App herunterladen
69.38% Harapan Masalalu / Chapter 34: Penantian terakhir

Kapitel 34: Penantian terakhir

"Maaf Nona,saya tidak sengaja" ucap pelayan itu

"Tak apa." jawab Kyra

Pelayan itu segera membersihkan meja nya,Kyra masih berdiri dengan wajah tidak enak..sementara Sean masih menatap Kyra.Tidak lama ada seseorang dengan memakai kemeja rapi mendekati mereka.

"Tuan,Nona..saya selaku manager restoran minta maaf untuk kejadian ini." ucap Manager itu

Dia melihat Sean dan Kyra dengan wajah menyesal,mereka tidak keberatan sama sekali..hanya saja pelayan itu wajahnya mulai memucat menerima tatapan managernya.Pelayan itu tak lain adalah seorang wanita muda,seperti seorang yang baru tamat sekolah.

"Saya akan memecat karyawan saya ini,karena kinerja nya yang buruk telah merugikan Tuan dan Nona." ucap Manager itu lagi tegas

"Tapi,Pak.Saya tidak sengaja." ucap pelayan itu dengan lesu

Manager nya kembali memelototi nya,membuatnya tertunduk lesu.

"Saya mohon maaf Tuan,Nona.Saya benar-benar tidak sengaja." ucap pelayan itu lagi

"Tidak apa." ucap Kyra

Kyra melihat Sean berharap Sean mengatakan sesuatu pada manager itu.

"Sean.." panggil Kyra pelan

Sean sadar dari lamunannya kemudian melihat manager itu.

"Kami tidak apa,tidak ada yang dirugikan sma sekali..kita sudah selesai makan malam." jawab Sean

Kyra masih melihat Sean dengan memelototi nya sedikit.Sean bingung mengangkat bahu nya,melirik pada pelayan yang sudah tertunduk lesu.

"Saya harap Bapak tidak memecatnya,lagipula saya sangat yakin dia tidak sengaja." lanjut Sean lagi

"Baiklah jika Tuan tidak keberatan,saya tidak akan memecatnya.Sekali lagi kami minta maaf untuk kelalaian restoran kami." ucap manager itu

"Tentu." ucap Sean biasa

Kemudian manager itu melirik pelayan itu,pelayannya segera menundukkan bahu nya seraya meminta maaf..dan mereka berlalu.Sean melihat pada Kyra yang tersenyum dengan mata berbinar.

"Apa itu menyenangkan?" tanya Sean

"Ya,pelayan itu tersenyum setelah mendengar ucapanmu pada manager nya." jawb Kyra tersenyum

Mereka kemudian beranjak dari restoran menuju mobil.Sean melihat beberapa panggilan telfon dari Farah,baru saja dia akan menyetir Farah sudah menelfon lagi.

"Hallo,Sean..dimana kamu?" tanya Farah

"Aku dikantor." ucap Sean datar

"Apa?ini sudah larut..kembali lah kerumah,Bunda sudah menyiapkan makan malam." ucap Farah lagi

"Aku tidak bisa kembali,aku sibuk." jawab Sean seraya mematikan telfonnya

Kyra melirik Sean,dia sangat ingin tau siapa yang menelfon Sean.Tapi kemudian dia memalingkan muka,bersamaan Sean yang melaju kan mobilnya.

Sean melirik Kyra yang hanya fokus menatap jalan,dia kembali teringat ucapan Kyra di restoran tadi.Sean memperhatikan wajah gadis itu sebentar-sebentar.

"Apa aku salah orang lagi?tapi dia mirip sekali dengan Yumii.." desah Sean dalam hati

Dia kembali sadar,takur kesalahan kemarin terulang lagi.Sebab saat dia menyebut nama Yumii..Kyra tidak merespon apapun.

"Kurasa bukan,mungkin dia hanya mirip.Apa mungkin Yumii sepertinya jika sudah dewasa?" lanjut Sean lagi dalam hati

Padahal yang sebenarnya terjadi tadi,Kyra tidak mendengar apapun karena panik melihat pelayan tersandung mengacaukan meja mereka.Sementara Kyra memandang jauh,memikirkan apa yang terjadi selama ini sejak dia bertemu Sean.Alangkah bodohnya dia tidak dapat mengenali Sean langsung,bahkan sampai dengan yang dia katakan direstoran tadi..Sean masih tidak mengenalinya.Tidak terasa airmatanya menetes..Sean melirik gadis itu,dan bingung.

"Kamu menangis?" tanya Sean pelan

Kyra spontan menghapus airmatanya,kemudian menggelengkan kepala nya.

"Apakah kamu sangat merindukan keluargamu sampai kamu menangis?" tanya Sean lagi

"Ah..iya,tentu.Aku sangat merindukan keluargaku,aku sudah hampir 1 tahun disini tanpa pulang.Lebaran pun aku tidak bisa pulang.." ucap Kyra lesu

Sean melirik lagi pada Kyra merasa bersalah.

"Maafkan aku,besok kamu boleh cuti.Pulanglah dan kembalilah setelah 2hari." ucap Sean

Kyra menatap Sean tidak percaya..

Dia tersenyum kemudian refleks memegang tangan bosnya itu,seraya mengucapkan terima kasih.

"Terima kasih Sean,kamu benar-benar baik." ucap Kyra semangat

Sean kaget dan langsung mengerem mobil nya,untung jalanan sepi.Sean melirik Kyra dengan wajah canggung,Kyra tersadar dengan apa yang dia lakukan langsung melepas tangannya dan terdiam.Takut dengan kemurkaan Sean,tapi diluar dugaan..Sean malah merasa wajahnya terasa hangat.

