Latifa yang berdiri di dekat pintu memperhatikan tingkah majikannya dengan sedih. Mengapa Ratu Sabrina harus terjebak ke dalam kelicikan Perdana menteri Salman sehingga sekarang ada orang yang memanfaatkannya.
Latifa sendiri bukannya tidak tahu kalau Ratu Sabrina sekarang sedang sangat panik. Selama Ia menjadi asistennya Ratu Sabrina belum pernah Ia melihat Ratu Sabrina mengamuk sampai kehilangan kendali. Segenting apapun masalah nya Ratu Sabrina pasti dapat mengatasi permasalahannya dengan tenang. Ia selalu bersikap dingin, anggun dan cerdas.
Tetapi kali ini kecerdasannya hilang sudah, Ratu Sabrina benar - benar seperti bocah lima tahun yang sedang mencari teman mainnya dalam permainan petak umpet. Bagaimana mungkin Ratu Sabrina sampai mencari - cari ke tempat yang tidak mungkin ada orangnya. Di bawah tempat tidur, dibalik tirai, dibalik lemari, di bawah kursi, semua di periksa oleh Ratu Sabrina sambil berteriak - teriak meminta orang itu keluar.