Pak Gibran memasang pakaiannya sedikit terburu-buru lantas mengecup kening istrinya sebelum dia keluar kamar, dia ingin segera sampai di sekolah dan bertemu dengan Citra tentunya. Pak Gibran seolah kembali bersemangat setelah merasakan kehangatan kembali di atas ranjang.
"Pa, sarapannya…"
"Sayang, aku sarapan di sekolah saja. Aku lupa jika hari ini ada materi khusus di sekolah yang belum aku selesaikan, sebentar lagi anak-anak di sekolah harus ujian semester," sahut pak Gibran kembali menyela.
"Emh, baiklah, hati-hati."
Pak Gibran mengangguk di sertai dengan senyuman menanggapi ucapan istrinya.
Di tengah perjalanan dia menuju ke sekolah, pak Gibran kembali terbayang semalam bersama Citra melakukan hal menggila.
"Hah, aku pasti sudah gila. Bagaimana aku akan bertatap muka dengan gadis liar itu? Aku justru sudah dibuatnya malu semalam, aku sangat malu…" pak Gibran terus berbicara sendiri sambil fokus menyetir hingga kini dia sudah memasuki halaman parkir di sekolah.