Qiana, si kecil yang sebenarnya adalah anak yang periang, terlihat sedang mengguratkan pensil di sebuah kanvas berukuran sedang di hadapannya.
Sesuai permintaan Mayang, pihak rumah sakit menyediakan kebutuhan Qiana dengan baik. Karena Qiana lebih tertarik untuk menggambar, maka pihak rumah sakit menyediakan media menggambar untuknya.
Dalam langkah tenang, Mayang melihat kegiatan Qiana dari depan pintu kamar rawat yang telah disulap seperti kamar pribadi bagi anak itu.
Mata Mayang terpaku pada coretan Qiana yang menunjukkan sebuah gambar yang masih belum jelas.
Seorang pria dengan sayap putih di belakangnya, sedang tertawa dengan anak perempuan kecil yang digandengnya. Anak kecil tersebut juga memiliki sayap berwarna putih sama dengan pria dewasa di sampingnya.
Dalam lukisan tersebut, anak kecil bersayap putih itu juga menggandeng wanita dewasa yang memiliki sayap juga. Tapi tidak berwarna putih, melainkan hitam dengan sepasang tanduk merah di kepalanya.