Jika Qiao Mianmian menolak lagi, itu akan membuatnya jelas terlihat tidak patuh. Ia ragu-ragu dan mengangkat kepalanya untuk melihat Mo Yesi.
Mo Yesi bertatapan dengan pandangan Qiao Mianmian dan ia berusaha menebak apa yang Qiao Mianmian khawatirkan dalam hati. Lalu, ia menggantikan Qiao Mianmian untuk menjawab, "Tentu saja tidak masalah jika Nenek ingin mengadakan sebuah jamuan dan menggundang orang yang di kenal."
"Nenek tetapkan waktu, lalu beritahu aku dan Mianmian. Seperti itu juga tidak masalah. Sedangkan untuk urusan makan malam bersama dua keluarga, kami akan memberitahu kalian jika kami telah memutuskan waktunya," kata Mo Yesi lagi.
"Baiklah. Kalau begitu, kita sepakat seperti ini saja."
———
Ibu Mo dan Nenek Mo berdiri di dekat air mancur dan mengamati Rolls-Royce yang perlahan melaju di jalan sampai menghilang ditelan kegelapan malam. Kemudian, Nenek Mo menarik kembali pandangannya dengan tidak rela.