Kinan duduk di tepi pembatas restaurant, ia mengamati sekitar. Udara segar langsung terasa, pun dingin yang menusuk hingga tulang. Kinan bersidekap, membuat Zero yang tak bosan menatapnya tertawa.
Dua orang pria, yang tadi juga ikut serta langsung menyerahkan sebuah jaket untuk dipakai Kinan.
"Saya pikir kamu tahan dengan udara dingin," ucap Zero sambil mengulurkan jaket tebal bulu berwarna coklat pada Kinan.
Gadis itu menatap benda yang sedang diulurkan Zero padanya.
"Pakai ini, Tri. Kamu bisa masuk angin."
Kinan memang sudah menggigil, ini terlalu dingin, namun ia tak ingin melewatkan suasananya sama sekali.
"Terima kasih."
Kinan meraih dan langsung memakainya. Ia bahkan mengusap-usap tangannya lalu meniupkan nafas ke kedua telapak tangan.
"Apa kamu mau pindah ke dalam saja?"
Zero menawarkan, ia khawatir melihat Kinan yang tampak semakin memutih.
Terima kasih dukungan power stonenya semua. Aku sayang kalian.
.
.
Aku tunggu juga review dan bintang-bintang untuk cerita Harga Di balik Tirai ini ya.
.
.