Kapitel 95: Mencari Tahu Namanya

Aku dan wanita pemilik bola mata blue corundum yang belum kuketahui namanya itu kini sedang berjalan beriringan di pusat kota. Kami baru saja keluar dari penginapan dan sekarang tengah mencari tempat makan yang cocok untuk mengisi perut kami yang keroncongan karena sudah sejak tadi siang belum diisi oleh makanan apa pun.

"Apa kau sudah pernah mendatangi kota ini sebelumnya?" tanyaku memecah keheningan di antara kami berdua. Aku yang memulai pembicaraan karena wanita itu hanya diam membisu sejak kami meninggalkan penginapan.

Kepala wanita itu terangguk. "Ya, aku pernah mendatangi kota ini, tapi sudah lama sekali dan dulu hanya sebentar singgah di sini," sahutnya.

"Hm, begitu, ya. Aku juga pernah singgah di kota ini, beberapa hari karena itu aku cukup mengenal kota ini."

"Oh, baguslah kalau begitu."

Hanya jawaban seperti itu yang dia berikan dan kembali mulutnya bungkam seraya menundukan kepala, menatap kedua kakinya yang menapak di tanah.