"Ya sudah kalau kamu tetap ingin kerja, tapi kamu tukar posisi dengan Karina ya. Biar saya yang memindahkan barang-barang dari ruang property ke studio dan kamu yang mencatatnya apakah sudah siap atau belum."
Lala mengangguk mengiyakan apa yang dikatakan oleh Laki-laki itu. tidak apa-apa jika harus bertukar posisi dengan Karina, yang penting dirinya masih bekerja di sini. "Makasih ya, Kak Rina. Kamu sangat baik pada saya, saya berhutang budi sama kamu," ucap Lala memuji gadis itu. Karina mengangguk mengiyakannya.
"Ah, gak usah dipikirin. Lagi pula, karyawan baru sepertimu memang lagi rajin-rajinnya." Karina tidak tahu apa yang dikejar oleh Lalaa di perusahaan ini tapi ia mengerti gadis itu sedang semangat-semangatnya bekerja. Bahkan sampai memaksakan diri untuk tidak pulang padahal dirinya sedang sakit. Ia yakin ada sesuatu yang dikejarnya saat ini. oleh karena itu sebagai senior ia memakluminya.