Selang tiga puluh menit setelah kepergian Briel, Erland pun meninggalkan ruangannya. Dia melajukan mobilnya kembali menuju kediamannya. Sebelum sampai di kediamannya, Erland pergi ke salah satu supermarket dulu untuk membeli sesuatu di sana. Dia akan memakainya nanti saat bertemu dengan Briel.
***
Sesampainya di kediaman, Erland melangkah dengan langkah yang amat pelan ketika menyadari Briel tengah duduk di meja makan. Tampak dari kejauhan Briel tengah memegang gelas di tangannya.
Erland melangkah perlahan mendekati Briel, hampir tak terdengar sehingga Briel tak menyadari kedatangan Erland.
Erland menundukan kepalanya. Dia mendekatkan bibirnya ke belakang telinga Briel.
"Aku pulang," bisik Erland.
"Ah!"
Dugh!
"Aduh!" Erland meringis saat Briel memukulkan gelas kosong di tangannya tepat ke hidungnya. Jangan di tanya lagi bagaimana rasanya ketika benda keras itu menghantam tulang hidungnya. Meski tak pecah, tetapi itu sangat menyakitkan.
"Apa yang kamu lakukan?" pekik Erland.