Kapitel 75: Ibu Oh Ibu

"Claretta, dari mana saja kamu?" tanya Allice dengan sedikit keras dan tatapan menyelidik.

"Enggak dari mana-mana, Ma. Memang baru pulang kuliah," jawab Claretta apa adanya, tapi sepertinya ibunya tak percaya lagi dengan apa yang dikatakannya.

Ia menatap tajam manik cokelat terang putrinya, mencari kebohongan dalam mata tersebut. Padahal sebelum ini, Allice tak pernah keberatan jika memang Claretta kuliah sampai sore. Asal jangan sampai malam.

"Jangan bohong sama mama! Mama enggak mau dibohongi lagi seperti kemarin saat kamu pergi ke Gunung Cikuray," ucap Allice dengan nada tegas dan sedikit membentak.

Claretta menghela napas dalam, sepertinya psikis ibunya sedang begitu lemah. Ia jadi begitu mudah cemas jika Claretta tak ada di sisinya.

Claretta mencoba paham soal itu, tidak mudah untuk mengembalikan kepercayaan seseorang terhadap kita ketika telah dibohongi.