Malam sudah mulai larut. Dilan sudah terlelap dalam gendongan Anaya. Bocah lima tahun itu tadinya mencari keberadaan gurunya yang ia tinggal di taman sendirian.
Karena mengikuti instruksi dari Bundanya untuk meninggalkan Alea di taman, demi sebuah rencana mendekatkan Alea dengan Rendra. Nyatanya Dilan sangat perasa sekali. Dirinya merasa bersalah karena meninggalkan gurunya di taman.
Anak itu ngambek hingga lelah dan akhirnya tertidur. Dan lagi, Ardhan tadi mendapat telepon dari Rendra untuk menyuruh sopirnya menjemput Alea dan Rendra. Namun, Anaya menyuruhnya untuk tidak mengikuti perintah Rendra.
" Kalau Rendra marah gimana, Chagi? Jalan di belakang komplek kan sepi. Bahaya lagi. Kalau emang beneran mereka gak bisa pulang gimana?" tanya Ardhan.
" Udah, tenang aja. Aku yakin mereka akan menghabiskan waktu bersama berdua. Biar pedekate dulu. Aku lihat mereka cocok kok," kata Anaya.
" Cocok si cocok. Tapi kalau salah satunya gak mau gimana?" ucap Ardhan.