App herunterladen
2.22% Buka Matamu dan Lihat Aku / Chapter 18: Mengambil Celana Tanpa Mengakuinya (2)

Kapitel 18: Mengambil Celana Tanpa Mengakuinya (2)

Redakteur: Wave Literature

Lima hari kemudian, saat sore hari, Xia Wanan baru keluar dari rumah sakit.

Selama lima hari di rumah sakit, yang menemani Xia Wanan adalah Song Youman. Dia sudah tidak sabar untuk keluar bermain di malam hari, sehingga Song Youman mengajak Xia Wanan pergi bersamanya.

Xia Wanan tidak menolak ajakannya.

Xia Wanan dan Song Youman pun pergi ke bar yang sering mereka kunjungi. Karena punggung Xia Wanan masih belum sepenuhnya sembuh, dia tidak bisa minum bir. Song Youman tidak lupa memberinya segelas jus segar sebagai pengganti bir.

Mereka berdua datang lebih awal, sehingga kondisi bar saat itu masih sepi. Belum terlalu lama mereka saling mengobrol, Ai Jiang tiba. Han Zhijin pun menyusul tak lama setelahnya. Pada saat yang sama, ada banyak orang asing yang terus-menerus masuk ke bar, membuat keadaan bar berubah semakin ramai dan berisik.

Setelah Song Youman ditemani oleh seseorang, Xia Wanan tetap sendiri seperti sebelumnya. Dia mencari tempat duduk yang nyaman dan menyandarkan kepalanya di bahu Song Youman. Lalu, seperti memegang boneka, Xia Wanan langsung tertidur.

Xia Wanan juga tidak tahu berapa lama dia ketiduran. Dalam keadaan setengah sadar, dia mendengar Song Youman berkata, "An An, aku akan pergi berdansa. Kamu tetaplah di sini dan jangan pergi kemanapun."

Xia Wanan hanya menjawab, "Ya," lantas melepaskan lengan Song Youman, lalu meletakan kepalanya di atas meja, melanjutkan tidurnya lagi.

Xia Wanan melihat ada seseorang berjalan ke arahnya dan menyelimutinya dengan jaket. Xia Wanan membuka sedikit matanya, melihat orang yang menyelimutinya adalah Han Jingnian. Setelah itu dia kembali memejamkan mata dan melanjutkan tidur.

Beberapa saat kemudian, ada seseorang menghampirinya. "Nona, kamu bisa minum bir ini?"

Suaranya terdengar asing. Mungkin itu adalah seseorang di bar yang mau mengajaknya mengobrol. Xia Wanan tetap memejamkan mata, lantas mengubah posisi tidurnya membelakangi orang tersebut.

Pria itu tidak pergi dan dia tidak menyerah. "Nona, apa kamu terlalu banyak minum?"

Xia Wanan berpura-pura tidur.

"Nona, apa kamu sendirian di sini?"

Xia Wanan menutup telinganya.

"Nona..." Pria itu berteriak padanya lagi, mungkin mengira Xia Wanan mabuk dan hilang kesadaran. Karena tidak ada jawaban, pria itu meraih lengannya, mencoba membawa Xia Wanan pergi.

Begitu si pria asing menyentuhnya, Xia Wanan secara refleks menarik lengannya dan duduk tegak.

Dia melirik pria itu, yang ternyata tampak berusia tiga puluhan dan sedang mabuk.

Melihatnya, Xia Wanan jadi menghindari si pria asing, yang ternyata masih tidak menyerah mendekatinya. Si pria asing mengulurkan tangan, bermaksud mengapai Xia Wanan dan akan menyentuh wajahnya. "Nona, ayo pergi bersamaku." 

Sebelum laki-laki itu menyentuh wajahnya, Xia Wanan segera mengambil tasnya dan bermaksud pergi meninggalkannya.

Orang mabuk itu sangat mengganggu, membuat Xia Wanan merasa enggan untuk berada di dekatnya. Karena kesal, Xia Wanan pun berdiri untuk mencari Han Zhijin dan teman-temannya. Namun sebelum dia sempat melangkahkan kaki, tiba-tiba si pria mabuk meraih pergelangan tangannya dan bergerak untuk memeluknya. Xia Wanan secara naluriah menolak dan berusaha melepaskan diri dari pria itu. Si pria mabuk tiba-tiba mengatainya sebagai, "Pelacur kecil." Mendengar dirinya disebut sebagai pelacur, Xia Wanan langsung mengambil segelas anggur dan disiramkan ke wajah si pria.

Amarah si pria memuncak dan mengumpat sambil berteriak, memaki-maki Xia Wanan dengan bahasa yang tidak sopan. Pria itu bermaksud memukul Xia Wanan. Namun secara kebetulan, Han Zhijin yang tengah berlari untuk mengambil minum melihat kejadian itu. Tanpa berkata apapun, dia segera menghentikan pukulan si pria itu dengan satu tangannya, lalu tangan satunya dipukulkan ke wajah si pria asing. 

Dalam sekejap, Han Zhijin dan si pria asing saling baku hantam. Kejadian tersebut membuat orang-orang di sekitar serta yang berada di lantai dansa ketakutan. Menyadari kejadian tersebut, Song Youman dan Ai Jiang pun bergegas menghampiri mereka. Ai Jiang yang melihat Han Zhijin saling adu pukul dengan pria asing itu pun menjerit. Song Youman mengambil tasnya dan ikut bergabung dengan Han Zhijin untuk berulang kali memukuli wajah pria asing itu...


next chapter
Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C18
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität der Übersetzung
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen