Lucas terus berlari walau pun ia tidak tahu arah. Hingga pada akhir nya ia sampai di depan sebuah toko kelontong yang hendak tutup, karena memang sudah larut malam. Lucas menoleh ke sana kemari, dengan mata yang berkaca-kaca.
"Anak siapa ini ? Lah dia anak bule rupa nya. Siapa yang meninggalkan anak setampan ini di sini ?" Tukas seorang wanita paruh baya, yang tak lain adalah pemilik toko kelontong tersebut.
"Duh, kira-kira dia ngerti gak yak kalau aku ajak ngomong bahasa Indonesia ? Aku coba saja dulu." Si ibu kebingungan, karena takut si anak tak mengerti dengan bahasa nya.
"Hallo, kamu lagi ngapain di sini ? Kok sendirian ? Di mana orang tua mu ?" Tanya nya.
Lucas hanya diam tak menjawab, kini air mata nya mulai menetes, dan ia pun akhir nya menangis. Lucas menangis bukan karena takut, tapi ia menangis karena mengingat orang tua nya akan segera bercerai.