SEBELUM BACA INI, BACA BAB 188 DULU YA.
##############
Marvel merasa bahagia, karena sepertinya berhasil untuk meyakinkan Zahra tentang sikap buruk Tito di belakangnya. Setidaknya Apa yang diucapkan Marvel tadi, akan membuat Zahra enggan untuk berhubungan lagi dengan Tito. Setelah ini Marvel akan lebih sering ke panti, agar dia pelan-pelan mendekati Zahra.
Marvel tiba di rumah setengah jam kemudian. Langkahnya yang ingin masuk ke dalam rumah, tiba-tiba dihentikan oleh papanya.
" Kamu dari mana saja Marvel? "
" Dari Panti Asuhan pa. "
"Oh ya, apa Syila sudah masuk sekolah? terakhir Papa dengar dia sudah berhasil ditemukan. Tapi papa tidak tahu siapa penculiknya. Karena Tuan Alvin juga tidak mau memberitahu."
Marvel merasa enggan untuk membahas Syila, dia memang membenci Syila. Dan saat ini dia sedang tidak mau membahas tentang Syila.
" Emang sudah kok Pa, tadi dia udah sekolah. "
Alvin kini berubah jadi diktator. Tapi mendidik anak perempuan memang harus lebih hati-hati. Alvin melarang syila dan Ernest karena orangtua mana yg setuju anak perempuannya menikah dengan berandalan seperti Ernest. mungkin pemikiran Alvin seperti itu.
Jangan lupa komen dan PS nya ya. makasih