Kapitel 220: Friends Do You Know?

Tak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Entah sadar atau tidak hal seperti itu memang biasa terjadi. Manusia juga pernah memiliki saat-saat terburuk dalam hidupnya hingga mereka tak dapat bangkit, ada pula yang sudah jatuh masih bisa tertawa dengan begitu merdu.

Mencuci piring bekas sarapan tadi. Sejak beberapa saat lalu pandangan Refi jatuh pada putrinya yang tengah tertawa dengan Kiki, anak kakak iparnya yang paling muda. Padahal beberapa waktu lalu Bella tak sedekat itu dengan anaknya.

Ah bocah itu. Bukankah dia terlalu bersemangat ya?

Eum, andai saja ia bisa mengabari kak Rista pasti akan membuat wanita itu tenang di Jakarta. Masalahnya Refi tak bisa mengabari kakak iparnya itu.

Beruntung kemarin ia sudah mengatakan kalau membutuhkan montor. Meskipun gila saja, tengah malam ia menelpon bunda. Walaupun wanita berumur itu sempat ngomel-ngomel tak jelas padanya namun paling tidak keinginan untuk meminta montor dituruti dengan mudah.