App herunterladen
6.06% In Pursuit of love / Chapter 18: bab 18

Kapitel 18: bab 18

Sang sutradara merasa chemistry mereka berdua mulai timbul, tak banyak membuang waktu. Syuting episode pertama pun di mulai. Saat di mulai, salma berbicara pada Tim Penulis bagaimana kalau pemain di episode berikutnya di keluarkan di awal-awal karena menurut Salma, bagus kalau ada persaingan di antara keduanya.

Tim Penulis masih memikirkan dan bertanya adakah kandidat yang Salma rasa cocok, karena melihat insting mencari pemain yang ok bisa di temukan oleh Salma. Salma langsung menunjuk Kaka dan Tim Penulis merasakan apa yang di rasakan oleh Salma tapi, Tim penulis merasa belum cukup karena keputusan akan terjawab kalau sudah melihat acting Kaka.

Tak lama sang sutradara menyudahi syuting episode pertama ini untuk istirahat, meskipun masih terlihat sedikit kaku tapi chemistry keduanya cukup memuaskan semua orang. Salma pun ikut istirahat dan entah mengapa Sang sutradara meminta Salma berbicara empat mata.

"Terima kasih ya, sudah mau membuat cerita lo di jadikan web series. Saya suka sama cerita lo, tapi ada titipan dari suami lo kalau body guard lo jangan di main di Web series kita. Jujur sayang banget suami lo nggak bolehin body guard lo nggak main di web series kita. lihat dia? begitu indah buat seorang laki-laki," pendapat sang sutradara yang setuju dengan Salma.

"Tuh kan, sutradara aja setuju kalau Kaka jadi pemain. Emang harus rayu Ibnu deh, aduh Rayunya gimana ya?" ucap Salma dalam hati

" Ya sudah makan gih, kan sudah waktunya breaktime."

Tak lama Tim Penulis mencari Salma, karena Tim Wardrobe ingin melihat Kaka dan penasaran dengan looknya. Setelah Tim Penulis memuji look Kaka, Salma yang tidak tahu Kaka di mana. Hanya bisa menjawab kalau coba cari di Masjid.

Tim Penulis juga Tim wardrobe mendengar jawaban Salma langsung mencari Masjid yang di maksud. lalu ketemu dan Kaka keluar dengan aura remaja Masjid. wangi, gagah juga ramah. Tiba-tiba Tim penulis berceletuk main di web series dong kak. Salma mendengar itu semoga membuat berubah pikiran Kaka dan ikut syuting di web series ini.

Tiba-tiba syuting terhenti karena Kaka menghebohkan Syuting Web series dan akhirnya syuting untuk stok seminggu ke depan sementara waktu di lanjutkan besok hari. Safa pun ikut pulang dan sementara waktu Salma yang menyetir mobilnya agar Kaka bisa segera Salma bawa ke apartemen.

Safa yang entah ada apa dengan Kaka atau masih kesal dengannya. Berceletuk dan membuat Salma menjadi kesal.

"Aduh, seorang Kaka doang."

"Kasar, over protective dan ganggu banget. Bisa di sukain cewek-cewek kayak tadi. Aduh ada apa dengan cewek-cewek itu ya," celetuk Safa yang jutek

"Safa! dari pada saya yang marah lebih baik diam ya."

"Iya kak, kita mau kemana kak?"

"Pulang, biar kaka bisa istirahat."

"Cuman gara-gara Kaka, kita pulang bobo? padahal masih banyak scene kan?" ucap Safa dalam hati

Malam hari berganti, Ibnu datang dengan muka masam. Tas di taruh kasar lalu kunci mobil di taruh kasar. Sepatu minta di lepaskan, duduk langsung ambil air putih di meja yang ada di depannya.

Memanggil Kaka juga Salma. Ibnu menghembuskan nafas panjang dan berusaha sesantai mungkin. Berkata dengan pelan-pelan juga dengan hati-hati. Kalau dirinya di Dm para crew web series Salma yang mana meminta Kaka untuk ikut main di web series Salma.

"Jadi, gimana Kaka kamu mau?"

"Maaf Pak, saya tetap tidak mau. Karena akan selalu penyesalan akan ada."

"Tapi, saya capek di ganggu crew Web series."

"Sorry sayang, tapi kalau tetap nggak mau gimana dong?"

"Ya sudah nanti Gue pikirin lagi, oh ya ada body guard baru. Gue capek juga melihat Safa berantem terus sama Kaka."

"Na gitu dong," ucap Safa pada Ibnu

"Mark come here. Mark introduce your self and i will explain your work later."

"Tapi safa, bayar sendiri di bulan-bulan berikutnya. Bulan ini gue yang bayarin."

"Oh ok, ya allah imut banget."

Wajah Mark jika di seorang artis, seperti Ricky Harun anak dari Artis Dona harun. Safa terpesona dan rela katanya di ikuti oleh Mark, tak lama safa pun segera mendekati Mark. Mark ternyata ramah juga hangat bagi Safa.

Usai mendekati Mark yang hangat, Ibnu menjelaskan tugas selama beberapa hari kedepannya. Mark berusaha mendengarkan dengan seksama dan meminta ijin setiap kali akan mengajukan pendapat

Berhari-hari keduanya semakin dekat, sampai suatu hari keduanya safa juga Mark menjadi penasaran akan sesuatu yang tidak terduga sebelumnya. Safa melihat Fabian bersama orang asing yang dari luar terlihat serius juga seperti preman. Karena penasaran akan hal itu, Safa menghampiri Fabian untuk menyapanya. Saat akan menyapanya, Safa malah melihat Foto Kak Salma di atas meja. Safa berusaha menguping tapi, di gagalkan oleh Mark yang merasa mereka orang yang berbahaya. Namun Safa yang tak percaya mau menguping lagi, mereka berdua telah pergi entah kemana. Mark malah curiga kalau memang semua bukan orang biasa dan bisa jadi cepat-cepat pergi karena merasa telah di ikuti oleh Safa juga Mark.

Sampai Apartemen, Mark bertemu Kaka dan menceritakan apa yang mereka berdua lihat juga curiga. Lalu untuk pertama kalinya pula, Safa juga Kaka berdamai dan mereka berdua berbicara dengan santai.

"Maafin gue ya, sudah kasar saat lo jaga gue," ucap Safa pada Kaka

"Iya Mbak, saya juga minta maaf ya." ucap Kaka sambil bersalaman dengan Safa

"What happen with you?" tanya Mark tiba-tiba

"Oh, just miss understanding last month," jawab Safa singkat

"Tell me what happen? I am so curious."

"Oh, notting. are you ok Mark? because i am so tired."

Syuting pun berjalan lancar , hingga Fabian lupa akan gawai atau semesta sedang mendukung Safa untuk melihat gawai. Tepat Gawai Fabian terbuka tanpa kata sandi lalu Safa berpikiran untuk mengkloning whatshap Fabian dan iseng berniat mengawasi Fabian.

Sampai di Mobil, Safa menunjukkan Whatshap Fabian yang telah di gandakan oleh Safa pada Mark. Sejauh ini tidak ada yang mencurigakan di dalam group Whatshap tapi, buat Mark ada yang aneh hingga banyak panggilan telepon dari orang yang sama setiap hari.

"Kalian sedang apa kenapa masih di tempat syuting?" tanya penjaga lokasi setelah Safa berusaha pahami

"Ah Pak, saya lagi istirahat sebentar setelah itu saya pulang," jawab Safa singkat jika ke dalam bahasa indonesia.

"Soalnya saya nggak mau ada yang di sini lama-lama dan mencurigakan."

"Maksudnya Pak?"

"Iya beberapa hari lalu ada yang obrak abrik tempat ini, setelah mengawasi lokasi ini. Minta lokasi ini jangan di pakai lagi."

"Safa kaget dan menanyakan beberapa orang yang ada di gawai Fabian."


next chapter
Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C18
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen