Dari jauh terdengar derap kaki yang sangat cepat dan semakin dekat,, Albert dan Jeclyn menatap kearah suara tersebut, dan mendapati Aeychan sedang berlari kearah mereka dengan senyum yang sangat lebar di wajah nya sambil melambaikan tangan ke arah kami berdua, di balik sosok Aeychan terselip sosok laki-laki yang mereka kenal, Maurer melangkah dengan santai kea rah mereka
" Dengar... dengar kak.." Aeychan memeluk lengan kanan Albert, " Aku dengan susah payah mendapat kan tiket untuk taman hiburan , bagaimana kalau kita pergi ke sana akhir pekan ini? " mengeluarkan empat tiket dari saku baju nya
" Wow... ok.. aku ikut " Maurer mendekati Aeychan dan menarik dua tiket lain nya ,ia melambaikan dua tiket yang di ambil nya kea rah Aeychan,menunjukan kalau dua tiket lagi kosong dan mereka dapat menggunakan nya
" Aku kan tidak menawarkan mu..., aku berencana untuk menjual nya.. sini kembalikan" Aeychan berusaha mengambil tiket nya kembali, sedangkan Maurer sengaja mengangkat tangan nya setinggi-tinggi mungkin hingga Aeychan terpaksa meloncat-loncat untuk mengapai nya, namun usaha nya sia-sia
" Untuk apa kau menjual nya, bukan nya kakak mu Albert sudah sangat kaya ... hanya uang tiket dia pasti dapat memberikan lebih dari itu, benarkan Albert?"Maurer mendekati Albert, meletakan lengan nya di atas bahu Albert yang sama tinggi dengan diri nya, menepuk-nepuk kecil pundak Albert, Albert hanya menggeleng kecil
" Aku tidak mau kencan kami di ganggu oleh mu.." