App herunterladen
95% Granny’s House / Chapter 38: Nembak 1

Kapitel 38: Nembak 1

Daniel sedang menungging, menenggelamkan wajahnya kedalam bantal ketika Lucas menendang bokongnya gemas hingga jatuh kebawah ranjang dan mengakibatkan suara rengekannya terdengar semakin jelas.. tangan Lucas bersidekap didepan dada, terkadang mengorek telinganya sebagai gestur bahwa ia sudah lelah mendengar abangnya merengek. Ya Tuhan, ayolah dia umur berapa sih?

"Berisik bang!! Ah gila aku dengarnya, kalau mau nangis dikamar sendiri aja kenapa sih?"Hardik Lucas jengah, pasalnya sudah dua jam ia mendengar abangnya merengek kadang menangis entah sampai kapan dia akan seperti itu.

"Lucas kampret!! Sakit kutu.. jahat banget sih abangnya lagi sedih nih, prihatin sedikit dong"

"Lagian cari masalah sendiri sih, sudah tahu gak berpengalaman malah sotoy melakukan sesuatu yang cringe banget" Lucas bergidik geli mengingat cerita abangnya yang baru saja mengajak anak gadis tak berdosa jadi pacarnya. Sumpah, Lucas jadi kasihan, dosa apa dia sampai disukai dedemit macam abangnya. Ganteng sih tapi gak waras. Setelah memijit pangkal hidungnya yang berdenyut ia duduk diatas ranjang, memandang bengis abangnya.

"Kirain bakalan keren Cas.. tapi malah kena gaplok. Sakitnya tuh disini" kata Daniel sembari menyentuh hatinya bersikap amat dramatis, benar-benar membuat Lucas ingin menyetujui usul Bobby buat sumbang Daniel ke medan perang.

"Keren pantat abang! Yasmin.. ayo kita pacaran!!!" Lucas memperagakan Ungkapan Daniel yang dilakukannya saat mengajak Yasmin pacaran dengan gestur menyebalkan, lalu mendengus menyambung kalimatnya "Lucas juga kalau jadi cewe inginnya siram abang pake tolak angin. Biar abang pintar dikit. Lagian Lucas jamin bang Nenek juga kalau diajak pacaran kaya gitu muntah-muntah kena mutaber. Cringe banget tau ga?"

"kampret kalau ngomong suka ilang tenggorokannya!" Daniel melempar bantal kewajah Lucas. Tapi dengan sigap pria jangkung itu menghindar. "Bang, lagian abang lihat dimana sih, berlagak kaya gitu?"

"Enggak lihat dari mana-mana. Inisiatif sendiri, lagian perasaan keren deh. Yasminnya aja yang bar-bar asal tampar aja, harusnya dia tuh bangga disukai orang ganteng. Arghhh Lucas untung cantik, untung suka"

Lucas mengerutkan wajahnya, sesekali mengusap lengannya merinding "Suka? Sekarang ngaku aja deh bang sama Lucas. Niat abang apa sama Yasmin. Lucas gak percaya abang suka beneran"

"Kok gak percaya gitu sih?"

"Iyalah sejak kapan abang suka lawan jenis? Paling juga ya senormalnya abang tuh sukanya sama ibu-ibu komplek. Itu aja udah gak waras"

"Eh jangan sebut-sebut ibu komplek ya. Kamu gak tahu sih aduhainya mamah muda. Gemes tau ga, boril aja suka goyang mamah muda!" Lucas bangun dari atas ranjang, menghentakkan kaki tanpa mengeluarkan sepatah katapun, membuat Daniel melongo dengan tindakannya yang kini menuju pintu, lalu tepat saat tangannya meraih handle pintu, Lucas berujar kalimat horor yang berhasil membuat Daniel melempar tubuhnya memeluk kaki berotot Lucas sambil berteriak histeris. "Lepasin!! Lucas ga kuat lagi punya abang kaya bang Daniel. Aku aduin semuanya sama nenek sekarang"

"Lucas tega banget, jangan dong. Masih pengen hidup Cas, belom pernah mantap-mantap"

"Bodo amat!!!! Lepasin ga" kata Lucas sembari berusaha melepaskan kakinya dari Daniel, pun begitu Daniel justru merangkak keatas semakin melekat pada Lucas bak koala bongsor, bikin Mereka jatuh karena Lucas tidak sanggup menahan berat badan Daniel, padahal kurus begitu, tapi berat, dosanya banyak.

Kala mereka tindih-tindahan dengan maksud berbeda, Daniel yang menahan Lucas, sementara itu Lucas melepaskan diri. Tiba-tiba saja pintu terbuka menampilkan sosok Jimmy, yang membuat keduanya berhenti bergulat menatap Jimmy yang melongo dengan bibir terbuka lebar. Di detik berikutnya keriuhan semakin jadi, akibat teriakan Jimmy yang menyeruak mendatangkan semua orang membuat wajah Daniel dan Lucas sontak memucat.

"NENEK!!!!!!!! LUCAS DANIEL BUAT MESUM!!!!"

"Anjirrr bang!!!!!!!!"

🍀🍀🍀

"Kamu lagi berantem sama si kodok?" Zara memberikan botol aqua yang baru saja dibelinya kepada Lucas, gadis berwajah manis itu kemudian duduk disampingnya. Suasana kelas pagi ini amat ribut, karena sedang ada rapat guru, mereka mendapatkan kelas kosong untuk dua jam kedepan. Sebagian murid stay di kelas, beberapa berada di kantin, beberapa lainnya main dikelas lain. Zara dan Lucas memilih berdiam diri di kelas, sedangkan Daniel, Bobby dan Zyan entah dimana.

"Bukan berantem, panjang ceritanya Ra. Semalem heboh nenek kira aku sama bang Daniel buat mesum. Padahal amit-amit Ra.. aku milih-milih juga kalau homo. Untung aja nenek gak percaya, tapi tetap aja sementara waktu menghilangkan kecurigaan nenek, aku sama bang Daniel dilarang berdekatan" setelah berkata, Lucas menceritakan kejadian semalam lebih runtut bagaimana hal tersebut bisa terjadi. Dan Zara sukses dibuat tertawa akibat ulah keduanya, hanya beberapa menit sampai ia mulai sadar akan kejanggalan.

"Eh tunggu deh. Daniel nembak Yasmin????? Yasmin teman aku yang pintarkan?" Lucas mengangguk dengan cepat "iya memangnya ada yasmin yang lain?" Zara tidak bisa menahan diri untuk menganga "Aduh, Yasmin dosa apa?" Lucas terkekeh melihat ekspresi Yasmin, ia mengusak gemas rambutnya. Membuat beberapa teman sekelasnya khususnya wanita semakin iri dengan tingkah manisnya kepada Zara.

"Aku juga seperti itu saat pertama kali mendengarnya. Aku curiga bang Daniel ada maksud lain. Dia gak mudah suka sama orang kaya aku Ra. Tapi aku belom lihat ada keanehan sih sejauh ini"

"Aku benar-benar gak percaya Daniel sungguhan suka dengan Yasmin. Aku jadi cemas, anak itu hanya main-main dengan Yasmin"

"Tenang.. Bang Daniel bukan playboy kok" Zara memandang Lucas yang menatapnya hangat, senyuman Lucas berhasil mengalihkan pikirannya tentang Daniel. Paras Lucas bukan sesuatu yang bisa diabaikan, Zara sadar kekasihnya amat tampan, ia beruntung memilikinya. "I-iya aku tahu kok, jangan menatapku seperti itu" gugup Zara "Kenapa? Aku suka kok, kamu cantik banget Ra. Capek aku mengaguminya" Zara tak tahan memukul lengan Lucas, wajahnya memerah menahan malu. Hingga keromantisan tersebut harus hilang akibat teriakan teman sekelasnya yang nyaring di depan kelas..

"GUYS!!! DANIEL NEMBAK YASMIN DIKELASNYA!!!" Teriakan yang masuk kedalam rungu keduanya membuat mereka membelalak dan sontak berdiri. Setelah saling pandang tanpa mengeluarkan sepatah kata, keduanya bergegas keluar kelas, menghampiri sumber dari segala keriuhan. Sampai matanya disuguhkan pemandangan Daniel yang berlutut dihadapan Yasmin dengan bunga kamboja ditangannya. Jelas terlihat Yasmin nampak risih dengan tingkah laku Daniel. Gila!! Pria itu benar-benar diluar nalar.

🍀🍀🍀

PSBB bikin aku males ngetik juga. Jadi yasudah psrah kalau banyak yang males baca ini karena nunggu kelamaan. Hehehe aku fokus selesaiin aja... jaga kesehatan kaliannn


next chapter
Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C38
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen