App herunterladen
49.16% Cinta Yang Belum Kelar / Chapter 147: Marah karena hal sepele

Kapitel 147: Marah karena hal sepele

" Jangan berkata seperti itu, Allah pasti akan kasih. Tapi mungkin belum sekarang. Percayalah," ucap Sabrina menenangkan Anaya.

Anaya tersenyum namun tidak dengan Ardhan. Dirinya merasa kesal. Karena Anaya selalu saja berbicara hal yang sudah berapa kali ia katakan untuk tidak bicara yang tidak-tidak.

" Pa, Ma, sepertinya Ardhan harus pergi sekarang," pamit Ardhan segera berdiri. Anaya sedikit terkejut karena Ardhan tidak memberi aba-aba padanya.

" Kok pergi?" tanya Anaya heran.

" Udah mau ke Cafe, Dhan?" tanya Pratama yang segera diangguki Ardhan.

" Iya, Pa. Ardhan harus mengecek toko-toko yang lain agar tidak jadi masalah seperti kemarin," terang Ardhan.

"Kalau begitu Anaya juga pamit, Pa, Ma," ucap Anaya.

" Baiklah. Kalian bekerja yang baik ya. Papa selalu mendoakan kalian agar selalu diberikan kelancaran," ucap Pratama mendoakan.

" Aamiin," sahut Ardhan dan Anaya bersamaan.


next chapter
Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C147
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen