Kapitel 137: Liputan berita.

Dunia semakin tua saja, semakin tua dan sekian tahun menjadi sangat tua. Tak habis-habisnya mereka yang mengeluh akhirnya sedikit menjadi khilaf. Dari mereka yang tadinya sempat tertawa, tersenyum, meledek, melempar, memukul, dan masih banyak kebahagiaan tanpa batas. Namun, hari ini kita melihat sejuta manusia yang ada di bumi harus kehilangan.

Kehilangan masa depan, kehilangan harapan, kehilangan impian, serta tumpuan keras telah dibebankan pada punggung yang masih muda.

Ada yang pergi secara ganas dengan meninggalkan satu anak mereka. Tangisan telah melukis raut mereka kali ini. bahkan satu keluarga tewas di waktu yang sama. Hanya hitungan detik, menit dan jam, mereka harus mempertaruhkan sisa-sisa hidup mereka.

Mungkin kemarin adalah tawa, maka hari ini adalah tangis yang tak tertahankan. Jika kemarin sempat melupa, mungkin hari ini akan dihantui oleh penyesalan. Kini, air mata adalah lambang duka di setiap negara.