Irgi tiba bersama Lesiana dan Sisi. Mereka mendampingi Dandelion menunggu di depan ruang operasi. Tidak lama setelah kedatangan Irgi, Surendra dan Rosida datang.
Mereka semua belum tahu kebenaran ceritanya karena Dandelion sangat syok. Polisi pun menunda interogasi pada wanita itu. Baru kesaksian pelajar SMP dan sopir truk saja yang dicatat.
Sudah dua jam, tapi operasi masih belum selesai. Mereka menanti dengan khawatir. Polisi datang menghampiri mereka untuk memberikan barang-barang korban yang tertinggal di mobil.
"Kami menemukan ini di TKP. Surat ini terlempar dari tangan korban. Siapa keluarga korban?"
"Kami, Pak. Kami orang tua Aryk," jawab Rosida.
Polisi memberikan surat itu kepada mereka berdua. Setelah menyerahkan surat, polisi itu pergi. Surendra membuka surat dengan amplop coklat bertuliskan rumah sakit.