```
Aurora menutup mulutnya dengan tangannya sambil menatap kamar Elias dengan teror di matanya.
Bagaimana bisa dia sekejam ini? Bagaimana bisa dia terus mematahkan hatinya seperti ini? Mengapa takdirnya begitu kejam?
"Aurora." Elias memanggil namanya dalam kepanikan. Apakah dia mendengar apa yang baru saja dia katakan? Dan jika dia mendengar, mulai dari mana dia mendengarnya?
"Pergi padanya." Eli berbisik pada putranya.
Dengan isak kecil, Aurora mundur selangkah, kemudian langkah lainnya, lalu dia berbalik dan berlari turun tangga.
"Aurora." Elias memanggilnya dari belakang, tapi dia malah mempercepat larinya.
"Aurora, tolong berhenti. Kamu akan menyakiti diri sendiri." Dia terus memanggil, tapi dia tetap berlari turun tangga, menuju ke ruang tamu. Anjing itu menggonggong keras saat melihatnya berlari, lalu juga mengejarnya.
"Tolong, Aurora." Elias memanggil dengan putus asa.