Kapitel 2: Sejak Kapan Kau Begitu Akrab dengan Tuan Mo?
Redakteur: Wave Literature
Begitu Ye Banxia keluar dari toilet, wajah seolah pria tampan tercermin di matanya. Pria itu adalah Li Hanchuan. Kaki Ye Banxia seketika menjadi kaku, tetapi wajahnya tetap tenang seolah-olah tidak peduli. Ia langsung berjalan di depan Li Hanchuan dengan penuh ketidakpedulian. Sudut matanya tidak sedikitpun melirik ke arah Li Hanchuan. Ketika keduanya saling berpapasan, Li Hanchuan memegang tangan Ye Banxia dengan erat. Ye Banxia pun merasa seolah-olah tubuhnya ditarik kembali oleh sebuah kekuatan yang besar.
"Ye Banxia, apa yang kau lakukan di sini?"
Ye Banxia mendengar suara dingin pria itu di telinganya. Ia sedikit memberontak, tapi tak bisa melepaskan dirinya. Ia pun menatap Li Hanchuan dan berkata, "Apa hubungannya dengan kau?" Lalu, ia berbisik, "Tuan Li, apakah kita cukup akrab?"
"Ye Banxia!" sergah Li Hanchuan. Ia meredam suaranya dan tampak tidak senang.
Mata Ye Banxia melirik santai pergelangan tangannya yang digenggam Li Hanchuan dengan terlalu kuat hingga kulit halusnya yang putih jadi memerah. Padahal, telapak tangan Li Hanchuan yang besar pernah begitu sering membawanya melewati jalan-jalan di setiap sudut kota hingga tak terhitung lagi. Sekarang tangan pria itu bukan lagi milik Ye Banxia. Ia melirik sedikit ke bawah dan sudut bibirnya mulai terangkat hingga sedikit senyum. "Tuan Li, apa Youran tahu kau menggenggamku seperti ini?"
Ye Bei merasakan kekuatan di pergelangan tangannya sedikit melonggar. Sudut bibirnya sejenak semakin tersenyum lebih dalam, namun matanya tampak sedikti berkilat-kilat. Ia kira Li Hanchuan akan segera membiarkannya pergi, tetapi ternyata begitu. Li Hanchuan tiba-tiba meraih rahangnya dengan begitu kuat dan memaksanya untuk saling menatap.
Tulang rahang Ye Banxia ditekan oleh Li Hanchuan. Ia mencoba memutar lehernya dengan keras, tetapi ia tidak bisa melepaskan dirinya dari tangan Li Hanchuan. Penghinaan yang tak bisa dijelaskan mulai muncul di pikirannya. "Apa yang sebenarnya kau inginkan?"
Li Hanchuan memegang Ye Banxia dengan dingin dan bertanya, "Demi uang, kau bersedia berjualan di tempat seperti itu?"
"Menjual anggur!" Mata Ye Banxia memerah dan masih menatap Li Hanchuan dengan keras kepala.
"Apa bedanya?" Pria itu masih memegang Ye Banxia, lalu berkata dengan dingin, "Aku akan memberimu uang dan kau harus segera meninggalkan tempat ini!"
Ye Banxia terdiam membatu sejenak agar Li Hanchuan sedikit menurunkan kewaspadaannya. Setelah Li Hanchuan mulai lengah, ia tiba-tiba bergerak dan melepaskan tangan pria itu. Ia mundur dua langkah dan menegakkan punggungnya. "Tuan Li, simpan saja uangmu dan belanjakan sedikit-sedikit nanti."
Ye Banxia tidak meminta Li Hanchuan untuk menurunkan martabatnya, apalagi meminta pada seorang pria yang baru saja mencampakkannya. Namun, apa yang Li Hanchuan lakukan saat itu? Bahkan, aku tidak akan bersedia menerima uang yang dia berikan sebagai sedekah karena takut Ye Youran tidak senang. Hah… Yan Ye Banxia menyipitkan matanya dan menarik kembali pikirannya. Lalu, ia berbalik dan pergi.
"Ye Banxia!" Li Hanchuan mengerutkan keningnya dengan marah, kakinya yang panjang melangkah maju, dan ia meraih tangan Ye Banxia lagi. Ia mengabaikan rasa sesak di dadanya dan berseru dengan suara tenang, "Apakah kau harus menjadi begitu murahan?"
Ye Banxia merasa jantungnya seperti tiba-tiba dicekik oleh sepasang telapak tangan yang tak terlihat. Rasa sakit yang muncul di dadanya membuat wajahnya turut memucat hingga tampak memutih. "Aku murahan?" Ye Banxia mengerutkan bibirnya dan menatap Li Hanchuan sejenak. "Aku menjual anggur di sini. Bukan mencuri, merampas, apalagi menjual diri. Jika aku dibilang murahan, bisakan aku membandingkannya dengan Tuan Li dan Ye Youran?
Hati Li Hanchuan sedikit tergerak saat melihat Ye Banxia seperti ini. Namun, setelah mendengar Ye Banxia menyelesaikan seluruh kalimatnya, wajah Li Hanchuan tiba-tiba berubah. "Kau tidak bisa menghina Ye Youran!" hardiknya.
"Apa aku mengatakan sesuatu yang salah?"
Li Hanchuan adalah mantan pacar Ye Banxia dan Ye Youran adalah saudara tirinya dari ibu yang berbeda. Ketika keluarga Ye bangkrut, Li Hanchuan mengatakan kepada Ye Banxia bahwa sebenarnya ia menyukai Ye Youran dan ia berpacaran dengan Ye Banxia hanya untuk mendekati Ye Youran. Perasaan mendalam yang telah Ye Banxia curahkan dalam hubungan mereka selama dua tahun ternyata hanya sebuah lelucon untuk Li Hanchuan karena ia malah ingin mendekati Ye Youran.
Ye Banxia tiba-tiba tertawa rendah dan suaranya terdengar sangat mengejek. Li Hanchuan menatap wajah Ye Banxia yang keras kepala dan emosi yang tak jelas mulai berkecamuk di hati Li Hanchuan. Li Hanchuan mengerutkan kening, lalu berbisik, "Banxia, aku serius." Suara Li Hanchuan kini telah melunak. "Jika kau butuh uang, aku akan memberikannya kepadamu. Jangan datang ke tempat ini lagi. Kau adalah Nona Kedua Keluarga Ye. Jangan merendahkan dirimu sendiri."
Ye Banxia masih menatap Li Hanchuan dengan tenang, tetapi telapak tangannya diam-diam sudah mengepal. Ada sedikit ejekan yang terbit di sudut bibirnya, "Kau mungkin tidak tahu, Li Hanchuan. Sejak pertama kali kau menolakku demi Ye Youran, kau sudah tidak memenuhi syarat lagi."
Meskipun Ye Banxia tidak mengambil uang Li Hanchuan langsung untuk menjual anggur di sini. Ia malah menerima penghinaan dari playboy kaya seperti malam ini, tapi ia lebih enggan lagi jika harus menerima kejahatan yang diperbuat Li Hanchuan dan Ye Youran. Satu bulan tersisa sebelum operasi Han Yan dan Ye Banxia bisa memikirkan cara lain. Ini adalah satu-satunya harga dirinya yang tersisa.
Li Hanchuan mengerutkan kening, matanya menggelap, dan wajahnya menjadi semakin suram. Setelah berdiri di sana sebentar, Li Hanchuan berniat menggendong Ye Banxia yang sudah berbalik badan. Namun, sebelum ia bergerak, sesosok tinggi tiba-tiba muncul di depannya dan mendatangi mereka. Kemudian, tangan panjang pria asing itu meraih Ye Banxia dan menarik wanita itu ke pelukannya. "Kenapa kau keluar begitu lama, hah?"
Suara lembut pria asing itu terdengar samar-samar, namun tetap mengejutkan kedua orang di koridor. Li Hanchuan menatap pria yang tampak sangat acuh tak acuh itu dan semakin mengerutkan kening. Pemandangan kedua orang yang saling berpelukan di depan mata Li Han Chuan benar-benar menyilaukan. Li Hanchuan pun akhirnya menyeringai dingin dengan menggoda dan mencibir, "Ye Banxia, kenapa aku tidak tahu? Sejak kapan kau begitu akrab dengan Tuan Mo?"
Ada sedikit kemarahan dalam nada bicara Li Hanchuan. Ketika Ye Banxia mendengar suara dingin yang berasal dari belakangnya, ia tiba-tiba berbalik untuk melihat ke belakang dan bibirnya yang dingin mengerut. Ye Banxia tertegun dan menatap samping wajah Mo Chenyan yang sangat tampan. Ia sudah berada di dekapan Mo Chenyan dan tanpa sadar, ia ingin refleks mendorong tangannya. Namun, ia tiba-tiba menegakkan punggungnya, lalu tangannya yang mengepal dan begitu melekat pada Mo Chenyan akhirnya terbuka.
Mo Chenyan secara alami memperhatikan Ye Banxia yang perlahan mulai berubah sikap. Ia mengangkat alisnya sambil melihat Ye Banxia dengan tenang. Ye Banxia pun menyentuh sudut mulutnya dan berkata pelan, "Aku selalu akrab dengannya."
Ye Banxia bahkan tidak melihat ke belakang dan merangkul lengan Mo Chenyan sambil menjaga posturnya yang tegak. Begitu ia mendongak, Mo Chenyan membalas pandangannya dengan tatapan yang penuh arti. Setelah empat mata mereka saling bertemu, Ye Banxia memalingkan muka dengan canggung. Ia mengatur napasnya sebelum melanjutkan perkataannya, "Itu karena Tuan Li yang terhormat sangat sibuk dan aku tidak perlu melaporkan urusanku kepada Tuan Li satu per satu. Bukankah itu sangat normal?"
-- Geschenk
erhalten