Jika sedang bercanda seringkali Brixton menciumkan minyak kayu putih itu ke hidung Claretta. Mereka tengah bermain bersama sambil menunggu rapat para ilmuwan yang digelar di kantor CERN.
***
"Brixton," gumam Claretta pelan sehabis mencuci wajah. Ia heran mengapa ia seringkali teringat nama itu.
"Apa dulu aku sedekat itu dengan Brixton? Siapa dia?" tanya Claretta pada dirinya sendiri.
Rasa lelah mendera tubuhnya padahal tadi ia tak sadarkan diri. Yang sebenarnya otomatis seperti tidur, tetapi berbeda dengan tidur yang akan membuat tubuh fresh. Setelah pingsan ia malah lelah.
Claretta akhirnya menuju ke tempat tidurnya dan membaringkan diri di sana.
Setidaknya kini ia sudah bisa sadar lebih cepat dan tidak terlalu parah. Tidak mesti sampai dibawa ke rumah sakit seperti sebelumnya.
Claretta lalu memejamkan matanya. Ia tertidur dan terbuai dalam mimpi.
****
"Kapan kau mengingatku lagi?" tanya suara bariton yang membelakangi tempat tidurnya.