App herunterladen
75% Diary of the Homeland : Summer Vacation / Chapter 9: Summer Fireworks Festival (26th June)

Kapitel 9: Summer Fireworks Festival (26th June)

Hari Senin ini aku senang sekali merasakan hal - hal yang baru pertama kali ini aku rasakan ini seperti melihat Bebek yang bisa terbang jauh sekali dari negara Aqrima ke negara Anyd ini, Kura – kura sebesar rumah yang masih hidup dan berjalan, kurcaci yang marah dan mengeluarkan kekuatan sihirnya hingga membentuk tubuhnya hingga menjadi seekor babi bertempurung, menghitung tenggelamnya matahari bersama – sama dengan warga desa lainnya dan mempelajari pembuatan kembang api yang begitu ribet banget kurasa

Malam hari senin ini kakek dan aku megikuti Festival kembang api di pantai Praria itudan ikut mempersiapkannya di siang harinya dan kata kakek seseorang yang bernama Khardereon itu justrulah yang menyelematkan aku dan menaruh aku yang dalam posisi pingsan itu dipantai sore tadi, tapi di sisi lain Tante Wickra ini yang bilang bahwa untuk sementara ini Khardereon itu jahat karena telah tubuhnya ini telah tersegel jiwa didalamnya ini merupakan naga jahat yang pernah membunuh nyaris seluruh warga di desa itu kata om Vessel dengan bencana lahar api yang dibuatnya dulu sekitar 40 tahun yang lalu dan ada kegemparan terakhir ketika Qanou memotret saat terbenamnya matahari terlihat khardereon sedang dalam keadaan berlari di atas laut di ujung foto hasil jempretan tersebut

==================================================================

(RD) -.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.- (RD)

==================================================================

-----------------------------------------(06.00 ; Jack's Farm)---------------------------------------------

Pagi yang cerah tiba – tiba terdengar "KOAK KOAK KWEK KWEK KOAK KOAK KWEK KWEK" Terdengar suara ramai itu di berasal dari area halaman kandang ayam, Jack dan Veron langsung aja berlari menuju arah halaman kandang ayam dan. Terlihatlah kolam yang ada di halaman kandang ayam yang sedang berkabut tersebut telah ada di atas pemukaannya 2 ekor bebek yang sepertinya sedang asyik berkejaran diatas permukaannya itu.

Veron berkata "bebek? Kok bisa ada di sana ya kek? Kemarin malam rasanya enggak ada ya kan?" Jack berkata "bebek ini jenis Aladzure, bebek yang selalu bemigrasi waktu musim dingin dingin di daerah Xala, Aqrima, mereka akan berimigrasi ke daerah ini di Anyd, negara kita, ini ketika Xala itu sendiri sedang mengalami musim dingin. Kalau disini musim dingin ya di Xala sana itu musim panas ya kayak gitulah hidupnya"

Veron berkata "terus kita apakan 2 bebek yang lagi berenang di kolam yang berada halaman kandang ayam ini kek?" Jack berkata "ya udah biarin aja, dia kemari cuman berimigrasi dari tempat asalnya yang sekarang sedang musim dingin" Veron berkata "kenapa enggak dipelihara di sini aja kek?" Jack berkata "dipelihara? ini peternakan Ver, kita ini beternak Ver" Veron berkata "kakek Jahat "

Jack berkata "kakek ini bukan jahat tapi memang kayak gitu dimana bebek – bebek ini hanya menumpang sementara di sini dia tidak akan mengganggu ayam – ayam atau hewan lainnya ya dia hanya tamu di tempat ini, bebek – bebek ini hanya memakan rerumpatan dan serangga – serangga air di kolam itu jadi tenang aja dan mungkin gak sampe semusim atau sebulan atau seminggu mungkin nanti bebek – bebek ini akan pergi lagi kok sante aja"Veron berkata "kakek jahat, kakek pelit" Jack berkata "heh? Kok jadi gitu? Veron bekata "Cuma gitu aja kok kakek enggak mau"

Jack berkata "gini – gini ya Ver, semua makhluk hidup yang hidup di dunia ini pasti bernyawa dan perlu makan nah makannya hewan – hewan ini kita perlu uang untuk memberinya makan dimana kalau enggak dari rumput yang langsung kita beli ya hasil rumput atau jagung yang tumbuh di halaman kandang – kandang hewan yang kadang kita kasih pupuk agar cepat besar tanaman – tanaman tu. Dan hasil dari ternak – ternak yang tinggal di sini ini yang menghasilkan seperti telur, susu dan wol itu kita jual dan hasil uang dari barang – barang yang kita jual ini nanti akan kita simpan dan untuk biaya perawatannya seperti beli makanan dan beli obat kalau perlu"

Veron berkata "ya memang hewan itu juga bisa sakit juga ya?" Jack berkata "semua makhluk hidup ya yang bernyawa itu bisa lahir, sehat, sakit dan mati jadi ya pasti hewan – hewan itu ya pasti bisalah dan mereka pastinya pingin bebas nah oleh karena itu mereka punya jiwa yang harus kita jaga biar enggak depresi dan stres bisa – bisa mereka sakit dan mati gara – gara hal itu dari kemarin kamu lihat kakek kan kalau sempet pagi hari kakek mengeluarkan para ternak – ternak kakek itu sendiri biar mereka merasa senang dan bahagia"

Veron berkata "oh gitu ya? Bukannya telor bebek itu bisa menghasilkan ya kayak seperti telur asin gitu?" Jack berkata "telur asin? Makanan macam apa itu Ron? kakek enggak pernah dengar tuh rasanya Ron" Veron berkata "katanya makanan yang berasal dari bahan bakunya seh katanya telur bebek ini udah dari abad ke-18 dari belahan bumi barat sana di negara yang bernama Anyce kek, dan katanya ada makanan legendaris di sana yang nama Black Egg itu kek nah makanan itu juga berasal dari telur bebek cuman makanan ini adalah tingkat lanjut kek dari telur asin yang salah satu bahannya makanannya itu sendiri dari telur bebek kek gimana kek? Enggak coba dirawat aja kek"

Jack memanggut – manggut aja sambil berkata "oh begitu ya hmm menarik kita tunggu aja sampai beberapa hari di sini kalau mereka pasangan dan dapat menghasilkan telur akan aku ternakkan tapi kalau tidak mungkin aku akan tak mau ambil resiko, ok gitu aja ya Ron hmm kita lihat seminggu lagi apa yang akan terjadi selanjutnya" Veron berkata "kakek janji ya?" Jack berkata "ya kakek janji jika nanti bertelur nanti akan kakek rawat dan ternakkan di sini dan akan kakek buatkan telur asin untuk kamu ya Veron" Veron berkata "OK Asyik"

Tiba – tiba terdengar suara menggema tak jelas di tengah keadaan pagi yang berkabut kala itu "JACK JACK OI JACK JACK OI JACK OI" Jack dan Veron melihat ke arah depan pintu masuk perkebunan dan terlihat 2 orang sedikit pendek, tua dan terlihat kembar keduanya berambut putih klimis botak dengan kaos katun dan celana jeans birunya yang sama dan mereka bersama – sama memasuki daerah perkebunan Jack dengan saling berpegangan sambil memutarkan tangan mereka.

