Sofia pagi-pagi sekali sudah di rumah maminya. Semalam sang mami mengatakan bahwa kak Dhik telah pulang. Tentu saja dia lekas datang, meski tak bisa datang di malam hari jika kemari pagi-pagi sekali Sofia tak masalah.
"Miss you," rengeknya sembari memeluk sang kakak. Sofia anak tunggal, sejak kecil dia sudah hidup dengan Dhik meski kala dewasa ada saja halangan yang membuat keduanya tak bisa sedekat dulu lagi.
Akan tetapi jika masalah menerobos masuk kamar ini saja Sofia tak ragu-ragu. Bahkan Dhik pun demikian, Riki dan Rista membiarkan berharap keduanya benar-benar bisa menjadi pasangan di masa depan meski sepertinya ini hanya akan jadi angan-angan.
"Too, masih pagi aku belum gosok gigi sayang. Lepas gih, sana sama papi aja yang habis jogging sama bocil," ujar Dhik dengan mata yang setengah terbuka. Bahkan laki-laki itu kini masih terbaring di atas ranjangnya. Hanya saja mendengar suara langkah kaki dia memaksakan diri untuk membuka mata.