Ibu Mo tidak menyukai Qiao Mianmian dan ia juga tidak ingin menerima apa yang disebut 'sikap berbakti' dari menantunya ini. Hatinya masih sangat tidak nyaman selama ia berpikir bahwa anak yang dilahirkan dengan susah payah malah bersikap lebih baik terhadap orang lain daripada dirinya.
Ibu Mo benar-benar memiliki puluhan ribu ketidakpuasan terhadap Qiao Mianmian, menantu perempuannya ini.
Tindakan Mo Yesi barusan membuat Ibu Mo memiliki lebih banyak prasangka tentang Qiao Mianmian. Putranya benar-benar terpesona oleh wanita ini. Sekarang pikiran dan hati Mo Yesi terfokus pada wanita ini. Padahal aku hanya membuat Qiao Mianmian menunggu sebentar. Apakah itu menyakitkan? pikir Ibu Mo.
Ibu Mo memandangi semangkuk sup ayam yang mengepul di depannya. Ia menahan keinginannya untuk melempar mangkuk ke lantai dan mencari alasan, "Beberapa hari terakhir ini terasa sangat pengap sehingga aku tidak bisa minum sup ini."