Sisca memperhatikan guru BK-nya memberikan kesaksian. Sesuai dugaan Ibu Sandra akan berbicara yang sesungguhnya. Tetapi kejadian yang sesungguhnya ini malah semakin memperu kesaksiannya. Ingatan Sisca kembali ke masa 5 tahun lampau dimana dia masih duduk di kelas XII. Ia sudah menjadi sahabat Alena dari kelas X. Alena ya Alena sudah populer sejak Ia menjadi siswa baru. Kepolosan dan kecantikannya langsung merenggut semua perhatian semua laki-laki di SMA swasta yang memang SMA khusus untuk para anak orang kaya.
Sisca memaksakan dirinya masuk sekolah itu hanya untuk bertemu anak orang kaya. Ayahnya hanyalah seorang pembisnis kecil dibandingkan dengan Ayah Alena yang pengusaha tambang batubara. Dari segi kecantikan dan kekayaan Ia jauh dibawah Alena. Ia juga tidak terlalu pintar bahkan kalau seandainya Alena sedikit lebih rajin belajar pasti kepintarannya di kelas ada di bawah Alena.