Rossi berdiri sambil meneteskan air mata dia sudah tidak tahan lagi dengan payudara nya yang mengeras minta untuk disusui oleh seorang bayi
Dengan langkah gontai perempuan tersebut meraih kotak ASI kemudian memeras asi nya sendiri.
selang beberapa menit, kemudian seorang suster datang membawa kan makan siang untuk nya, mata nya melirik ke arah perempuan tersebut
Dengan langkah ragu-ragu dia mendekat ke arah gadis tersebut,
" Apa kamu ingin menjadi bagian dari donor ASI di rumah sakit kami nyonya?" Tanya nya pelan
Rossi mengangguk sambil meneteskan air mata Karena dia sudah tidak tahan lagi dengan rasa sakit juga nyeri di daerah dadanya
Setidaknya dengan mendonorkan ASI tersebut ia bisa terbebas dengan rasa sakit dan juga memberikan asi nya kepada bayi-bayi yang membutuhkan.
Suster tersebut keluar dari ruangan Rossi tak lama dia kembali membawa pemeras ASI dan memberikannya pada Rossi
" Kau bisa simpan ASI mu di dalam botol ini nyonya setelah itu berikan padaku biar aku yang menyimpannya di laboratorium ASI" ucap suster tersebut sambil tersenyum
Rossi mengangguk
Sang suster menatap wajah perempuan yang menangis itu dengan perasaan tanda tanya, dia pun memberanikan diri untuk bertanya kepada Rossi
" Apa yang menyebabkan mu menangis Nyonya? apa bayi mau tidak ingin menyusu darimu?" Tanya suster tersebut
Rossi menetap suster itu dengan tatapan sedih
" Ayah bayi ku yang brengsek itu telah menjual bayiku suster, aku bahkan belum pernah menyusuinya sama sekali, " sahut Rossi menetes kan air mata
Tentu saja mendengar hal itu suster tersebut merasa geram, bagaimana bisa seorang ayah menjual bayinya hanya untuk pundi-pundi dolar
Bahkan dia belum membayar uang Rumah sakit agar istrinya bisa segera keluar
Semua yang dikatakan Bryan itu bohong dia bilang menjual bayi tersebut agar bisa menembus rumah sakit namun ternyata sampai saat ini Rossi masih berada di rumah sakit tersebut dan menjadi kan nya sebagai jaminan.
Suster tersebut sedikit mengingat apa yang dokternya pernah katakan jika seorang pria kaya membutuhkan Ibu pengganti untuk menyusui bayinya
Dia pun mengusap bahu Rossi dan menatapnya sendu
" Kemarin aku mendengar dari dokter ku jika ada seorang bayi yang baru dilahirkan namun ibunya meninggal saat itu juga.. dan bayi itu tidak mau meminum susu formula jadi setiap hari ayahnya selalu datang untuk mencari donor ASI di rumah sakit kami, karena ayahnya bayi ini sedang sangat sibuk Dia membutuhkan seorang perempuan untuk bekerja di rumah nya hanya sebagai ibu pengganti ASI.. kau bisa melamar jika kau mau ,anggap saja bayi itu bayimu yang hilang" ujar suster tersebut panjang lebar
Rossi terdiam dia berpikir sejenak,
Tidak ada salahnya jika dia menerima tawaran tersebut daripada dia tersiksa dengan rasa sakit di payudaranya karena terus membengkak dan meneteskan ASI
Rossi menatap kearah suster tersebut dan tersenyum tipis
" Aku mau suster tapi bagaimana caranya aku melamar.. sedangkan aku tidak bisa keluar dari rumah sakit ini karena Ayah bayi ku belum membayar biaya rumah sakit " sahut nya
Suster tersebut mengusap bahu Rossi dan tersenyum
" Biar aku yang mengatakan pada dokter jika kau menerima tawaran tersebut" sahut suster itu dan beranjak ke luar kamar Rossi
" Aku harap itu adalah pilihan yang baik setidaknya aku tidak akan kesakitan lagi" batin perempuan itu
Suster yang baru saja keluar dari ruangan Rossi langsung menemui sang dokter dan memberi tahu alasan nya
Dokter tersebut tampak sumringah mendengar hal itu,
Tentu saja dokter tersebut menghubungi pihak logan jika ada kandidat untuk ibu asi yang dia inginkan
dokter tersebut meraih telepon seluler dari meja kerja nya, dia langsung menekan tombol panggilan Tuan Logan.
terdengar deringan dari seberang sana, dan tak membutuhkan waktu lama.. telepon tersebut terangkat.
" Selamat siang Mr Logan, aku Dokter dari rumah sakit Tempat bayi mu di lahir kan, begini..aku hanya ingin mengabarkan jika aku sudah menemukan ibu asi pengganti untuk bayi mu" ucap nya
Logan melotot tak percaya, dia tersenyum lebar dan menatap sang anak yang terus saja menangis karena lapar
" Bawa perempuan itu ke rumah ku Dokter, siap kan taksi untuk nya.." sahut logan
Dokter tersebut menghela nafas panjang dan mengerutkan keningnya
" Dia belum membayar biaya operasi Caesar bayi nya karena suami dari perempuan tersebut menghilang begitu saja" pungkas dokter itu
Logan menggeleng kan kepalanya
" Aku akan transfer uang untuk pembayaran rumah sakit tersebut, tapi tolong..bawa wanita itu secepatnya karena bayi ku terus saja menangis" sahut logan
Dokter tersebut mengangguk dan menutup sambungan telepon kemudian berjalan bersama suster yang tadi berbicara dengan Rossi kearah kamar gadis itu
Rossi menatap kedatangan sang dokter.dan mendekat kearah nya,
" Aku sudah berbicara pada pria yang membutuhkan asi mu..kau sudah boleh pulang dari rumah sakit saat ini juga karena dia sudah membayar administrasi rumah sakit mu" ucap dokter tersebut tersenyum
Rossi menghela nafas panjang,
" Kau akan tinggal di rumah nya selama dua tahun, itulah perjanjian yang dia mau" ucap dokter itu lagi
Rossi memantapkan diri untuk menyetujui hal tersebut
Dia mau pulang ke mana lagi? Brian bahkan belum membayar sewa apartemen mereka dan Rossi sudah tidak bekerja selama dua bulan karena akan melahirkan
" Aku sudah memesan kan taksi untuk mu, kau bisa datang sekarang karena bayi tersebut terus saja menangis kelaparan" sahut suster itu
Rossi langsung beranjak dan berganti pakaian, dengan langkah perlahan dia diantar suster tersebut melangkah menuju taksi yang sudah dia pesan
Mata Rossi tampak lirih, sister baik itu tersenyum dan mengusap bahu nya
" Anggap bayi itu bayi mu dan berikan ASI yang terbaik dengan banyak makan.. makanan yang bergizi" ucap sang suster lembut
Rossi mengangguk dan menutup pintu taksi dan tersenyum tipis.
ini adalah awal yang baru dari nya,di mana dia merasakan hancur beberapa hari yang lalu.