Singgah cerita, saat itu Andin sedang makan sendirian, tiba tiba matanya tertuju pada Rio.
Andin : "Hmmm, gila yaa! mereka bener bener sama, kalo bukan karena rambutnya, gue pasti gak bakal bisa bedain mana Rio dan mana Riko. Tapi... kalo di pikir pikir, dari sikap juga kelihatan sii, Rio bicara nya agak kasar, dan kalo Riko lemah lembut. Dihhh, kok gue jadi mikirin mereka berdua sii?! Aneh deh"
Setelah selesai makan, Andin pun pulang menaiki motornya, ketika Andin memarkirkan motornya, tiba tiba dia terjatuh.
"BRAAAAAKKKKK!!!"
Andin : "Aduh!"
Saat itu Rio langsung datang menolong Andin.
Rio : "Ndin, lo gak papa?"
Andin : "T.. tangan gue...."
Rio : "Ya ampun! lo harus ke rumah sakit sekarang!"
Rio langsung bergegas memberhentikan Taksi dan membawa Andin ke rumah sakit.
Di perjalanan....
Andin : "Lo kenapa repot repot bawa gue ke rs si? gue gak papa kok, cuma luka ringan doang"
Rio : "Diem lo! jangan banyak bacot"
Andin : "Gue Serius"
Rio : "Luka lo yang serius!"
Andin : "Hmm ya udah deh"
Rio : "Kenapa? lo gak suka gue tolong?"
Andin : "Isshhh, bukan kek gituu, gue cuma gak mau repotin Lo aja"
Rio : "Gak papa, kali kali"
Andin : "Aduh..."
Rio : "K..kenapa?"
Andin : "Kaki gue tadi tertindih, jadi...."
Rio : "Pak sopir, cepetan bawa mobilnya!"
Supir : "B...baik"
Sesampainya di rumah sakit, Andin langsung di tangani oleh dokter. Kebetulan saat itu Rio membawa ke rumah sakit milik teman orang tuanya, jadi dia sudah banyak mengenal dokter disana, dan Andin di tangani oleh Dokter Hera teman ibunya.
Dr. Hera : "Luka dia sudah saya obati, sudah saya perban juga, untung kamu langsung membawa dia ke rumah sakit, kalo enggak... lukanya bisa infeksi"
Rio : "Tapi keadaan nya baik baik saja kan dok?"
Dr. Hera : "Iyaa keadaan nya baik baik saja, kamu bisa masuk ke dalam membawa dia pulang"
Rio : "Baik dok"
Dr. Hera : "Hmmm, siapa dia? pacar kamu ya?hhaa"
Rio : "Bu..bukan dok, apaan si" ujarnya lalu langsung masuk
Rio pun langsung masuk menemui Andin.
Andin : "Rio, lo belum pulang?"
Rio : "Lo kok nanya gitu si? masa iya gue ninggalin lo gitu aja"
Andin : "Yaa bisa aja kan?"
Rio : "Gimana keadaan lo sekarang?"
Andin : "Yaa masih sama, meskipun gue langsung di bawa ke rumah sakit, gue gak langsung sembuh kan?"
Rio : "Jawaban lo bener tapi bikin gue gendok tahu gak!"
Andin : "Ahahaha, lucu banget si lo!"
Rio : "L...lucu? Apaan si!"
Andin : "Ya udah, sekarang gue mau pulang, lo juga pulang sana!"
Rio : "G... gue anter lo pulang!"
Andin : "Gak usah, gue naik taksi sendiri aja"
Rio : "Lahhh, kok pulang sendiri si? gue udah nolongin lo dari awal, gue harus nolong lo sampe tuntas! Oke?"
Andin : "Ya udah iyaa, gue mau urus administrasi dulu"
Rio : "Administrasi udah beres, pokoknya lo tinggal pulang sekarang"
Andin : "Haa? l..lo urus administrasi gue juga?"
Rio : "Udahlah lo jangan banyak ngomong, ayo gue bantu Lo jalan, kaki lo pasti sakit kan?"
Andin : "Rio baik banget si, padahal dari luar... dia kelihatannya gak sebaik ini" ujarnya dalam hati
Rio : "Kenapa? kok lihatin gue kek gitu?"
Andin : "Gak papa, gue cuma gak nyangka aja, ternyata lo sebaik ini"
Rio : "Jadi lo pikir gue ini orang jahat? Dasar!"
Andin : "Jadi nganterin gue pulang gak niiih?"
Rio : "Iya jadi, ayo!"
Rio pun membantu Andin berjalan keluar, dia langsung memberhentikan taksi dan mengantar Andin pulang, sesampainya di rumah Andin...
Rio : "Ooh, jadi ini rumah lo?"
Andin : "Iya, by the way... makasi banyak ya, lo udah nolongin gue, sampe di anter pulang lagi"
Rio : "Iya sama sama, sana masuk!"
Andin : "Lo gak mau masuk dulu?"
Rio : "Enggak, lain kali aja, gue pulang dulu ya, bye"
Andin : "Bye..."
Bersambung...