App herunterladen
50% FORBIDDEN LOVE {CHAE'LISA} / Chapter 2: CHAPTER _ II

Kapitel 2: CHAPTER _ II

~~~~

Hello semuanya, sebelum nya aku mau ucapin makasih ya udah baca cerita aku ini, aku ada cerita lain nya bisa kalian cek ya di profil.

Maaf klo ada typo.

Happy Reading

_CB_

~~~~

~~

Saat kelas kembali sudah tenang Lisa pun melanjutkan perkenalan dirinya.

"Hai guys, perkenalkan aku ..."

Ucapan Lisa terpotong karena tiba-tiba pintu kelas mereka diketuk dan ada seseorang yang masuk ke kelas dengan nafas terengah-engah.

Dengan sekejap semua mata menatap seorang gadis yang baru masuk itu.

"Se.selamat pagi bu, maaf saya terlambat, saya baru pindah dan masih tidak mengenal daerah ini dengan baik, dan tadi sempat bingung mencari kelas" ucap siswi itu sambil berusaha mengatur nafas nya.

"Oh, kau murid baru pindahan itu kan? Oke oke, karena hari ini adalah hari pertama sekolah dimulai dan kita masih dalam sesi perkenalan, ibu maafkan, namun untuk sementara kamu berdiri sebentar disini karena setelah ini giliran kamu memperkenalkan diri" jawab Bu Jessica dengan tersenyum.

Gadis itu pun mengangguk dan segera berdiri disamping Bu Jessica. Gadis itu pun akhir nya melihat murid sekelas nya, dan ia sedikit kaget melihat semua murid-murid terdiam sambil menatapnya dengan tatapan takjub. Merasa ditatap seperti itu gadis itu pun langsung menunduk malu.

"Oke, Lisa, lanjutkan sesi perkenalan-mu"

Bu Jessica menyuruh Lisa untuk melanjutkan. Namun bukannya melanjutkan perkenalan-nya, Lisa hanya diam sambil terus menatap gadis yang sedang menunduk malu tersebut.

"Sstt.. Lisa.. yaak Lalisa!"

Jennie yang mendapati Lisa sedang terpaku pun berusaha memanggil nya namun Lisa tak menggubris dan tetap bengong. Sedangkan teman-teman Lisa hanya menatap bingung dengan Lisa yang diam terpaku seperti itu.

"Ehem.. Lisa.. lanjutkan perkenalan mu"

Ucap Bu Jessica dengan sedikit menggunakan nada penekanan. Melihat Lisa yang tetap diam akhir nya Jisoo sebagai sahabat yang paling baik memutuskan untuk memukul lengan gadis berponi itu.

"AW! YAK, bisa gak sih gak usah mukul aku terus Ji?!" dengan cepat Lisa menatap kesal Jisoo sambil mengusap lengan nya yang sudah dua kali terkena pukulan Jisoo.

"Makanya jangan bengong!" balas Jisoo sambil menjulurkan lidah nya.

Seketika terdengar tawaan dari teman-teman satu kelas nya, Bu Jessica hanya bisa menggelengkan kepala nya melihat sikap Lisa dan Jisoo. Sedangkan gadis disebelah guru muda itu juga terkekeh melihat sikap dua murid dibagian belakang itu.

"Sudah-sudah, semua nya tenang. Lisa lanjut kan perkenalan mu, cepat sudah tiga kali ibu nyuruh kamu" Bu Jessica kembali mendiamkan kelas nya.

"Oh iya maaf bu, oke semua nya perkenalkan namaku Pranpriya Lalisa, tapi kalian bisa panggil aku Lisa saja. Salam kenal untuk murid-murid yang baru disekolah ini" Lisa kembali dengan percaya dirinya dan memberikan kedipan mata untuk semua murid dan kedipan itu berhasil membuat semua siswi berteriak kesenangan. Setelah itu Lisa pun kembali duduk.

"Oke, sekarang giliran kamu memperkenalkan diri kepada teman-teman"

Bu Jessica memberikan senyum kepada gadis di sebelah-nya. Dengan malu-malu gadis itu sedikit maju untuk bersiap memperkenalkan diri.

"An.anyeong, semua nya.. Hm.. nama aku Park Chaeyoung, tapi kalian bisa panggil aku Rosé, aku baru saja pindah ke Korea sekitar sebulan yang lalu, sebelum nya aku besar di Australia, namun kedua orang tua ku asli orang Korea, mohon bantuan nya, dan salam kenal"

Rosé sedikit membungkuk-kan badan nya dan memberikan senyuman manis ke semua teman yang menatapnya. Selama Rosé memperkenalkan diri ternyata Lisa kembali memperhatikan dan diam terpaku melihat gadis itu yang terlihat malu-malu memperkenalkan dirinya.

"Oh God, cantik dan lucu sekali dia, manis pula, pipinya yang menggembung ketika ia tersenyum menambahkan kesan menggemaskan. Ingin sekali aku mencubit pipinya itu"

ucap Lisa didalam hati sambil terus menatap Rosé dan tanpa ia sadari bibir nya sedikit melengkung memberikan senyuman kecil.

"Oke Chaeyoung-ah sekarang kamu silahkan duduk, hmm.. Sepertinya semua bangku di depan dan tengah sudah penuh hanya tersisa di sebelah Lisa, apa kamu tidak apa-apa duduk di baris paling belakang?" tanya Bu Jessica.

"Oh iya tidak apa-apa kok bu, terima kasih"

Rosé pun membungkuk-kan sedikit badan nya memberi hormat dan berjalan menuju tempat duduk nya. selama berjalan menuju tempat duduk nya ia pun menyadari tatapan intens Lisa, ia pun memutuskan untuk berjalan sambil sedikit menunduk, ia merasa malu karena ditatap dengan intens seperti itu.

"Hai, salam kenal yah" ucap Rosé pelan saat dirinya sudah duduk di sebelah Lisa.

"Oh i.iya, hai juga.. salam kenal, nama kamu siapa?" ucap Lisa salah tingkah karena melihat Rosé sudah duduk di sebelahnya.

Sedangkan Rosé yang mendapat pertanyaan itu hanya bisa mengerutkan kening nya, bingung karena jelas-jelas ia baru saja memperkenalkan diri di depan kelas, namun gadis ini malah kembali menanyakan nama nya.

"Hahaha kamu lucu ya, tadi kan aku udah memperkenalkan diri aku di depan kelas, tapi oke aku akan ulangi kembali perkenalan diriku tadi, aku Park Chaeyoung, tapi biasanya teman-teman di Australia panggil aku Rosé atau Rosie" ucap Rosé sambil mengulurkan tangan nya.

Lisa pun segera menjabat tangan Rosé untuk bersalaman.

"A.aku Lisa, maaf, tadi gak terlalu dengar dengan jelas, soalnya aku terpana dengan kecantikan dan keimutan mu Chaeng" ucap Lisa sambil menatap mata Rosé.

Rosé pun menundukkan kepala nya sedikit dan merasakan pipinya yg menghangat karena tersipu malu mendengar pujian Lisa.

"Chaeng?" Rosé pun bingung dengan nama panggilan dari Lisa.

"Iya.. aku mau panggil kamu Chaeng, aku gak mau manggil kamu seperti orang lain, aku mau manggil kamu dengan panggilan spesial, boleh kan?"

Lisa memberikan senyum menggoda sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Ih apa sih Lis, bisa ajah"

Rosé pun sedikit memukul pelan lengan kanan Lisa dan menutup muka nya.

"Ya.ya.ya! Itu yang dibelakang tolong fokus sama pelajaran, Lisa, jangan merayu anak baru terus"

Bu Jessica sedikit memperingati mereka dari depan kelas. Mendengar itu otomatis teman-teman Lisa langsung tertawa dan ada juga yang meneriaki sorakan-sorakan seperti mengejek nya.

Lisa pun hanya bisa senyum menunjukkan deretan gigi putih nya sambil menggaruk tengkuk nya yang tak gatal. Sedangkan Rosé, ia semakin merasa malu dengan apa yang terjadi.

~

Bel istirahat pun berbunyi, dengan perlahan murid-murid keluar kelas.

"Chaeng" panggil Lisa saat melihat Rosé masih membereskan bukunya.

"Ya Lis??" Rosé pun menoleh ke Lisa dan menutup tas nya.

"Mau istirahat sama aku gak?? Aku bisa sekalian ajak kamu keliling sekolah, kamu pasti masih belum tahu letak ruangan-ruangan di sekolah ini kan?" tanya Lisa dengan nada sedikit berharap agar Rosé mau menerima ajakan nya.

"Kamu gak apa-apa nemenin aku keliling sekolah? Aku gak mau ngerepotin kamu Lis"

"Gak kok Chaeng, buat kamu apa sih yang gak? Jangankan cuma keliling sekolah, keliling dunia pun aku rela" ucap Lisa sambil menunjukkan smirknya dan menaik turunkan alisnya.

"Bisa ajah kamu Lis" pipi Rosé pun kembali bersemu merah untuk kedua kali-nya mendengar perkataan Lisa.

"Ya udah kita ke kantin dulu yuk, aku lapar, kamu lapar gak?" tanya Lisa.

Rosé pun hanya mengangguk, dan saat ia sudah berdiri, Lisa tanpa sadar menggenggam tangannya. Ketika tangan nya digenggam, Rosé pun sedikit tersentak kaget dan merasa seperti ada aliran listrik yang ia rasakan hingga ke hatinya, namun ia berusaha bersikap biasa dan hanya mengikuti Lisa.

Sesampainya mereka di kantin, Lisa mencari keberadaan JenSoo. Jennie yang melihat Lisa sedang kebingungan mencari mereka akhir-nya melambaikan tangan agar Lisa dan Rosé menghampiri meja yang memang sudah mereka siapkan.

Melihat lambaian Jennie, Lisa pun langsung berjalan ke arah meja mereka.

"Wooow.. gerak cepet banget kamu Lis" goda Jisoo melihat tangan Rosé yang masih digenggam oleh Lisa.

Karena ucapan Jisoo, Lisa dan Rosé pun langsung melihat ke arah tangan mereka yang saling bertautan, dengan cepat Lisa melepaskan genggaman tangan nya.

"Hehehe gak sengaja kok" ucap Lisa dengan masih sedikit kikuk dan menggaruk tengkuk nya.

"Kalian sudah pesan makanan?" lanjut Lisa berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Sudah, kalian pesan makanan sana" ucap Jennie.

"Chaeng, kamu mau makan apa? Biar aku yang pesankan" Lisa bertanya kepada Rosé yang masih saja terdiam.

"Eh.ehmm, kimbap ajah Lis, sama jus mangga" jawab Rosé dengan senyuman kecil di bibir nya.

"Oke, kamu duduk dulu, santai ajah, Jennie sama Jisoo udah jinak kok"

Lisa pun sedikit memelankan suara nya diakhir kalimat nya, namun masih terdengar jelas oleh kedua sahabat nya.

"Heh! kamu kira kita binatang liar?!"

Jisoo dengan cepat menendang pelan kaki Lisa yang masih berdiri di samping nya. Jennie pun bersiap-siap melempar Lisa dengan kotak tisue tapi dengan cepat Lisa lari sambil tertawa.

"Dasar bocah!" Jennie meletakkan kembali kotak tissue nya.

"Kadang bingung aku, kenapa kita bisa sahabatan sama manusia satu itu" timpal Jisoo sambil menggelengkan kepalanya.

"Chaeyoung, sini duduk, jangan berdiri aja, udah kayak dihukum ajah kamu hahaha"

lanjut Jisoo yang melihat Rosé yang masih berdiri sambil tersenyum menahan ketawa nya melihat interaksi JenChuLi tadi. Rosé pun segera duduk sambil terus tersenyum malu.

Ketika Rosé sudah duduk di bangku nya tepat-nya di depan Jennie, ia merasa sangat canggung karena mendapati Jennie melihatnya dengan tatapan dingin nya. Jisoo yang menyadari hal itu dengan segera membuka pembicaraan diantara mereka.

"jangan canggung gitu Chaeyoung-ah, jangan merasa terintimidasi sama tatapan nya Jennie, dia memang kayak gitu, dia cuma malu, nanti kamu akan tau sifat asli nya dia kalau kita sudah dekat" ucap Jisoo dengan mengembangkan senyum manis nya.

Jennie yang mendengar itu hanya bisa menyenggol bahu jisoo.

"Iya Rosé, santai ajah" jawab Jennie sambil sedikit memberikan senyuman kecil kepada Rosé.

Rosé pun hanya menjawab dengan senyuman dan menganggukkan kepala nya.

"Kamu lahir di Australia Chaeyoung-ah?" tanya Jisoo

"Enggak Jisoo, aku lahir di New Zealand, tapi beberapa saat kemudian orang tua ku pindah ke Australia, lalu sekarang aku pindah lagi ke Seoul karena appa baru saja dipindahkan untuk memegang salah satu cabang perusahaan yang ada disini" cerita Rosé dengan senyum yang masih melekat di bibir nya.

"Wah, aku juga pernah tinggal di New Zealand, ya meskipun hanya 5 Tahun" jawab Jennie sedikit semangat ketika mendengar kesamaan dengan murid baru itu.

"Oh ya? wah kamu sekolah disana?" tanya Rosé

"Iya, tapi akhir nya aku memilih buat pulang ke Seoul, aku gak mau sendiri di negara orang hahaha" jawab Jennie yang sudah mulai mau terbuka.

Tak lama Lisa pun kembali ke meja mereka membawa makanan untuk dirinya dan juga Rosé.

"Satu kimbap dan satu jus mangga untuk my princess" ucap Lisa sembari menaruh makanan dan minuman di depan Rosé, jangan lupakan kedipan mata nya saat Rosé menoleh.

Rosé yang mendengar godaan dari Lisa hanya bisa tersenyum malu dan menyelipkan rambutnya ke telinga.

"makasih Lisa" jawab Rosé

~~ TBC ~~


next chapter
Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C2
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen