Kapitel 114: Menjual diri.

Sepasang wanita dan seorang pria, dengan tampilan depan belakang paling menggoda. Dari balik tatapan seriusnya, terselubung tujuan yang rahasia. Mencari kebenaran maupun tanda mendekat kepada kepala yang bernama Maximus. Sayangnya Jebran tak mengetahui bahwa ayah tirinya termasuk orang yang mengenal sosok Maximus.

Kenapa pria itu pandai bersembunyi? Padahal seorang Jebran yang merupakan mata-mata negara bisa terkalahkan olehnya. Siapakah sebenarnya sosok Maximus itu sendiri? Misteri ini terus berlanjut hingga berlarut-larut hari.

Anindira berjalan dengan sepatu hak tinggi yang lancip bagaikan artis ternama. Di samping itu, Jebran berjalan beriringan dengan dirinya sembari membawa sebuah berkas berwarna. Menuju sebuah gedung yang dikelilingi tembok dinding.

Tanpa orang berjaga, gedung ini tampak sunyi dari luar penglihatan. Keduanya tiba dan saling menatap lalu mengetuk gerbang yang terbuat dari besi baja berlapis.

Dur! Dur!