Gibran hanya bisa mengeratkan giginya saat menyadari dirinya dipojokkan oleh lawan bicaranya. "jika kamu bisa membuktikan adanya korelasi antara kembalinya calon istriku dengan hilangnya adikmu. aku siap menawarkan uang atau bahkan posisi strategis di perusahaan," tantang Gibran. Kedaunya saling melempar tatapan sinis satu sama lain dan itu di sadari oleh salah seorang yang berdiri tak jauh dari keduanya.
Heru mendekat dan mengambil dua gelas berisikan air, disodorkannya dua gelas tersebut pada keduanya. Menepuk pundak Gibran dan mendorong lelaki itu untuk mundur.
"Aku akan buktikan, lihat saja," ujar key menawarkan senyum janggal, "Pria sepertimu tak ada bedanya dengan ku, jangan kau pikir aku tak tahu bagaimana sepak terjangmu menyingkirkan adikmu sendiri, mengorbankan orang kepercayaanmu demi sesuatu yang kau inginkan. Bukan hal yang mustahil, benar, kan?"