Kapitel 153: Keberanian Cindy

Anti jelas membantah tuduhan itu. Menurutnya Cindy hanya mengada-ngada. Lagipula, tidak ada bukti sama sekali yang bisa mengiyakan bila Anti-lah yang mengambil itu. Bukan hanya membantah dengan sangat keras, Anti bahkan mulai melemparkan bantal pada Cindy. Gadis itu masih sabar dengan perlakuan saudari tirinya. Mungkin ia bisa bersabar, sayangnya, tiga peri di sana tidak. Mereka bertiga sudah mulai geram dengan tingkah Anti. Itu adalah hal yang tidak bisa ditoleransi lagi!

"Sampai kapan kamu akan sabar seperti itu, Cindy? Lawan!" Ella yang sangat gemas pada Cindy mulai menghasut.

Cindy tidak menjawab. Jelas ia tidak akan menjawab. Ia hanya akna terlihat seperti orang gila bila menanggapi itu. Itu hanyalah seperti berbicara dengan hal yang tak kasat mata. Cindy memilih untuk bersabar meski hatinya sudah sangat panas.