Mendengar semua apa yang dibicarakan oleh kakak kembarnya, membuat Gina mati-matian agar tidak terisak. Matanya terus saja mengeluarkan air mata yang deras, ditambah lagi tangannya yang mengepal agar bisa menahan tangisan tidak semakin keras.
Benarkah apa yang ia dengar dari pembicaraan Gian dan Gino barusan?
Gina jadi mengingat kembali akan perkataannya kepada Nevan beberapa waktu lalu di dalam telepon. Bahwa semua orang mempunyai titik jenuh mereka masing-masing dan setiap orang pasti mempunyai cara yang berbeda untuk menyikapinya.
Dan Gina sekarang sadar bahwa cinta lah yang dapat membuat Gian dan Gino melupakan rasa sakit akibat pukulan keras dari takdir.
Mereka merasa kembali bahagia tanpa beban pikiran ketika bersama sesorang yang mereka cintai.
Seperti Viona dan Airyn, dua orang perempuan yang amat Gino dan Gian cintai. Cinta yang dapat membuat mereka melupakan sejenak masalahnya di rumah.