"takdir membawamu ke tempat yang berbeda, sekarang tinggal kamu memilih untuk menjadikannya pijakan atau kembali ke tempat yang kau anggap nyaman. Semua tergantung padamu.. my honey". Bisiknya sembari menghisap rambut harum Aruna.
Gadis ini masih terdiam, sesuai dugaan Hendra. Dia tetap pada pilihannya menutup diri serapat-rapatnya, tak tersentuh dan tak bisa dimengerti.
"Sudah saatnya kita kembali bukan? Pasti walikota menunggumu". Keduanya berjalan perlahan beriringan. dulu Aruna tidak berkenan berjalan beriringan dengan pria ini, mendengar ucapan sayang, my darling, my honey dan semacamnya membuatnya sangat ngeri. Tapi akhir-akhir ini dia biarkan laki-laki bermata biru memanggilnya demikian.
Entah, karena jengkel memperingatkan atau sudah mulai terbiasa.
Ketika kembali kepada kerumunan. Ternyata wartawan masih berada di sana menyergap keduanya dengan todongan pertanyaan.
Syarat jadi reader sejati CPA:
Bantu Author mendapatkan Power Stone terbaik ^^
Silahkan tinggalkan jejak komentar
Review bintang 5
Agar Author tambah semangat upload tiap pagi
Cinta tulus kalian yang membuat novel ini semakin menanjak
INFO : Instagram @bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar)
Nikmati visualisasi tokoh-tokoh CPA.