Kapitel 283: NIKMAT DI AMBANG KEMATIAN

Bian telah mencampurkan obat perangsang untuknya dalam anggur yang dihabiskannya sebelum Mayang tiba.

Lalu, kenapa Bian tidak menunjukkan ekspresi berlebihan seperti yang Mayang rasakan? Jawabannya hanya satu, Cinta.

Bian sangat mencintai Mayang hingga kesakitan dan ketidaknyamanan di tubuhnya dapat ditahannya dengan susah payah. Apalagi setelah mendengar penolakan Mayang hingga dirinya begitu kecewa.

Tapi Bian sudah memikirkan arah pilihan Mayang dengan segala resiko yang harus ditanggungnya.

Janjinya yang tidak ingin menyakiti Mayang dan menyentuh tubuh Mayang padahal dia sangat ingin dan membutuhkan persatuan tubuh mereka, tetap dipegang Bian teguh. Walau saat ini tubuhnya sudah hampir tidak dapat bertahan melawan sakit yang ditimbulkan hasrat yang memuncak tapi tidak berdaya dikeluarkannya.

Sementara di sisi Bian saat ini ada Mayang yang berusaha menyelamatkan Bian dengan menggerayangi tubuh Bian agar kembali bereaksi dan terangsang saat kesakitan sudah di ubun-ubunnya.