Seseorang dengan klimis rambut putih dengan botak tengah dan mempunyai ekot rambut putihnya menjuntai ke wajahnya dengan kaos ungu bergambar bunga edelweissnya berkata "ayo katanya kau akan siap membantuku" Jack berkata "ya ya iya akan kubantulah Fred semacam janjiku kemaren lah sungguh itu tapi biarkan aku mengurus kebunku dulu ya, nanti mungkin sekitar jam 8an mungkin aku akan berangkat dari sini ke tempat kalian itu lah"

Seseorang yang satunya berambut putih sedikit tebal dibagian samping dan dengan rambut berbuntut urang berwarna putih yang menjuntai ke pundaknya dengan kaos kuningnya bergambar motif garis segitiga terbaliknya yang berwarna kuning dengan dasar warna biru itu berkata "Oh ini cucu kamu yang bernama Veron itu ya yang kemarin kamu ceritakan ya lagi sakit dan sempet opname di klinik Shockta itu ya hahahahahaha, Nama aku Qacey Zevarcko dan ini kakak kembaranku yang bernama Frederick Zevarcko (Sambil menunjuk Frederick dengan tangan kirinya) salam kenal ya"

Veron hanya menunduk – nundukkan kepalanya di depan kedua orang ini. Jack berkata "hmm gimana kalau Ron kamu ikut bersama dua kakek kembar ini dan bantu mereka membuat kembang api untuk pesta kembang api sore ini, gimana kamu mau?" Veron berkata "kembang api? Kalian pembuat kembang api di desa ini begitu?" Kedua kakek ini pun keduanya saling menggangguk – anggukkan kepalanya mereka sambil menunjukkan pose narsis mereka. Veron berkata "ya udah kek aku ikut kedua kakek ini ya kek?" Jack berkata "ya udahlah berangkatlah sana Fred Qas dan tolong jaga cucuku sambil dia turut mbantu tugas kalian ya!!"

-----------------------------(08.00 ; Zevarcko's Firework maker Station)------------------------------

Setelah perjalanan selama 2 jam ditempuh yang mereka tempuh dari perkebunan Jack sampai diujung barat laut desa dan terlihat rawa – rawa yang menyeramkan dan begitu diseberangnya terlihat sebuah halaman bertembok cukup tinggi di belakang rumah Profesor Daryl terlihat 8 rumah semi permanen yang terbuat dari bambu – bambu dan kayu – kayu yang berada di sisi – sisi pinggiran di ujung – ujung depan kiri, pojok tengah kiri, pojok belakang kiri, Pojok Tengah Kiri Belakang, Pojok Tengah Kanan Belakang, pojok belakang kanan, pojok tengah kanan, Pojok tengah kanan, dan pojok ujung depan kanan yang rata – rata rumah kecil tersebut berukuran 6-8 meter persegian. Dan ada pohon di setiap belakang rumah tersebut.

Fred, Qas dan Veron memasuki sebuah area tersebut Fred berkata "selamat darang di perkemahan orang – orang tua yang kuberi nama Stasiun sentral Pembuatan kembang Api HAHAHAHA" Veron berkata "kalian enggak apa – apa tinggal di sini seperti ini begitu? Fred berkata "dulu seh tidak begini semenjak 10 tahun yang lalu ni Qasey balik dari kota Mineral lalu ya ada peristiwa dan akhirnya kita tinggal bersama lagi deh" Tedengar dari rumah pojok kiri tengah "WOI DARI MANA AJA KALIAN INI ITU HAH? KAU TAHU TADI THOMAS KEMARI MELIHAT HASIL KERJA KALIAN, DAN KALIAN SENDIRI ENGGAK ADA DI SINI WAKTU ITU."

Qas terkejut sambil berkata "hah? Si Thomas sudah kemari? Bagaimana ini kak?" Fred berkata "OK kita selesaikan sekarang setidaknya bahan – bahannya sudah ada tinggal kita isi dengan mesiunya dan tempelkan bagiannya hingga menjadi alat kembang apinya dan kita bawa ke tempat – tempat peluncurannya aja dan nanti ketika sudah pada waktunya kita luncurkan" Veron berkata "kau itu kok ada di sini ya kakek Profesor?"

Prof Daryl berkata "semuamya juga tanah rumah milikku dan bangunan rumah itu bisa menmbus rumahku juga kok (sambil menunjukkan rumah tengah sebelah kiri) loh kok kamu juga ikutan disini ini Veron, mana Jack emangnya?" Veron berkata "oh begitu ya kek, kakek masih lagi ada di perkebunannya kalau pagi begini dan aku disuruh membantu kedua kakek kembar ini"

Prof Daryl berkata "selesaikan semuanya Fred Qas aku enggak mau berurusan dengan Adik iparku sendiri ya kalau untuk masalah ini, karena aku di sini tak ikut memasang tarif dan aku telah mengijinkan kalian telah tinggal di sini tanpa membayar sepeser pun tapi kalau sampai nanti aku ikut terseret di dalam masalah kalian ini akan lain beda ceritanya nanti"

Qas berkata "Ron tolong ambil seluruh plastik – plastik di sebuah wadah gentong besar yang berada di kamar belakang rumah itu (sambil menunjuk ke rumah kecil semi permanen di ujung kanan depan dekat dengan pintu masuk halaman rumah – rumah tersebut) Fred ayo kita ambil gentong – gentong mesiu dulu ya" Veron memasuki salah satu rumah kecil semi permanen diujung paling barat laut di halaman.

Veron pun terkejut melihat masuk kedalam rumah itu yang tanpa penerangan terlihat banyak menumpuk plastik berbentuk tabung – tabung, kerucut – kerucut yang kebanyakan rata – rata berwarna merah berada di gentong biru besar yang berada di pojok ruangan itu Veron pun menarik gentong besar sambil sedikit memaksa gentong tersebut keluar dari bangunan rumah semi permanen itu. Sedikit demi sedikit Veron menggeser – geserkan gentong itu hingga sampai keluar rumahnya dan setelah sampai di luar rumah kecil semi permanen itu tersebut berteriak "KEK KEK KAKEK INI BARANGNYA SUDAH SAYA KELUARKAN DARI DALAM RUMAH INI TERUS SETELAH INI SAYA HARUS GIMANA?"

Terdengar suara Fred dari arah tengah halaman tersebut "YA YA YA TUNGGU DI SANA DULU YA SEBENTAR LAGI AKU BANTU MENGGANGKATNYA KEMARI" setelah 10 menit kemudian Fred mendatangi Veron yang sedang duduk – duduk di sana Fred berkata "Oh ya Ver tolong angkatkan lagi satu gentong berwarrna merah yang seperti ini dan satu lainnya yang berwarna biru yang ditutupi oleh penutup gentonnya yang juga berwarna biru itu"

Fred pun mengangkat sendirian gentong besar yang berat yang sempet diseret Veron sendirian itu ke tengah – tengah halaman area tersebut. Veron yang melihat itu hanya terkejut sambil berkata dalam hati "HAH PAKTUA INI PADAHAL PUNYA TUNGGI YANG LEBIH SEDIKIT PENDEK DARI AKU INI BISA MENGGANGKAT GENTONG ITU SENDIRIAN"

Veron masuk lagi dan mencari gentong besar merah lainnya yang terlihat banyaknya plastik – plastik tempat pembungkus kembang api yang berbentuk seperti roket – roketan berwarna merah. Veron mengangkatnya pun tapi tak sanggup sambil kemudian terengah – engah sambil berkata "hah hah hah hah hah kok tadi paktua itu bisa mengangkatnya dengan mudah ya gentong yang itu tadi sendiri dan aku yang punya tinggi lebih sedikit tinggi dari dia kok enggak bisa ya, berat banget ini padahal loh" Veron pun menggeret geret gentong merah yang satunya ini kearah keluar rumah itu sekali lagi dan akhirnya sampai juga di luar rumah itu.

Fred mendatangi Veron dan berkata "kau kok lama sakali sih, Ron" Veron berkata "kakek kok cepet banget tadi mbawanya gentong yang berat itu tadi ke halaman" Fred berkata "Hah berat tubuhmu lebih tinggi dari aku kok enggak kuat sih, sebentar – sebentar kamu ini umur berapa sih?" Veron berkata "baru 10 tahun kek" Fred berkata "hah 10 tahun waduh, Jack jack kau sudah gila apa itu kok menyuruh cucunya membantu kita, lupa ya dia itu berat banget ni gentong – gentongnya, ya udah Ver jangan terlalu memaksakan dirimu ya?"

Veron berkata "heh kok kayak gitu ya ? emang kenapa kek? aku anak kecil gitu Kek?�� Fred berkata "ya kamu masih anak kecil kalau untuk anak seukuranmu bahaya dimana tubuhmu itu belum bener – bener kuat untuk menanggung berat seperti itu dan anak – anak seperti kamu ini tubuhnya bisa menanggung berat seberat gentong ini mungkin sekitar 3 tahun lagi ok ya jelas ya?" Veron berkata "ya maaf kek aku enggak bisa banyak mbantu juga" Fred berkata "Veron aku enggak menyalahkan kamu cuman aku takut nanti kalau memaksakan bisa – bisa kamu terluka gitu" Veron berkata "maafkan Kakekku juga ya"

Fred berkata "ya mau gimana lagi? Ya udah sekarang kau bawa keluar gentong biru dengan tutupnya yang berwarna sama ya itu dan seperti yang kamu lakukan seperti ini juga (sambil memukul – mukul gentong merahnya itu)" Veron pun balik masuk ke dalam rumah kecil semi permanen itu. Veron berlari masuk ke dalam salah satu kamar rumah semi permanen itu dan ia melihat gentong biru dengn tutup biru tersebut.

Veron menyeret – nyeret gentong biru itu dari kamar tersebut ke keluar dari rumahnya tersebut. Terdengar dari tengah halaman area tersebut "RON RON WOI RON BERHENTI WOI" Veron terkejut dan mecari arah suara tersebut yang ternyata berasal dari Fred yang berlari menghampirinya di rumah petak semi permanen yang berada diujung barat laut area tersebut. Dan Fred terengah – engah sambil berkata "huh huh huh Ron kalau yang ini coba jangan kamu seret ketika kamu akan lagi bawa keluar ya?" Veron berkata "tapi barang ini berat banget kek" Fred berkata "oh gitu ya ini petasan yang kalau terkena api sedikit maka bisa meledak satu rumah, nah gerakan gesekanmu itu tadi bisa micu terjadinya api, jika api ada bisa – bisa semua petesan ini meledak semua di hadapanmu"

Veron hanya menutupi mukanya sambil membayangkan dan bersyukur itu tak terjadi padanya tadi. Fred akhirnya mengangkat gentong biru tersebut sampai ke depan rumah tersebut saja. Veron berkata "Kek kok enggak dibawa keluar kayak sebelumnya tadi?" Fred berkata "seperti itu kataku itu lagi kalau ini itu mudah terbakar dia akan meledak hari ini kan lagi musim panas jadi biar tidak terkena panas matahari yang begitu panas di sana ya jadi aku taruh sini aja biar Paman Thomas nanti yang bawa, ayo kita ke tengah sana untuk membuat kembang api di tengah sana"

Veron dan Frederick kembali ke area tengah halaman tersebut mendekati Qasey yang lagi sedang memasukkan mesiu – mesiu yang berada di dalam gentong yang berada depannya ke dalam sebuah wadah plastik dengan ukuran tertentu – tentu. Fred membisikkan ke telinga Qasey "Veron ini ternyata tubuhnya masih dibawah umur Qas" Qas yang terkejut mendengarkan hal tersebut memukul dahinya dengan tangan kirinya lalu mengusap wajahnya dengan tangan kirinya tersebut.

Qas berbalik berbisik "cepat panggil lagi si prof tadi kemari lagi dan kita butuh bantuannya. Fred langsung saja berjalan menuju rumah kedua dari arah pojok tenggara yang terhubung ke rumah Prof Daryl yang berada dibaliknya tersebut. Qas berkata "ayo sekarang Ver coba kamu memasukkan bubuk – bubuk ini ke dalam plastik – plastik seperti ini (sambil menunjukkan plastik yang berisi bubuk mesiu kepada Veron)" Veron mengambil sebuah plastik dan mendekati gentong mesiu yang berada di samping depan Qas itu sendiri. Veron pun melakukan hal yang sama dengan Qas.

10 menit kemudian Qas melihat Fred keluar dari rumah kedua yang bisa menyambung ke rumah prof Daryl tersebut dan melihat Fred hanya menggeleng – geleng dan menengadahkan kedua tangannya. Qas berkata kepada Fred "ya udahlah kita selesaikan semuanya sendirian aja dulu" Fred berkata "Kata Si Paktua Daryl dia enggak bisa bantu kita tapi mungkin nanti mungkin ada seseorang yang dapat membantu kita dan ia menelpon seseorang ini untuk menolong kita, katanya begitu"

45 menit kemudian terdengar derapan kaki kuda dan terlihat 2 orang turun dari kuda yang berwarna hitam itu dan terlihatlah 2 orang dengan baju bersih dan tuxedo jasnya yang berwarna hitam mengkilat dan salah satunya yang berkulit hitam berjalan menuju sebuah pohon dan mengikatkan kuda hitamnya ke pohon yang berada di luar areal Qas dan fred itu. Terdengar suara "permisi saya mau bertemu dengan Bapak Frederick Zevarcko" Qas berkata kepada Frederick "OOO ini maksudnya dari Si Tua Daryl itu bantuannya"

Fredderick langsung menghampiri orang berjas sambil berkata "OOO ternyata yang ternyata bantuan yang dimaksudkan si tua Daryl itu kau Qanou, beneran kau mau membantu kami?" Qanou berkata "berdasarkan perintah Tuan Thomas saya ke sini untuk membantu agar nanti acara festival bisa terjadi tanpa halangan" Fred berkata "maukah kamu membantu mengisi bubuk dan mengelem kesatuan bagian dari alat – alat kembang api ini sesuai seperti kembang api agar bisa dinyalain nanti ketika festival nanti, aku tau kan paling anti kotor"

Qanou berkata "QOD QODI QOD QODI KEMARILAH WOI, INI ORANG – ORANG YANG BUTUH BANTUAN. Khodi berlari menuju pamannya Qanou tersebut lalu berkata "Ya ada apa paman?" Qanou berkata "ya itu bantulah mereka menyelesaikan tugas – tugas mereka agar cepat selesai (sambil menunjuk Qasey dan Veron berada di tengah areal halaman tersebut) ya paman Fred biarkan aku saja yang menjaga halaman depan ini saja ya paman Fred" Dan tiba – tiba terdengar deruan sebuah sepeda motor gedhe yang dipacu dari arah sebelah tenggara dari areal tersebut. Dan sepeda motor besar yang menderu – deru itu berhenti sampai di depan areal tersebut.

Terlihat dua orang lelaki yang bertubuh besar dan gagah turun dari sepeda motor. Seseorang yang bertubuh agak kecil segera menyerahkan helmnya yang berwarna merah dan terlihatlah seseorang pemuda berambut pirang dengan kacamatanya hitamnya dan bodi atletisnya melepas kacamatanya berteriak "WOI QANOU KENAPA DUDUK – DUDUK DI POJOKAN SITU DAN KAU TIDAK MEMBANTU KAKEK KAKEK TUA INI KAU TAU KAN KITA DI SINI DIPERBANTUKAN UNTUK MEMBANTU KAKEK – KAKEK INI AGAR FESTIVAL KEMBANG API INI BISA TERJADI MALAM HARI INI KAN? AYO HAUN KITA BANTU KAKEK – KAKEK INI"

Wellyon, Qanou dan Houndin berjalan mendekati Qasey, Frederick, Veron dan Khodi yang duduk melingkari gentong Mesiu dan 2 gentong merah yang isinya plastik – plastik pembungkus kembang api tersebut yang berbentuk rata – rata seperti roket – roketan. Qasey dan Frederick hanya tertawa kecil dengan menutupi mulutnya masing – masing. Qas berkata "kan sudah kubilang eh ternyata malah Wellyon sendiri yang datang kemari bersama Houndain, (sambil berkata kepada Qanou) bukannya kau mau masuk ke cabang Atletik dan mau jadi atlet ya kau Well (berkata kepada Wellyon)"

Wellyon berkata "ya ini buktinya Houndain Muscle ini adalah seseorang yang bertugas menjadi asisten Paman Erion maupun ayah dan membantu paman Jack dan sekaligus membantu aku agar dapat bisa masuk ke dunia olahraga juga" Veron berkata "oh banyak juga kebisaannya kau ya paman Haun" Houndain dan Wellyon terkejut melihat keberadaannya Veron berada di sana tanpa adanya keberadaan Jack. Wellyon berkata "bukannya kau itu kan cucunya si paktua Jack ya?" Veron berdiri lalu memperkenalkan dirinya lagi "Ya namaku Veron Ville, umur 10 tahun cucu dari Jack Ville, salam kenal semuanya"

Wellyon berkata "jadi kenapa kau di sini Ver?" Veron berkata "aku di sini di suruh kakek untuk membantu kakek kakek kembar ini membuat kembang api ini berdasarkan janjinya Kakek Jack kepada mereka berdua ini dan aku disuruh ke sini dulu dan kakekku nanti akan menyusul kemari" Houndain pun berdiri dan mendekati Wellyon dan berbisik pada Wellyon "bagaimana enaknya ini tuan?" Wellyon mendekatkan mulutnya ke telinga Houndain dan berbisik "ya mau bagaimana lagi usahakan jangan tau ni anak bisa – bisa bermasalah jadinya nanti"

30 menit kemudian terdengar derapan kuda dan ringkikan "HUERHHH" dan terdengar suara teriakan "MAAF YA AKU SEDIKIT TERLAMBAT YA" Veron pun berdiri dan berlari meninggalkan area tengah halaman tersebut sambil menghampiri kakek Jack yang barusan datang tersebut sambil berteriak "KAKEK AKHIRNYA KAU DATANG JUGA" Jack terkejut "LOH LOH LOH KOK JADI BANYAK ORANG SEPERTI INI WOW KITA KAYAK KERJA KELOMPOK INI JADINYA"

Jack dan Veron memasuki pekarangan areal Qas dan Fred, kemudian Fred berkata "Ya ini bantuan yang kita dapatkan dari Thomas untuk menyelesaikan persiapan untuk festival pembukaan musim panas ini Jack" Jack berkata "Eh ada Wellyon juga ya datang, Houndain juga, Qanou dan Khodirul juga ikutan ya udah kita lanjutkan aja ya kerja kelompok kita" akhirnya di tengah halaman areal pembuatan kembang api itu terlihat 8 orang laki – laki duduk bersila melingkari beberapa gentong – gentong.

Sekitar 2 jam kemudian, Fred berkata "akhirnya kita berhasil menyelesaikan semua kembang apinya" Qas berkata "Ok kita setelah ini kita bagi menjadi 3 tim, tim pertama yang akan membawa petasan dan semuanya yang serba kecil untuk menghiasi pantai ke area pantai Praria itu sebagai pusat pertunjukkan festival kembang api tersebut, tim ke-2 nanti akan pergi ke perkebunan Brown milik Greg dan Wallace di ujung barat daerah wild west itu ya dan memasang peluncuran kembang api dan meluncurkannya tepat sesuai aba – aba ya dan tim ke-3 nanti akan memasang kembang api di area rawa – rawa"

Qas berkata "Ok tim pertama Qanou dan Wellyon langsung aja temui Ronald Estrada untuk berkoordinasi dan berikan seluruh mercon besar, mercon kecil kembang api air mancur dan lain – lain sebagai dekorasi untuk festival nanti kepadanya ya biarkan Ronald yang putuskan aja bagaimana bagusnya, Tim kedua akan kupimpin sendiri beserta Khodirul dan Houndin untuk meminta ijin pada Greg atau Gwen estrada di perkebunan Brownies dan memasangnya di tengah areal pacuan kuda miliknya peternakan kuda itu, dan tim ke-3 akan dipimpin oleh Fred bersama Jack dan Veron akan memasuki rawa – rawa di ujung barat laut desa kita nanti Jack dan Veron boleh meninggalkan tempat dan akan digantikan oleh Prof Daryl beserta anak dan asistennya ok jelas semunya ya"

Setelah mendengarkan hal itu kedelapan orang ini akhirnya berpencar. Qanou dan Wellyon membawa 4 gentong berwarna biru dan dinaikkannya sepeda moge milik wellyon itu. Dan menali 2 di sisi kiri dan 2 lagi di sisi kanan sepeda moge itu. Dan terlihat Qasey mengikatkan 2 gentong berwarna merah ke kuda hitam milik Qanou tadi yang sekarang akan dinaiki oleh Houndin dan Khodirul. Dan Fred mengikatkan juga 2 gentong besar merah itu ke kuda Jack Mustall. Qas dan Fred berkata bersamaan "KESANALAH TERLEBIH DAHULU YA NANTI AKU SUSUL DENGAN JALAN KAKI" Jack dan Veron akhirnya menjalankan Mustall menuju rawa – rawa yang berada di ujung tenggara desa yang lebih tepatnya berada di seberang barat dari areal Qas dan Fred tersebut

--------------------------------------(13.00 ;Rawa – Rawa Desa Praria)---------------------------------

Matahari mulai sedikit menyerongkan sinarnya ke arah timur dan terlihat matahari sudah mulai condong ke barat, kuda Mustall yang ditunggangi oleh Jack dan Veron ini sudah berada di ujung rawa – rawa yang jalannya sudah terlihat bergambut dengan di sebelah baratnya sudah terlihat rerimbunan hutan bakau yang menghiasi pantai di ujung barat laut tersebut. Veron berkata "bener di sini kek tempatnya nanti kita nanti akan memasang itu di sini"

Veron melihat pergerakan aneh tanah gambut yang berada di daerah berlumpur di ujung barat laut rawa – rawa desa Praria. Veron mendekati dan mengamati sebuah pergerakan di tanah berlumpur tersebut. Terlihat pergerakan tanah itu terasa ada yang bergerak tidak alami kemudian terlihatlah sebuah kura – kura yang berjalan keluar ada lumpur dan kura – kura ini ukurannya cukup besar dan ia pun memegang kura – kura tersebut dan terdengar suara "WOI VERON TOLONG LEPASIN KURA – KURA INI"

Veron pun terkejut dan ia melihat kura – kura itu pun lebih terkejut lagi Veron melihat kura – kura itu bermata seperti kamera CCTV dan dengan speaker berada di bagian bawah kepala kura – kuranya tersebut. Veron berkata "Oh ini AUDROCALLIO tipe Tortoise kah?" terdengar dari kura – kura tersebut "Ya ya ya benar itu ya udah taruh di situ" dan terjadi getaran – getaran di bumi yang kerasa. Jack berkata "Sebentar – sebentar kau ini Prof Daryl gitu?"

Terdengar suara dari kura – kura tersebut "kemarin kan sudah saya beritau kan aku punya teknologi AUDROCALLIO, Teknologi yang seperti robot berjalan tapi saya serupakan dengan makhluk – makhluk yang ada di desa ini, Jack kau pernah mendengar suatu makhluk di desa ini yang bernama Dortoze" Jack berkata "ya itu kan siluman kura – kura yang menjaga desa terutama rawa – rawa ini"

Daryl berkata "ya itu benar aku akan menjaga rawa – rawa ini melalui robot perantara AUDROCALLIO tiper tortoise ini agar semua makhluk pengganggu terutama manusia tidak merusaknya" Beberapa saat kemudian tiba – tiba terasa sebuah getaran itu dan terdengar "DREEEEERREEET DREEREET" tanah – tanah rawa – rawa yang berlumpur itu bergejolak hebat dan terlihat seakan – akan sebuah pohon bakau yang berada di ujung rawa – rawa ini seakan terangkat dan terlihat semakin tinggi dan terlihat sebuah mata besar mencoba membuka dan sebuah batu besar terangkat dari posisi awalnya.

Terlihat sebuah kura – kura raksasa berdiri dengan ke-4 kakinya menahan tempurung besar coklatnya yang telah bercampur dengan lumpur rawa – rawa desa praria itu berjalan pergi meninggalkan tempatnya sambil berkata "NARYU SUDAH BANGKIT KEMBALI YA DAN SAUDARA YANG TAK PERNAH KUINGINKAN" atas kura – kura ini beranjak menuju tepi pantai yang diatasnya terlihat Veron ikut terbawa di atas termpurungnya dengan kura – kura AUDROCALLIO milik Prof Daryl tersebut.

Veron yang berada di atas kura – kura tersebut berkata "Hei Dortoze lebih baik kita lawan aja Naryu itu mumpung dia sekarang sudah tersegel dalam tubuh manusia mungkin untuk melawannya cukup gampang sekarang dengan tubuh kamu yang cukup besar seperti ini" Dortoze berkata "kau tau jika seorang siluman mendapat tubuh manusia yang sempurna itu, maka kemungkinan jiwa dari pemilik sah dari tubuh tersebut akan berpotensi ini menghilang jika tidak 40 hari dikeluarkan siluman tersebut tidak dikeluarkan dari tubuh itu maka jiwa itu akan hilang dan mati justru malah jiwa itu siluman itu yang akan menguasai tubuh itu"

Tortoise AUDROCALLIO ini terdengar berkata "kau bicara dengan siapa Ver?" Veron berkata "Ya kita ini sekarang ada di punggung Dortoze sekarang" Tortoise AUDROCALLIO itu berkata "apa kita ini ada di siluman kura – kura legenda Dortoze itu sendiri" Veron hanya mengangguk – anggukkan kepalanya sambil mengangkat kura – kura robot dan berkata "ya begitulah" Prof Daryl berkata "wow kita ini sekarang berada di tengah laut ya sekarang" Veron berkata "ya kita sekarang sudah di laut tapi masih di pesisir pantai di sekitar pohon bakaunya"

Tiba – tiba dalam sekejap terlihat sebuah bayangan seakan – akan berlari semacam terlihat seperti kilat melesat menuju kura – kura besar yang tadi berjalan dan memasuki pantai dan permukaan laut yang tenang di ujung barat laut desa praria tersebut itu. Lalu Terdengar suara "kau masih hidup ya dik ya?"

Veron dan Dortoze terkejut mendengarkan suara itu dan terlihat Khardereon berdiri di atas punggung Dortoze. Khardereon menyapa Veron "Hai Veron" Sambil mengangkat Kura – kura robot, Veron berkata "lihatlah itu Prof Daryl itu Naryu yang berada dalam tubuh Khardereon Rhozard anak sulung jenius dari pak tua Thomas"

Prof Daryl terkejut dan meloncat dari kursinya di ruang monitoring tersebut ia berkata "HAH? JADI ITU SI MITOS SILUMAN NAGA YANG MELEGENDA YANG BERNAMA NARYU ITU YANG KATANYA DULUNYA DIA SANGAT JAHAT SEKALI DALAM CERITANYA ITU DAN SEKARANG DIA DALAM TUBUH KHARDEREON ROZHARD, OH MY GOD" Khardereon yang tubuhnya saat ini dikendalikan oleh Naryu yang tersegel di dalam tubuhnya itu hanya tertawa "HAHAHAHAHAHAHA"

Semakin Dortoze jauh berjalan menjauh dan juga menyepakkan ekornya beberapa kali ke punggungnya sendiri untuk mengusir Khardereon dari punggungnya itu dan Khardereon pun hanya meloncat – loncat di pungung Dortoze untuk menghindari serangan buntut Dortoze tersebut. Sementara itu monitor di ruangan monitor Prof Daryl, monitor kamera dari kura – kura robot itu kemudian rusak dan Prof Dayl berkata "HAH RUSAK LAGI DEH" Naryu berkata dalam hatinya "wow ini benar – benar anugerah otak yang sangat cemerlang yang didapatkan ni bocah" lalu Khard berkata "OK sekarang giliranku ya"

Khardereon mengeluarkan tenaga dalam dan membentuk cakar di ujung jari – jarinya dengan ukuran panjang sekitar 5 meteran. Khardereon meloncat dan berusaha mencakar tempurung raksasanya tersebut. Dortoze pun berteriak "HUUUWWAAAAA" suara teriakan itu menggemma hingga terdengar sampai gua kurcaci yang berada di antara dinding pembatas antara perkebunan Jack dan peternakan Ayam Exion, Hof yang sebelumnya tidur ia terbangun mendengarkan suara teriakan Dortoze ibunya yang menelurkannya dulu. Hof yang terbangun itu pun langsung melakukan teleportasi hingga sampai di atas tempurung kura – kura raksasa itu dan ia kaget melihat seseorang dengan mata hijau naga Naryu berdiri tepat di depannya berdiri kokoh dan ia berkata "Ibu ada apa sebenarnya ini bu?"

Dortoze berkata "Ibu hanya ingin agar tidak terganggu aja nak" Hof yang melihat cakaran di tempurung ibunya tersebut Hof pun marah dan merubah tubuhnya menjadi seekor babi hutan bertubuh manusia dengan tubuh gempal dan besarnya dan tempurungnya yang menghiasi punggungnya itu dan ia pun berteriak sambil mendenguskan asap beracunnya dari moncong hidung bundar besarnya dan dengan gigi taringnya yang menyerigai keluar itu tersebut ke arah Khardereon itu "ENYAHLAH KAU"

Khardereon tiba – tiba berlari menyelematkan Veron. Dan dengan matanya kembali berwarna coklat kekuning – kuningan ia berkata "anak itu harus aku selamatkan" jiwa Naryu dengan jiwa Khardereon sendiri saling mengotot dan akhirnya untuk sementara tubuh khardereon itu sendiri telah dikuasainya dan ia mendekati Veron dengan secepat kilat ia berlari mengangkat Veron yang terlihat lemas di ujung tempurung Dortoze itu sendiri. Khardereon pun meloncat ke pinggiran pantai dan menaruh Veron di pantai di ujung rawa tersebut.

Jack melihat Veron yang lemas dan nyaris pingsan itu digeletakkan di pantai berpasir yang berada di ujung barat hutan rawa – rawa tersebut. Jack pun segera naik Mustall untuk langsung segera bergegas menuju ke sana. Mustall melewati lumpur – lumpur yang sampai dengan tinggi sampai lututnya hingga menerobos hutan bakau dirawa itu dan Jack pun memberhentikan Mustall diikatkan di pohon pinggiran pantai yang berada di ujung hutan rawa bakau itu .

Jack lebih terkejut lagi melihat Khardereon bisa terbang dengan sayap dan bertarung dengan seekor babi hutan bertempurung kura – kura dengan sebuah kura – kura besar yang terlihat seperti pulau berjalan di pantai itu. Jack berkata "hah? Khard bisa terbang? Hah ada kura – kura sebesar itu dengan babi hutan bertempurung dengan topi kuning kecil itu? Topi kuning kecil itu mirip banget bahkan mungkin itu topi yang sama dengan topi para kurcaci ya?"

Tiba – tiba Jack pun terkejut melihat khardereon mengeluarkan buntut naga dsn terlihst seperti kipas hijsu di ujung buntut tersebut. Dan buntut yang terlihat seperti kipas itu terlihat diarahkannya ke arah kura – kura besar dan babi hutan kura – kura diatasnya dan seperti membelah kura – kura keduanya yang kemudian terlepar sangat jauh sekali ke tengah laut dan terasa kekuatan angin sangat kencang sekali hempasannya hingga pohon di pinggir pantai ini terlihat doyong ke arah rawa di dalamnya.

Jack mengangkat veron ke punggung mustall dan ia menaiki juga kuda stallion coklat itu. Lalu jack meninggalkan pantai itu sambil berkata dalam hati "siapa ya itu ya tadi mirip banget sama si sulung dari thomas si genius Khardereon tapi kok dia bisa menggeluarkan sayap buntu dan cakar serta terbang mengitari itu kura – kura ya? Kura – kura apa itu ya apa itu kura – kura legenda mitos Dortoze itu ya yang katanya ia suka berdiam diri di rawa itu"

Jack mengendarai mustall berlari menuju area bertanah di tengah rawa – rawa itu dan terlihatlah Fred sedang berteriak "JACK JACK OI JACK JACK DIMANA KAU JACK?" Fred terkejut sambil melongo tiba, – tiba ada seekor bayangan kuda yang berlari menghampirinya dan berhenti tepat di depannya yang berasal dari dalam hutan mangrove bakau yang ada di sana ternyata Mustall serta Jack dan Veron yang sedang menunggangginya.

Jack pun memegangi Veron dan ia turun dari Mustall terlebih dahulu dan ia setelah turun ia pun menurunkan Veron yang pingsan tertidur itu dari kuda Mustall tersebut. Ia mengeletakkan tubuh Veron yang tertidur itu di tanah yang cukup kering yang berada di tengah rawa – rawa tersebut. Ia mencopot rompi coklat dan syal abu – abunya yang dikenakannya tersebut untuk menjadi alasnya. Fred bertanya "Kenapa veron tiba – tiba seperti pingsan ini Jack?"

Jack berkata "aku tak tau ketika tadi kami tiba ke sini lalu ada Dortoze membawa Veron lalu Veron itu sepertinya diselamatkan Khardereon, dan Dortoze itu yang dibantu monster babi hutan bertempurung, Khardereon terbang membantai 2 monster itu dengan mengeluarkan buntutnya untuk membelah mereka" Fred berkata "hah? Kau ngomong apa sih? Khardereon terbang? 2 monster? Dortoze? Babi hutan bertempurung?" Jack berkata "ya itu yang aku lihat tadi di pantai pesisir di ujung barat laut desa Praria ini?" Fred berkata "oh pantai kecil di ujung rawa – rawa situ ya? ok kucoba periksa dulu ya?"

Terdengar suara "DUUUM BUUUWWWAAAAAR" dan terasa angin yang cukup kencang dengan gelombang kejutnya yang berasal dari arah pantai itu. Jack menanhan pundak dari tubuh kecil Fred itu dengan kanannya dan berkata "kau kan sering melihat dan terkejut bila melihat hal – hal supernatural yang tidak sengaja aku lihat dan kau juga sering melihat hal itu padahal kau sendiri tak punya bakat seperti itu kan? Udah percaya aku aja ya kan? Sebagai mantan kakak ipar yang baik aku kan tidak akan membuatmu tersakiti kan lagipula aku selalu masih mengganggapku seperti adikku sendiri kok?"

Fred berkata "eh iya iya oke oke aku percaya aja, eh kau masih mengganggapku adik walaupun telah bercerai dari adik iparmu Mardha sendiri gitu kah? Jack hanya mengganngguk anggukkan kepalanya aja Fred tiba – tiba meloncat dan memeluk haru sambil menangis di pundak Jack sambil berkata "terima kasih telah dianggap sebagai saudara sendiri"

Jack berkata "tapi jujur aja seh pengen tau kenapa kau itu bisa – bisanya menceraikan mardha diumur segitu juga? Ada apa emangnya dengan kalian itu ya padahal waktu itu kalian terlihat harmonis gitu? Bukannya kejadian bercerainya itu terjadi setelah 5 tahun setelah kematian Nada waktu kalian itu bercerainya kan?"

Fred berkata "sebenarnya itu terjadi karena kemarahan Mardha dimana waktu itu dia enggak dianggap ibu oleh Tianni anak bungsu perempuan satu – satunya kami di sana yang waktu itu dia ingin masuk perguruan tinggi tapi kami tidak ada dana untuk menyekolahkannya juga nah di waktu itu si Riota yang akan mau maju menjadi kepala desa di sini dia mencoba membantu mendanai Tianni dan menggangkatnya menjadi anak angkatnya jadi dia mengubah namanya menjadi Tianni Erion, karena itu si Mardha mengganggap aku itu sebagai orang gagal dan malu karena tak bisa mengasuh anak dengan baik padahal dulu sendiri juga Mardha ini pekerjaannya itu juga pengasuh anak – anak orang kaya di kota mineral kan jadi malu dan akhirnya menggugat cerai aku begitu ceritanya"

Jack berkata "oh itu ada hubungannya sama pergantian nama si Tianni itu juga kah? Fred berkata "suatu hari sebelum perceraian itu Mardha menangis meronta ronta sambil berkata bahwa dia ini tidak diakui ibu kandung oleh Tianni itu sendiri setelah dia diangkat Anak oleh Riota dan didanai studi perguruan tingginya oleh Riota. Aku sangat berterima kasih di awalnya ketika didanai studinya tapi waktu diangkat jadi anak angkatnya Riota, tapi disisi lainnya karena pengangkatan anak angkat itu Tianni ini jadi seperti sombong begitu sampai paling parahnya si Tianni ini enggak menganggap Mardha ini ibunya gitu"

Jack berkata "wow sampai segitunya kah tindakannya si Tianni kepada Mardha itu?" Fred hanya menangis aja sambil mengangguk – anggukkan kepalanya. Jack berkata "ayo kita sekarang memasang kembang apinya enaknya dimana ya?" Fred mengusap air matanya sambil berkata "ayo kita kita pasang di sana aja (sambil menunjuk ke arah utara)" Jack berkata "kau di sini aja Fred tunggu Veron yang sedang tidur di sini aja ya? (sambil telunjuknya menunjuk Veron yang sedang pingsan dan tertidur beralaskan rompi, baju dan syalnya jack)" Frederick berkata "oke aku akan menunggunya, ya udah pasang sendiri aja ya?"

Setelah 15 menit kemudian, Jack kembali lagi ke tempat Fred yang menjaga Veron tadi dan Fred berkata "sudah kamu tata seperti tahun kemarin enggak?" Jack menggangguk – anggukkan kepalanya sambil menunjuk dengan telunjuk kanannya berkata "ya di tempat itu kan?" Fred melihat arah tunjukkan tangan itu sambil berkata "di dekat pinggiran rawa berlumpur yang di daerah situ kan? (sambil menunjuk ke suatu arah tersebut), ya oke saya periksa" Fred pergi ke arah yang ditunjukkan Jack.

Setelah Fred cukup jauh, tiba – tiba Wicra datang kemari dari atas dan meloncat turun dari sapu terbangnya dan ia datang dengan baju perawatnya yang berwarna biru itu. Wicra berkata "ini kenapa ini Veron kok sedang pingsan atau tiduran di sini, ya?" Jack menjawab "aku tadi menemukanya di tepian pantai sana itu (sambil menunjuk ke arah pantai tadi) sepertinya dia sudah disana dan aku melihat Khardereon menggeletakkannya di tepian sana lalu meninggalkannya sendiri dan Khardereon terbang dan bertarung kura – kura besar dan babi hutan bertempurung di lautan sana"

Wicra yang mendengarkannya terkejut berkata dalam hati "hmm khardereon itu sudah dikendalikan oleh Naryu sampai di tahap itu? Tapi Veron diselamatkan? Dortoze dan Hof bertarung dengan Naryu di sana ya?" Jack berkata "hallo Wik gimana?" Wicra langsung mengarahkan tangannya ke Veron dan terlihat serpihan cahaya – cahaya menyinari tubuh veron. Jack berkata "kau sedang apakan Veron itu sekarang?"

Wicra berkata "aku sedang menyembuhkan tubuh veron ini" Jack berkata "berarti malam – malam yang masuk dari jendela waktu di malam itu di Klinik Praria ya" Wicra mengangguk – anggukkan kepalanya sambil berkata "aku takut kehilangan keluarga kita lagi (sambil tersenyum tetapi menangis tipis di pelipis pipinya)" Jack berkata "makasih ya"

beberapa menit kemudian Wicra menghentikan mengeluarkan kekuatan itu lalu ia berlari sambil berkata "sekarang veron udah sembuh sekarang dan dia hanya tertidur pulas, sekarang aku pergi dulu ya?" Wicra berlari dan menaiki sapu terbangnya masuk menyebrang menembus rawa – rawa dan menuju pantai yang berada tersebut.

Fred kembali lagi ke tempat Jack, Mustall dan Veron itu. Fred mendekati Jack dan berkata "hmm boleh juga tempat yang kau butuh buat peluncuran nanti, ya udahlah aku akan njaga disana aja ya?" Jack berkata "ya udah enggak apa – apa, sudah persiapan peluncurannya disana aja"

3 jam kemudian terlihat 3 orang dengan 2 kuda berjalan mendekati Jack, Veron dan Mustall. Terlihat cahaya matahari yang sekarang berada di posisi itu condong ke arah barat dan menerangi hutan rawa itu dari arah pantai yang berada di ujung barat laut desa praria tersebut yang membuat seseorang yang berada di kuda itu turun dan berkata "Jack itu kau kah?" Jack berkata "ya aku disini bersama veron yang sedang tertidur, prof, kau tak keliahatan aku kah? itu siapa yang bersamamu itu?"

Terlihat Prof Daryl memakai jas kuningnya kacamata teropongnya yang digantungkan di lehernya dan baju kemeja berwarna jingga dan dengan jeans biru dongkernya, ia berkata "maaf terlalu menyilaukan jadi aku enggak kelihatan tadi itu, aku bersama anak dan asistenku kemari untuk menggantikanmu membantu si Botak cebol Fred itu sekaligus memeriksa daerah ini juga mangkanya aku bersama 2 orang ini"

Terlihat dua orang kurus dibelakang Prof Daryl yang barusan turun dari 2 kudanya yang berwarna abu – abu dan krem. Seseorang dengan badan kurus berambut hitam sepundak dengan wajah yang nyaris sama dengan Prof Daryl berkata "kenapa anak Frank tertidur di sini?" Jack berkata "EH bukannya kau sudah pernah bertemu dengan Frank dan keluarganya waktu mereka sedang berkeliling desa ya Louise?" Louise berkata "ya tapi aku hanya menyapanya tapi belum sempat berkenalan dengan keluarga Frank ini"

Jack berkata "oh gitu ini Veron anak Frank dengan Izes istrinya itu, mereka berdua sekarang lagi ditugaskan ke kota Diamond tapi nanti akhir bulan depan pasti mereka balik dan menjemput Veron yang sekarang sedang berlibur di sini" Louise berkata "oh jadi Veron to namanya" ada seseorang berwajah kotak dengan hidung mancung besar berambut coklat erke"kemaren itu maaf ya aku enggak sampe menyapa anak pak tua Jack kemaren"

Jack berkata "eh sapa ya kamu itu?" Louise berkata "Ini teman kuliahku yang namanya Hofuri Greado sekaligus asisten ayahku, ya paman" beberapa menit kemudian terdengar suara "Hemmuuaahh kek ini ada dimana kita ini? kok ada di luar?" Jack melihat veron itu terbangun dan terduduk. Jack langsung memeluk Veron sambil berkata "Syukur kau tak apa – apa, kita masih ada di sekitaran rawa – rawa Praria" Prof Daryl berkata "Ver, tadi kok Khardereon itu bisa terbang seperti itu ya?"

Veron berkata "Khardereon itu sebenarnya sudah ada jiwa Naryu yang tersegel di dalam tubuhnya secara enggak sengaja kata tante Wicra kemarin."Prof Daryl, Jack dan Louise berkata "Hah? Naryu tersegel di dalam tubuh Khardereon?" Jack berkata "Naryu itu bukannya legenda siluman naga yang terkenal jahat di desa ini ya kan?" Prof Daryl berkata "ya yang di mitos dongeng di desa ini ya?"

Veron berkata "ya memang Naryu ini siluman naga katanya tante Wicra begitu" Prof Daryl berkata "oh ya ya aku sempet melihat matanya seperti mata naga berwarna hijau dengan pupil seperti mata ular gitu rasanya" Veron berkata "aku pernah dengar kata – katanya Naryu ini ketika belum tersegel dan jiwanya masih bersemayam di geding tua berlantai 5 itu, katanya naryu ini dia tidak suka dengan manusia, karena katanya manusia hanya membawa kerusakan di dunia ini, jadi dia mungkin akan membunuh seluruh manusia di dunia ini kata tante Wicra ini"

Prof Daryl, Jack, Louise dan Hofuri hanya bisa menelan ludahnya dengan ekspresi ketakutan yang masing – masing mereka tunjukkan. Jack melihat ke jam tangan jadulnya yang berada di tangan kirinya yang berwarna merah kecoklat – coklatan itu. Dan ia pun berkata "ya sekarang sudah jam setengah 6 lebih oke aku pergi dulu ya ke pantai ya, kalian cepatlah menyusul ke Fredderick dan jangan sampai terlewat yah nanti waktunya akan dinyalakan kembang apinya itu ya?" Jack dan Veron pun mendekati menaiki Mustall kuda stallion coklat Jack yang setia disamping jack dalam kurun waktu tersebut

-------------------------------------------(18.00 ; Praria beach)--------------------------------------------

Jack dan Veron menuruni tangga dengan kuda stallionnya menuju pinggiran pantai, ia melihat banyak orang yang sedang berkumpul di ujung pantai yang ada rumah diujung pantai yang terlihat dengan matahari telah condong di ufuk barat menyinari pantai praria itu. Jack menurunkan Veron dari Mustall dan melihat matahari yang masih ada dan berkata "memang biasa seperti di Nyps juga ya katanya kalau musim panas itu mataharinya masih bisa menyinari bahkan hingga sampai jam 8an malam ya kek?"

Jack berkata ��ya begitulah itu benar adanya bahkan nanti di tanggal 15 Juli nanti di sini kita merayakan festival hari tanpa malam" Veron berkata "oh gitu ya kalau di Nyps negara aku itu ya kek, kalau tanggal 10 Januari kita merayakan hal festival tanpa malam itu dan justru kebalikkannya kalau di Nyps itu besok tanggal 17 Juli kita merayakan hari tanpa siang"

Jack berkata "ya wajarlah kita berada di belahan bumi yang beda, negara Anyd ini berada di belahan bumi utara dan Nyps negara kamu itu ada di belahan bumi selatan ya jadi wajar sekali itu terbalik, di sini tanggal 11 januari kita justru merayakan hari tanpa siang waktu itu, jadi kita persiapan untuk festival ini dulu hingga nanti jam 8 malam kita menghitung mundur terbenamnya matahari dan beberapa menit kemudian kita hitung mundur untuk peluncuran kembang apinya"

Tiba – tiba Ronald berlari dan menyambut Jack dan Veron yang baru turun dari kuda coklatnya, dan ia berkata "waduh paman Jack dan Veron mau membantu kita kah untuk persiapan festival kembang api ini kah ya?" Jack berkata "ya dari kemarin seh aku berjanji dengan dua si bocah tua kembar itu untuk membantunya hari ini untuk acara festival ini dan aku mengikutkan si veron ini juga"

Ronald berkata "loh Frank dan Izes kemana kok enggak mau ikut acara ini? Jack berkata "sudah dari 2 hari yang lalu itu Frank dan Izes ada tugas ke kota sebelah kota Diamond, dan bahkan mereka diantarkan oleh adik iparmu itu Hervin itu dengan menumpang kapal boatnya untuk sampai ke kota itu" Ronald berkata dalam hati "ayah dan Hervin tidak pernah cerita padaku soal hal ini"

Ronald berkata "Hah begitukah? Ni Veron tetap di sini begitukah ya paman Jack" Jack berkata "ia mau berliburan di sini karena dia ingin merasakan liburan musim panas bersama kakeknya di sini ini begitu Ron, ya udah mana bisa aku bantu dengan Veron untuk persiapan penyelenggaraan festival ini Ron?" Ronald berkata "OH ya ya ini om ke sini"

2 jam kemudian persiapan itu selesai dan pintu depan pantai ditutup sementara semenjak 1 ½ jam yang lalu akhirnya pita penutup jalan itu dipotong dan setelah itu berbondong – bondonglah orang – orang desa yang tadi antri panjang di alun – alun desa tersebut. Matahari yang sudah benar – benar di ufuk barat yang hanya terlihat garis kuning kejingga – jinggan di atas ujung horison tersebut

Beberapa saat kemudian terdengar suara Ronald menggema di pantai "YAK SETELAH FAJAR TENGGELAM INI MALAM MUSIM PANAS AKAN BENAR – BENAR MENYAPA KITA UNTUK TAHUN INI SAUDARA – SAUDARA JADI BERSIAPLAH MENYAMBUT MALAM MUSIM PANAS YANG PENDEK INI DENGAN SUKA CITA YAK KITA HITUNG MUNDUR 10, 9, 8, 7, 6. 5, 4, 3, 2, 1 YA SELAMAT MUSIM PANAS, SEMOGA KEBERUNTUNGAN SELALU MENYERTAI KITA DI MUSIM PANAS INI AMIN"

Beberapa menit kemudian terdengar "PARA SAHABAT – SAHABATKU, SAUDARA – SAUDARAKU, DAN TETANGGA – TETANGGAKU YANG BUDIMAN ACARA INI AKAN KAMI MULAI YA SILAHKAN MENIKMATI MAKANAN YANG TELAH KAMI SIAPKAN DI MEJA PANJANG KAMI SAMBIL MENIKMATI SUGUHAN KEMBANG API DI ACARA KAMI INI" dan terlihat langit pantai Praria itu yang awalnya berwarna biru dongker setelah terbenamnya matahari menjadi ramai akan suara kembang api yang menghiasi langit pantai praria di ujung barat tersebut dari ujung barat laut hingga barat daya "CYYYUUUUT KREEETTTEEETETEEK DUUUWWWAR CYUUUUUTT DHUARR CYYYUUUT KREETETEKETEK


next chapter
Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C9
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen