Tak lama Kinan keluar, kemudian meletakkan cangkir minum berisi kopi di dalamnya. Tetapi, gadis itu tidak duduk di sana. di dekat Zero, ia malah keluar dan memilih menikmati siang yang mendung di balkon. Zero sengaja meletakkan sofa juga di sana, jauh sebelum Kinan datang. Pria itu, terkadang butuh masa untuk sendiri, hingga menjadikan apartemen ini sebagai tempat bersemedinya. Dan balkon adalah tempat paling ia senangi.
Zero juga menyusul ke sana, sambil membawa cangkir minum yang berisi kopi tadi.
Ia sengaja duduk di sisi satu lagi, cukup memberi jarak antara dirinya dan Kinan, yang duduk di sisi sebelah. Kinan tampaknya sengaja, sebab ia tahu, Zero pasti akan menyusulnya keluar.
"Tri, kamu mendengar saya tadi kan?"
Ucapan Zero barusan seolah memecah hening yang telah tercipta.
"Ya, dengar." ucap Kinan tanpa menoleh.
"Apa tidak ada yang ingin ditanyakan?"
Zero mencoba memancing percakapan antara mereka. Agar tidak hanya hening saja yang tercipta.
Terima kAsih power stonenya, kak liza, kak tanti, kak esty, ka end16, kak liani, kak lisani......