Kapitel 213: Duga

Untuk sejenak Kai terkesima dengan Mira, gadis itu bicara dengan begitu ramah, bahkan bisa dibilang terlalu ramah. Ia sekarang tahu kenapa yang lain sangat menyambut bahagia kedatangan Mira. Terlebih gadis itu juga nampak cantik dan anggun, vibesnya seperti putri kecantikan.

"Iya, saya Kaira karyawan baru, senang bertemu dengan anda," ujarnya kemudian menjabat tangan Mira.

Seketika Mira dan yang lain langsung tertawa karena gaya bicara Kai begitu kaku bahkan terdengar malah grogi.

"Santai saja, kurasa kita sepantaran ya?"

"Beda setahun, kamu lebih tua setahun Mira." Yang menyahut bukan Kai tapi Erik seperti biasa.

"Itu lebih baik, jadi bicaranya santai saja ya," ujarnya pada Kai yang langsung dibalas dengan anggukan oleh gadis itu.

"Tunggu, tapi sepertinya kalian sangat sibuk hari ini, makan-makannya bisa selesai bekerja nanti kan?"

Yang lain saling lirik. Kemudian mengarahkan pandangannya pada Felix.