepatu sepatunya masih ada,tapi saat mengecek bagian dalamnya terdapat beberapa paku paying

"Ck mereka hanya berani bermain dibelakang"setelah mengeluarkan semua paku payung dan membuangnya ke tempat sampah,saya memeriksa rak sepatu dan bagian dalam sepatu eriri

"benar saja mereka menargetkan tomoya"pikirku saat melihat tidak ada apa-apa di rak ataupun sepatunya.

Saatku kembali ke kelas aku melihat bahwa rin telah selesai menghapus dan dia sedang duduk dikursi dan membaca buku seperti biasa.

"terima kasih rin-chan,apa ada orang yang datang kekelas saat menghapus itu?"

"tidak ada,apa yang akan nii-san lakukan?" jawabnya tanpa melihat kearahku

"untuk saat ini hanya melihat jika pelakunya sudah jelas maka saya akan bertindak"

Setelah itu aku memperhatikan setiap siswa yang datang kekelas dan aku menemukan 5 anak laki-laki dan 2 anak perempuan mereka memiliki ekspresi sedikit terkejut dan saat mereka melihatku mereka langsung mengalihkan pandangan dan beberapa mendecakan lidah.

Tomoya dan eriripun datang dan sepertinya tidak ada yang terjadi dilihat dari ekspresi mereka kamipun mengobrol sampai bel berbunyi tapi tidak membahas kejadian sebelumnya rin pun tidak melakukannya tanpa ku harus memberi tahu.

Jam 12.45 jam bebas untuk bermain

Aku langsung berdiri dan langsung menuju ke tempat para pembuat onar yang mendapat tatapan bingung dari ena,tomoya dan eriri

"oi kalian berlima penjahat kelas 3,bagaimana kalau menemaniku bermain"

"S-siapa yang panggil penjahat kelas 3?!" jawab teman sekelas A

"kenapa kami harus menemani mu bermain?!"

Kenapa kalian begitu takut kalau begitu,jika kalian ingin berbohong cobalah untuk terlihat tenang pikirku.

"kalian pikir aku tidak tahu apa yang kalian lakukan?"jawabku dengan tatapan menghina

"huuh baiklah,jika kalian menang kalian boleh bermain dan makan bersama eriri atau rin sekalian bersama ena juga besok berduaan"

"Oi kenapa kau memutuskan membawa kami seeanaknya?!"jawab eriri dengan pipi sedikit memerah entah karena kesal atau malu

"itu benar kenapa aku hanya diperlakukan sebagai bonus itu sedikit melukaiku sebagai wanita"jawab ena

"bukan itu masalahnya ena"jawab tomoya

"aku ingin buku baru karena melibatkanku"jawab rin

"jadi kau tidak masalah dijadikan hadiah rin-chan?"Tanya ena

Rin pun menutup buku dan menatap ena lalu para penggangu

"seorang pengecut yang memusuhi seseorang karena iri dan tidak berani berhadapan langsung dengan lawan tidak mungkin menang melawan nii-san"jawab rin dengan mata datar dan senyum sarkatik.

"APA MAKSUDMU DENGAN ITU SIALAN?!!"

"KITA AKAN MENGALAHKANNYA HINGGA DIA SANGAT MALU DAN TIDAK BERANI DATANG KESEKOLAH LAGI??!!"

"rin-chan,omega good job"kataku sambil mengacungkan jempol

"jangan lupa bukunya"jawab rin, lalu kami semua pergi kelapangan dengan bola ditanganku.

Sambil berjalan ke lapangan tomoya bertanya dengan khawatir dan binggung.

"Kenapa ini terjadi??,dan kenapa dia tidak meminta kita untuk membantunya"

"apa kau tau apa yang terjadi rin?"Tanya ena

"aku tau"

"Lalu ap-"tanpa membiarkan eriri menyelesaikan kalimatnya rin menjawab.

"tapi hanya nii-san yang berhak memberi tau kalian,kalian hanya perlu tahu bahwa ini sebenarnya adalah kesalahan mereka sendiri,dan juga ini untuk menunjukan untuk tidak pernah menggangu orang-orang yang dekat dengannya"

Setelah sampai kami mendengarkan permainan yang akan dimainkan dan aturannya

"kita akan memainkan dodge ball dengan 5 vs 1,peraturannya sama tapi jika kalian berhasil membuatku out maka kalian menang sementara saya berhasil membuat kalian semua out maka itu kemenaganku,lalu bola yang ditangkis tetapi tidak ditangkap tetap tidak dianggap out kerana saya hanya sendiri setuju?."kataku

"ini akan akan menjadi permainan mudah"jawab teman sekelas b

Mereka membuat formasi seperti berlian dengan ujung lancip menunjuk ke natsuyuki dengan jarak 4 meter

"apa kalian ingin melempar terlebih dahulu"

"huh kami akan berbaik hati membiarkan kau melemparnya terlebih dahulu"

"uwah nii-san berubah menjadi penjahat lihat senyumnya itu" kata rin saat memerhatikan senyum kakaknya

"saat melihat entah kenapa membuatku merinding dan sedikit bersemangat,kenapa?"jawab eriri dengan pipi sedikit memerah.

""""eh""" jawab mereka bertiga dengan heran

Gawat niatku terlihat, untuk saat ini kau tidak perlu tau perasaan itu eriri pikirku saat mendengar percakapan mereka dan memasang kembali wajah tidak peduli.

"baiklah jangan menyesal karena memberikannya kepadaku"

Dengan begitu aku mengambil posisi,dan melemparkannya sekuat tenaga dan bukannya ke arah lawan tapi ke 1 meter didepannya.

"lihat ini mud-" tiba-tiba bola yang terlempar seperti meleset itu memantul dari bawah ke bagian Antara 2 kakinya membuatnya out dan tidak bisa melanjutkan kalimatnya karena tidak sadarkan diri lalu diseret untuk keluar lapangan oleh teman sekelas yang lain.

"sekarang siapa selanjutnya"kataku dengan senyum ramah walau untuk lawan itu terlihat menakutkan.

"tunggu ak-" tanpa membiarkannya menyelesaikan kalimat aku melempar bola kearahnya dan mengenai dada dan memantul ke kepalanya membuatnya tidak sadarkan diri.

"dua jatuh, selanjutnya"

"ak-" sekali lagi dan kali ini secara langsung mengenai wajahnya korban ketiga membuatnya out.

"ini membosankan,ini cobalah untuk mengenaiku"kataku dan memberikan bola kepada lawan D.

"aku akan membu-"

"lempar saja"kenapa penjahat selalu memberikan kalimat yang tidak perlu pikirku.

Saat wajahnya memerah karena marah diapun langsung melemparkannya kearahku

"rasakan itu" pikir para pembuat onar.

tentunya protagonist kita tidak akan membiarkannya mengenainya,saat bolanya akan mengenai wajahnya dia menangkisnya mengunakan tangan kananya dan memantukan bolanya ke arah kiri diluar lapangan. sayangnya di arah bola itu ada seorang gadis kecil dengan rambut hitam panjang sebahu.

"eh"tanpa bisa merespon bola itu mengenai wajahnya dan membuatnya tidak sadarkan diri.

"lihat apa yang kau lakukan, kau membuat gadis tidak bersalah tidak sadarkan diri"kataku tanpa tahu malu.

"Erika!!, sial" respon salah satu penjahat.

Tentunya gadis itu adalah salah satu yang tidak menyukai tomoya ataupun eriri.karena itu ku membuat mereka tau mau itu perempuan atau laki-laki natsuyuki tidak akan segan-segan membalasnya.

Bola kembali dipegang oleh penjahat c

"Ini untuk Erika rasakan ini"

kali ini saya tidak menghindar melainkan menangkapnya tapi sesaat sebelum memegagangnya sepenuhnya tubuhku mengikuti momentum bola lalu saya berputar ke kanan dan melemparkanya ke penjehat D

"Awas !"kata penjahat c

"sia-"karena bola lebih cepat dari sebelumnya bola itu mengenai wajah bagian kanan penjahat D dan memantul yang mengenai bagian pipi penjahat c

"sakit, sial!!" teriaknya dan karena kekuatannya sedikit berkurang dia hanya jatuh ketanah dan masih sadarkan diri dan kemudian bola itu jatuh tidak jauh darinya,aku mendekatinya berlutut didekatnya dan membisikan

"jangan ganggu kelompok kami lagi, kali ini hanya bola voli tapi lain kali…. kau mengertikan??"

Anak itu mengganguk dengan cepat

"bagus beritahu teman mu yang lain,jika mereka tidak mengikuti kau lebih baik tidak bersama mereka atau kau akan merasakan hal yang lebih menyakitkan dari pada bola itu"

Kataku lalu meembantunya berdiri dan menepuk pundaknya lalu kembali kekelas bersama yang lain.

"bukankah kau berlebihan yuki?,bagaimana jika kau dipanggil oleh sensei?" Tanya ena

"itu diperlukan,dan jika saya dipanggil saya tidak akan meminta maaf,jika para penjahat tidak mempersalahkannya aku yakin sekolahpun tidak.tapi orang tua mereka akan merepotkan jika mempermasalahkanya."jawabku

"Nii-san apa kau sudah mengeluarkan semua kemampuanmu?"Tanya rin

"aku juga tertarik" di ikuti eriri.

"sebutkan setara dengan apa kemampuan mu"tambah tomoya

"kalian ini…huuh, ku mengeluarkan semuanya karena itu aku sedikit mengantuk sekarang,dan untuk perbandingan mungkin anak kelas 6 atau 5"karenaku terus bergerak saat bosan setelah bisa berjalan dan berlari. saat ada waktu di umur 3 atau 4 bahkan melakukan latihan khas anime dengan pahlawan berkepala botak bahkan sampai sekarangku terus mingikutinya dan meningkatkan kesulitannya.


next chapter
Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C4
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen