saat aku tiba di rumah kulihat dia masih tertidur pulas aku mendekatinya kupandang wajahnya matanya sedikit bengkak karena menangis hidungnya nya juga merah.
kuperhatikan seisi kamarku yang biasanya berantakan saat aku pulang tapi sekarang semuanya tersusun dengan rapi dan bersih.
satu hal yang ku heran kan sebenarnya standar seseorang untuk mencintai itu seperti apa, apa semua yang merasa dirinya sempurna harus merendahkan orang lain atau harus menjatuhkan harga diri orang lain.
Kenapa masih saja ada orang yang mengganggu padahal tak pernah diganggu.
Kenapa masih ada orang yang menghina padahal tak pernah dihina.
Kenapa masih ada orang yang suka membandingkan sedangkan dirinya tak pernah dibanding-bandingkan oleh yang lain.
dan Kenapa masih ada orang yang masih ingin memiliki yang bukan miliknya.
Bukankah itu egois, Bagaimana kalau dia dalam posisi yang sama dengan orang yang diperlakukan seperti itu, semua orang tahu bumi itu bulat dan bumi terus berputar, segala sesuatu bisa terjadi Dan janganlah tetap merasa kamu akan di atas dan orang lain tetap ada di bawahmu, bisa saja suatu saat tempat tinggi yang kamu pijak itu bergoyang dan jatuh membuatmu berada di bawah setara dengan dia, tapi yang di bawah telah belajar untuk bangkit berdiri dan memanjat tangga kesuksesan dan sedangkan kamu yang dari atas setelah jatuh dari ketinggian menjadi lumpuh tak tahu berbuat apa-apa.
Ingatlah Jangan pernah sombong dengan apa yang kamu miliki warna yang kamu miliki belum tentunya selamanya akan tetap bersamamu.
aku jadi ingat sebuah pesan gambar seorang dulu di Instagram.
* jangan bangga dengan wajah cantikmu atau tampanmu karena jika kamu mati akan tetap menjadi tengkorak
* jangan bangga dengan baju yang mahal warna baju terakhir mu selembar kain kafan putih
* Jangan pernah bangga memiliki kendaraan yang mewah karena kendaraan terakhir mu adalah keranda jenazah
* jangan bangga dengan rumah yang besar megah dan mahal karena rumah terakhir mu hanya Sepetak tanah yaitu kuburan
jangan bangga, Jangan sombong, Jangan egois, jangan serakah, jangan berlebihan,
kalau gak tau kata jangan apa lagi udah dewasa udah sana buat ada dunia sendiri.
suka palak juga liat orang gitu yaa.
Arta:"sayank"
Tarika:"hhmm"
Arta:"udah makan sayank"
Tarika:"belum"
Arta:"mau aku suapin"
Tarika:"gak"
Arta:"yank"
Tarika:"gak"
Arta:"udah dong jangan sedih lagi"
Tarika:"iya"
Arta:" Aku paling nggak bisa lihat kamu menangis jadi tolong jangan seperti ini"
Tarika:"iya"
Arta:" sayang"
Tarika:"iya"
aku memeluknya mengucapkan tanya agar dia lebih tenang aku berpindah menghadap wajahnya kusangka air matanya kue cubit kecil hidungnya membuatnya sedikit tersenyum.
Arta:" Oh Sayang Sayangku jangan pernah dengarkan kata orang, bagiku kau yang dan terbaik tiada selain kamu"
Tarika:"iya aku tau"
Arta:" Ya udah kalau begitu Jadi nggak usah sedih-sedih lagi"
Tarika:"iya"
Arta:" malam ini yok kita habiskan waktu bareng, kita berjalan-jalan, habiskan semua
menghabiskan uang tabungan aku sampe kering"
Tarika:"80 jta ada yang"
Arta:"jangankan 80 jta yang semua boleh yang sama ginjal ginjal aku pun boleh kamu jual"
Tarika:"hahaha lebay kamu kak"
Arta:"serius loo yank apapun buat kamu"
Tarika:"udah aah bener yaa aku pokonya mau shoping"
Arta:"siap nyonya"
Tarika:"ok aku ganti dulu"
Arta:"iya sayang, yang cantik"
Tarika:"males nnty kalau aku di godain gimana"
Arta:"kan ada aku hahaahah"
Tarika:"ok"
aku segera mengganti baju dan berdandan senatutal mungkin kami pun berangkat kak arta yang biasa naik mobil semenjak di sini hanya naik motornya ini, sebenernya aku gak terlalu suka karna buat pegel dan terlalu menempel.
kami pergi ke tempat perhiasan aku mau di beliin gelang kak arta pilihin yang paling mahal aku pilihnya yang paling sederhana dan imut.
dia hanya menggeleng geleng bingung karnaku, lalu kami belanja baju aku pengen kami beli baju baju couple pertama dia gak mau aku ngambek pulang dia tarik lagi dan akhirnya dia mau heheheh dari baju, jaket, baju tidur, saat pilih pilih aku lihat baju tidur sexy dan tipis aku pegang dan aku perlihatkan ke dia dia malu wajahnya memerah sangat menggemaskan pokonya aku beli banyak barang lah dan banyak lagi.
aku sangat senang sekali, dia hanya senyum saja melihat tingkahku sesekali dia tertawa geli melihat aku menawar harga, enak aja sah sah namanya juga pembeli ya kan hahahah.
Tarika:"yang aku pangkas ya"
Arta:"terserah si, lah emang gax sayang udah panjang loo"
Tarika:"gak papa nanty juga tumbuh lagi yang"
Arta:"hhmm ok, tapi jangan pendek banget yaa"
Tarika:"siap pak bos"
Arta:"hhmm"
dia menunggu aku di luar gak terlalu lama dan setelah selesai rambutku di keringkan lalu aku kembali pake jilbapku, dia penasaran dan melihatku tapi aku cuek aja,
aku di ajak jalan jalan ke lampu taman malam sangat cantik.
Tarika:"sayang besok aku akan pulang pagi, maaf ya aku gak lama di sini"
Arta:"iya sayangku gak papa kok"
Tarika:"di sini jaga kesehatan yaaa, itu kamar jangan kaya kapal pecah ya biasakan berberes baju kotor di bungkus jangan di biarin bertumpuk ber minggu minggu yang 3 hari antar ke laundry yang"
Arta:"iya iya sayangku"
Tarika:"makan yang banyak ya yang awas aja nnty kalau ketemu lagi kamu makin kurus yaa"
Arta:"iya loo yang iya"
Tarika:"iihh jawabnya asik iya iya aja pun"
Arta:"lah jadi apa lagi"
Tarika:"oohh ya yaa"
Arta:"hahahaahah dasar"
kami pun akhirnya pulang aku yang masih mengenakan jilbap di liat liatnya aku tau dia penasaran tapi dia gak mau suruh aku lepas, aku membuka semua belanjaan dulu sampai membuatnya mengantuk dan tertidur dia hari ini sangat banyak sabar menghadapi aku ini.
aku buka dan aku ganti baju, aku selfy sebentar dengan rambut baruku ini heheheh.
aku lihat dia tidur pipinya semakin tirus kantong matanya mulai terlihat bibirnya itu sangat menggota seperti memanggil manggil akupun mengecupnya lembut dengan mata terpejam aku kaget saat mataku terbuka ternyata kak arta terbangun aku yang kaget langsung terduduk aku malu dia melihat aku dengan rambut pendek sebahuku.
Tarika:"jangan di lihat kak"
Arta:"iih kenapa kamu kan istri aku, kamukan milik aku"
Tarika:"aku jelek yaang"
Arta:"cantik kok yang, makin imut aja"
Tarika:"boong"
Arta:"beneran sayangku"
perlahan aku berbalik dia langsung memelukku dan menciumku, aku hanya menutup mata dia merebahkanku perlahan dan dia mengusap rambutku lembut
Tarika:"yang"
Arta:"hhmmm"
Tarika:"malam terakhir gak buat kewajiban"
Arta:"gak ah"
Tarika:"laah kenapa tumben"
Arta:"ya gak aja"
Tarika:"bener nih gak"
Arta:"iya gak"
Tarika:"hhhmm ya udah" ngambek
Arta:"iya gak nolak sayang"
langsung deeh main rondenya hahahaah
=============
cie cie yang mau pulang
hahaahah
semoga kalian suka yaa