Situasi semakin kacau…
Satu platoon berisi 10 unit dengan masing masing 10 petarung. Saat ini tidak sampai setengahnya masih mampu bertarung. 20 petarung yang terluka parah terbaring di dalam ruangan kelas lantai tiga sekolah tua itu. Seluruh senapan api yang masih terisi dan semua amunisi dikumpulkan di balkoni lantai 3. Disitu para petarung yang adalah penembak paling ulung di platoon ini mengambil posisi.
Tratatattat Traattatatatata
Diantaranya ada juga Dinda yang menggunakan panah besi.
"Tarikk… Bidik… Lepas!!"
Setiap tembakan panah besi yang dilepaskan dapat menembus 2 hingga 3 kepala zombie sekaligus.. Dinda menyempatkan diri untuk melepaskan gantungan panah dari punggungnya dan menaruhnya di depannya menyandar pada balkoni..
"Hanya sisa 16 panah…."
Dinda memastikan setiap panah yang tersisa ini dapat berguna.. Kali ini Dinda mulai memilih untuk membidik target yang lebih penting..
Tari.. Bidik… Lepas!!" ROAARR!!!
halo pembaca doomsday pillar, mohonmaaf kalau update cukup lama. harap bersabar dan support terus ya. yang sudah tidak sabar boleh ya jangan lupa unutk membeli hak istimewa yang saat ini ada 5 chapter extra. donasi koin kalian membantu untuk pembuatan gambar ilustrasi novel ini. cek update gambar terbaru di www.doomsdaypillars.com