Kapitel 41: masih milikku?

Aku terdiam tak bisa berkata apapun saat untuk pertama kalinya ia mencium pipiku ...

Hal itu terjadi begitu cepat ..hingga yang aku lakukan hanyalah melihat wajahnya yang kini mulai meneteskan air mata...

" hei... Kamu kenapa ? "

" maafin aku .. Aku gak tau harus gimana .. Maafin aku kalau aku udah lancang .. "

Dilema ,,, itulah yang aku rasakan...

Aku ingin segera pergi dari sini.. Tapi sesuatu sepperti menahanku

" gak apa apa ... Aku ngerti kok mungkin kamu lagi banyak masalah... Cerita aja . Siapa tau aku bisa bantu "

Setelah aku mengucapkan kata kata ini , ia menangis begitu keras , hingga akhirnya akupun mendekat ke arahnya dan mengusap rambutnya..

" jangan nangis gitu .. Aku ngerasa gak enak ... Apa aku yang bikin kamu nangis ? "

Ia menggelengkan kepalanya lalu tanpa aba aba ia langsung memelukku .. Tangis nya pecah, akupun bingung sendiri melihatnya begitu..

" apa setelah kejadian tadi , kamu masih mau berteman sama aku rha ? "