"Maafkan aku." ucap Kyra menyesal

Sean melihat wajah gadis itu yang tertunduk,muka nya yang canggung berubah menjadi merah.Dia kembali menjalankan mobilnya tanpa menjawab ucapan Kyra.

"Apa-apaan ini?kenapa jantungku tidak berdetak seperti biasa?" desah Sean dalam hati

Suasana nya jadi sedikit canggung,Kyra membuang muka kejalan.Sementara Sean fokus pada jalan dengan perasaan tidak karuan.Sean melihat tas kado yang berisi syal itu lewat kaca spion didepannya.Bukankah dia akan ke Surabaya juga,mungkin saja mereka bisa pergi bersama

"Apa kamu akan pulang sendiri?" tanya Sean

"Aku?" jawab Kyra memastikan

"Ya,bagaimana kalau.." belum sempat Sean melanjutkan

"Tidak,Andrean akan menemaniku." jawab Kyra

Sean melihat wajah gadis itu,kemudian berhenti bertanya.

"Syukurlah." ucap Sean

Kyra sudah sampai,Sean melihatnya masuk kerumah dan kembali masuk ke mobil.Dia mengambil kado di kursi penumpang itu dan memegangnya.

"Apa ini?bukankah aku hanya menunggumu?ada apa denganku?ada apa dengan gadisi itu?" ucap Sean dengan wajah suram

Dia mencengkram rambut nya dengan kedua tangan,memejamkan mata.

"Maafkan aku Yumii." ucapnya pelan

Merasa seolah menghianati Yumii untuk kedua kalinya.Dia tidak bisa membohongi perasaannya,dia merasa perlu memperhatikan Kyra lebih.Merasa kecewa setiap kali melihat Kyra bersama Andrean.Merasakan berdebar setiap kali melihat Kyra,dia bingung dengan perasaan nya.Disatu sisi dia menunggu Yumii belasan tahun,disatu sisi dia merasa bersalah tergoda oleh gadis lain..bahkan berfikir gadis itu sama dengan Yumii.

"Ya Tuhan,aku harap aku bisa segera bertemu denganmu..dan menghentikan kekonyolan ini." ucap Sean lagi

Dia mengemudikan mobil nya dengan wajah gelisah,melaju kekantor.Dia duduk di sofa dan mengendorkan dasi nya,mengambil air putih.Kemudian menatap hp nya dimeja yang berdering.

"Andrean?" ucapnya

Dia mengangkat telfon itu.

"Hallo Sean,dimana kamu?Aku sedang dirumahmu,Bunda dan Ayahmu mengundangku makan malam.Apa kamu tidak akan pulang?" ucap Sean

"Tidak,aku sibuk.Sampaikan salamku pada mereka." ucap Sean

"Baiklah,apa sesuatu terjadi?" tanya Andrean khawatir

"Tidak ada." jawab Sean

"Syukurlah..aku harap kamu memberikan ijin untuk Lia cuti besok." ucap Andrean dengan nada seolah tertawa

"Yah,dia sudah ku ijinkan pulang." jawab Dean lagi lesu

Ternyata benar,Andrean akan menemani Kyra pulang.

"Terima kasih,Sean..dirimu memang sahabatku." ucap Andrean kemudian segera mematikan telfonnya

Dia menatap layar hp,kemudian memesan tiket untuk ke Surabaya esok malam.Dia melirik tas syal yang dia taruh di meja,menatap sedih.

"Sudah 11 kali nya ulang tahunmu tanpaku..aku akan kembali lagi Yumii.Aku harap kamu masih menungguku,kita akan rayakan ulang tahunmu bersama.Aku merindukanmu.." ucap Sean lembut

Malam itu Kyra menelfon Lily.

"Ly,apa kabarmu?" tanya Kyra

"Aku baik,maaf yah sayang..aku beberapa hari ini sibuk." jawab Lily

"Tak apa,besok aku akan kembali ke Surabaya." ucap Kyra

"Ah,benarkah?apa kamu ada masalah?" tanya Lily cemas

"Tidak,aku hanya merindukan kalian." ucap Kyra lembut

"Ohhh..kamu memang sahabatku.Apa kamu nyaman bekerja disana?apakah kamu bertemu seseorang?" tanya Lily lagi

"Aku bertemu banyak orang disini." jawab Kyra lagi

"Maksudku seseorang itu.." lanjut Lily

"Maksudnya??" tanya Kyra bingung

"Ahhh..apa Kyra belum beryemu dengannya?" desah Lily dalam hati

"Baiklah,cepatlah pulang kesini..ada hal yang harus aku ceritakan padamu." ucap Lily

"Iya,aku akan menemuimu sesampai disana." ucap Kyra lagi tersenyum

Kyra mematikan telfonnya,berbaring dan melihat langit-langit kamar.

"Aku harap kita akan bertemu lagi ditempat itu..aku akan pastikan apa kamu menungguku atau tidak,jika tidak..ini akan menjadi yang terakhir kali nya Sean." rintih Kyra

Sakit rasanya disuruh menunggu selama belasan tahun,tapi yang ditunggu malah sudah memiliki tunangan dan tidak mengenali nya.Bahkan tidak pernah membalas surat,ataupun mencari nya.

"Aku hanya berharap jika kamu lupa padaku,aku bisa bangun setelahnya.Dan berharap itu hanya sekedar mimpi.." ucap Kyra lagi dengan airmata yang menetes


next chapter
Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C34
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen