Kapitel 142: Menjilat ludah sendiri.

(WARNING!!! Harap bijak dalam membaca, dibab ini ada adegan yang seharusnya tidak dibaca anak dibawah umur.)

Happy Reading...

"Aku tidak tahu ini hanya suatu kesalahan, atau ini memang benar terjadi pada ku. Tapi setiap kali bersama mu, jantung ku juga selalu berdebar seperti yang kau katakan. Jika ini sungguh terjadi pada ku, apa mungkin aku harus menjilat ludah itu kembali ? Saat ini aku sungguh tidak bisa jauh-jauh dari mu." ucap Ricard mulai menyadari akan perasaan nya. Ricard yang sangat tak mempercayai cinta, dan tidak pernah berharap bahwa cinta akan datang menghampiri nya. Kini akhir nya ia mulai merasakan hal itu. Ini semua seperti sebuah azab dari tuhan, karena ia selalu mempermainkan wanita, dan menjadikan wanita sebagai pemuas nafsu nya saja.

"Bercanda mu keterlaluan tuan. Anda tidak seharus nya mengatakan hal-hal bodoh seperti itu. Saya hanya seorang pembantu, anda tidak boleh jatuh cinta pada ku." tukas Laura melarang Ricard agar tidak jatuh cinta pada nya.