App herunterladen
13.63% FIRE AND LOVE / Chapter 3: dasar anak tak di untung

Kapitel 3: dasar anak tak di untung

Musim pun berganti seperti siang dan malam,

Daun-daun mulai berguguran tanda awal baru di mulai.

Para murid tampak bergerombol di depan mading sedang mendiskusikan sesuatu,

"aku tak percaya prestasinya langsung menduduki peringkat pertama di sekolah ini dan lihat dia memiliki nilai yang hampir sempurna"ujar salah satu murid yang berada di depan mading.

Dari luar tampak ayah asa memasuki bangunan sekolah di kawal dengan para bodyguard berbadan kekar seketika para murid terdiam.Ayah asa pun menghentikan langkahnya di mading dan melihat sesuai dugaannya asa akan menduduki peringkat pertama di sekolahnya, dengan tersenyum dia pun melanjutkan langkahnya pergi ke ruang guru menemui wali kelas asa.

Di ruang kelas,tampak semua orang tua murid bersama anak mereka duduk bersama kecuali asa.Ia hanya memandang keluar jendela dan mendengarkan musik dari earphonenya,ia sudah terbiasa tanpa di dampingi orang tua.

"asa....!!!!"

Suara teriakan dari pintu terdengar cukup kencang ternyata ayah asa datang dengan penuh amarah,Dengan melesat ayahnya menamparnya dan membuatnya tersungkur jatuh.

"ada apa ayah? Bukankah aku peringkat pertama? Mengapa ayah mmemukulku? "ujar asa dengan bibir yang mulai mengeluarkan darah.

"dasar anak tak di untung.(sambil menjambak rambut asa) lihat baik-baik nilaimu tidak sempurna ada angka 8 dan kau tahu kau hanya selisih 12 point dengan siswa yang berperingkat kedua"ujar ayah asa dengan emosi yang menggebu-gebu.

Melihat kejadian itu,para bodyguard ayah asa menyuruh keluar semua murid dan orang tua dari ruang kelas dan berbaris menutup pintu kelasnya.

Suara pukulan benda-benda keras ke badan asa terus terdengar,para guru yang mencoba memaksa masuk untuk menolong asa hanya sia-sia.

Tanpa sengaja soo hyun dan kakaknya melihat kejadian itu dan mulai mendekati kerumunan,

"ada apa ini yun-mi? "ujar soo hyun penasaran.

"aku juga tidak tahu pria itu datang dan langsung memukul asa.kami khawatir makanya kami ingin menolongnya tapi orang-orang ini tidak mau kami masuk"ujar yun-mi cemas.

Tanpa pikir panjang soo hyun berlari ke atap membawa sebuah tali dan mengikatkan di tiang yang di anggapnya aman.Dengan heroik soo hyun menuruni gedung dan menuju ke jendela kelas asa,saat di rasanya sudah benar dia pun menendang jendela.Ayah asa tampak kaget dengan kedatangan soo hyun dari jendela,

PRANG!!!!

tinju soo hyun mendarat di pipi ayah asa seketika ayah asa pun pingsan,

"kau tak apa-apa"ujar soo hyun cemas sambil memegang pipi asa.

Ia tak bisa mengenali asa karena wajah sudah berlumuran darah dengan sigap soo hyun membuka baju sekolahnya dan menutupi wajah asa.

"kita akan pergi...kau akan baik-baik saja"sambil menggendong asa,

soo hyun pun menendang pintu seketika bodyguard itu terjatuh ke lantai,

"selamatkan bosmu itu mungkin dia akan mati"ujar soo hyun pergi bersama asa,

mereka pun pergi meninggalkan sekolah menggunakan sepeda motor milik soo hyun.sepanjang perjalanan asa merasa bersalah kepada soo hyun karena sudah mengumpatnya saat pertama kali masuk sekolah,

"anu....."ujar asa pelan

"aku tak mendengarmu di rumah sakit saja nanti kalau kau ingin bicara kepadaku,pegang erat-erat "ujar soo hyun menambah kecepatan motornya.

Mereka pun sampai di parkiran rumah sakit,soo hyun kembali melihat wajah asa yang babak belur.

Sambil menggenggam tangan asa,mereka pun masuk ke rumah sakit.

"tunggu di sini, tutuplah wajahmu dulu agar kau tak malu.aku akan cepat"ujar soo hyun pergi ke resepsionis mengurus administrasi agar asa bisa mendapatkan penanganan.

"kakak.... Kenapa kau menutup wajahmu?lihat aku walau aku jelek tanpa rambut aku tidak malu"ujar seorang anak yang tersenyum menghibur asa.

"aku tidak malu,tapi jika kau melihatku kau akan akan lari wajah ku sangat seram"ujar asa dengan nafas yang tersengah-sengah.

Tak lama asa tumbang dan pingsan,melihat kejadian itu anak itu histeris dan menangis.Dengan cepat soo hyun menghampiri asa dan mencoba menyadarkannya tapi itu sia-sia.

"perawat!!!dokter!!!!siapapun!!!tolonglah"ujar soo hyun yang mulai panik,

Perawatpun datang dan mulai menggotong asa ke ruang UGD.Dengan raut wajah yang cemas dan panik soo hyun menunggu,tak lama kakaknya dan yun-mi datang.

"soo hyun tenanglah dia akan baik-baik saja"ujar kakaknya sambil memukul pundak soo hyun secara perlahan.

Soo hyun tak mau kejadian yang di alami ibunya akan terulang lagi. Ibunya adalah korban tabrak lari 10 tahun yang lalu, nyawanya ibunya tak bisa tertolong dan meninggal di ruang UGD di rumah sakit yang sama asa di rawat.

2 jam pun berlalu, seorang dokter keluar,

"bagaimana dokter apakah dia baik-baik saja? "ujar soo hyun dengan tubuh yang di penuhi keringat dingin

"dia tak apa-apa.luka yang dia alami juga tidak serius hanya saja jangan membuatnya syok bisa-bisa penyakitnya akan kambuh dan meregang nyawanya"ujar dokter melepaskan kacamata miliknya

"penyakit?,penyakit apa yang dia alami? " ujar yun-mi penasaran.

"dia mengalami TGA sejak lahir makanya kondisi jantungnya sangat lemah,dia bisa mati kapan saja jadi tolong jangan membuat pasien tertekan. Baiklah setelah dia di pindahkan ke ruang rawat kalian bisa mengunjunginya"ujar dokter lalu pergi.

"baiklah kak pulanglah bersama yun-mi.aku akan di sini menjaganya.selama dia di rawat aku akan tetap bersamanya,aku tidak ingin pria berengsek itu melakukan hal semaunya lagi" ujar soo hyun lega mendengar asa baik-baik saja.

Setelah asa di pindahkan ke ruang rawat Asa pun mulai sadar, ia membuka matanya ternyata ada soo hyun yang tertidur sambil menggenggam tangannya.saat hendak ingin memperbaiki posisi tidurnya tak sengaja ia membangunkan soo hyun,

"kau sudah sadar?bagaimana lukamu?apakah masih sakit? "ujar soo hyun menatap asa tanpa berkedip sekalipun.

"aku baik-baik saja, bisa kita pulang sekarang? "ujar asa terbata-bata karena perban yang hampir menutupi seluruh tubuhnya

"apa maksudmu kau baru sadar dan ingin pergi? Yang benar saja kau ini...makan dulu,buka mulutmu"ujar soo hyun sambil menyuapi asa bubur.

"maafkan aku sudah mengumpatmu dulu"

"sudahlah itu sudah berlalu tak usah kau ingat yang penting sekarang kau harus sehat dulu" sambil meniup bubur soo hyun menyuapi asa sampai habis.

"tunggu di sini aku akan mencari dokter dia memintaku memanggilnya jika kau sudah sadar"ujar soo hyun keluar pintu ruang rawat.

Hari demi hari mereka habiskan berdua,Hampir setiap hari para murid bahkan guru datang menjenguk asa.hari yang di tunggu-tunggu pun tiba,asa sudah bisa pulang.

"aaaaa... Rasanya aku ingin minum soju kakak,sudah lama aku tak bisa menghirup udara bersih yang ku cium hanya bau darah dan disenfektan"ujar soo hyun melemaskan otot-ototnya.

"kau belum bisa minum soju dasar anak nakal. Oh iya, untuk sementara tinggallah bersama kami,kau akan aman jika berada di samping soo hyun" ujar kakak soo hyun sambil mendorong kursi roda asa.

"tidak terima kasih aku harus pulang,sudah lama aku tak pulang,aku akan sangat merepotkan kalian jika aku terus bersama kalian"ujar asa dengan nada bicara yang lembut

"baiklah aku terima itu tapi kau akan kami antar sampai ke rumahmu,kau tak bisa menolaknya.kakak antar dia pulang dan aku akan mengikuti kalian dari belakang"ujar soo hyun meninggalkan asa dan kakaknya.

Tak lama mereka pun sampai ke rumah asa, saat sesampainya di depan pintu mereka di sambut oleh para pembantu yang berjejer tampak ayah asa duduk di sofa.

"aku tak ingin basa-basi pria tua,aku hanya ingin mengantar anakmu yang kami culik untuk penyembuhan pulang,dia menginginkannya. Dan satu hal lagi berhenti mencoba membunuh anakmu sendiri jika kau memukulnya lagi (sambil membuka layar ponsel dan menunjukkannya kepada ayah asa beberapa foto) ini akan jadi bukti kau akan ku laporkan ke pihak yang berwajib.aku ingin melihatnya besok seperti ini ke sekolah,jagalah baik-baik dirimu asa...ayo kakak kita pulang"ujar soo hyun meninggalkan rumah asa.

Dengar rasa was-was soo hyun menancap gas motornya dan pergi sedangkan asa tanpa berkata di naik ke lantai 3.sungguh terkejutnya ia setelah ia membuka pintu gudang yang di sebutnya kamar itu ternyata sudah tampak indah dengan properti mewah dan fasilitas yang bagus.

"kau suka asa? "ujar Nadya

"kenapa kau melakukannya? Bagaimana jika ayah tahu dia pasti akan marah"ujar asa

"saat kejadian itu aku ada di sana.pria yang membawamu pulang dia kan menyelamatkanmu? aku sangat berterima kasih kepadanya.saat kau menghilang aku sangat merindukanmu jadi aku naik ke lantai ini dan aku melihat kamarmu sangat buruk,perlahan aku memperbaiki kamarmu agar kau bisa tidur dan belajar yang nyaman.aku melihat banyak bercak darah pasti kau merintih kesakitan setiap malam tak ku sangka sifat buruk ayah hanya diperlihatkan kepadamu.maafkan aku tidak bisa menjagamu"ujar Nadya tertunduk

"apakah ayah tahu kau merubah kamarku?"

"tentu saja dia tahu tapi dia hanya diam dan pergi,dia jarang berbicara semenjak kejadian itu.baiklah istirahatlah kau butuh itu sekarang, aku akan turun membawakanmu makanan"

Setelah Nadya pergi,asa mencari buku yang di simpannya surat kesehatannya 10 tahun yang lalu.

"ternyata masih ada ku kira sudah hilang, syukurlah" ujar asa sambil mengelus dadanya.


next chapter
Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C3
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen