Fruit 1539: Saran dari Sang Kakek
Di tempat dan ruang dimensi lainnya ….
"Sialan! Brengsek! Mereka semua brengsek!" Ucapan itu keluar dari mulut seorang wanita berpenampilan molek meski berkaki singa ketika menyadari bahwa bola kristal yang diserahkan Serafima padanya ternyata palsu.
Dia adalah Melith, cicit buyut dari ratu Neraka, Lilith.
Pyaarr!
Bola kristal itu dibanting keras-keras di lantai oleh Melith. Wajah cantiknya menjadi terkesan ganas dan mengerikan ketika mengamuk.
Matanya menatap ke Serafima yang lunglai dengan pandangan hampa. "Kau! Kau payah! Kau pecundang payah!"
Segera saja dia mengubah tangannya menjadi sebuah cambuk duri dan melecut tubuh Serafima berulang kali.
"Argh! Maafkan aku, Tuan Putri! Maafkan aku!" Serafima mengaduh kesakitan sambil terjatuh duduk di lantai dan melindungi kepalanya dari lecutan cambuk duri Melith.