Kapitel 115: Murid baru Guaradana

Setelah dua tahun lamanya, orang itu kembali ke Indonesia. Lebih tepat karena ia mendapat kabar bila adiknya mati karena bunuh diri. Remaja dua puluh tahun itu kembali masuk SMA dengan identitas palsu demi untuk menguak kematian sang adik yang begitu stragis.

Saat Zico masuk ke dalam kelas barunya, semua siswa terdiam seketika mengarah pada dirinya. Zico memperkenalkan diri sesuai dengan instruksi yang diberikan wali kelasnya.

"Hai, gue Zico. Gue pindahan dari Amerika. Senang bisa bertemu dengan kalian, " kata anak itu seraya memberikan senyuman tipisnya.

"Baik, Zico. Kamu boleh duduk di kursi kosong dekat Zayn yah," kata Bu Ratna selaku wali kelas kelas unggulan yang sudah bertahan selama tiga tahun. Wanita itu kembali ke ruangannya setelah mengantarkan Zico ke kelas.

Zico mencuri pandang ke arah lelaki yang duduk di sampingnya. Rahangnya tampak kuat, kedua matanya lebih mirip mata elang kemudian alisnya begitu hitam tebal menambah aura ketajaman wajahnya.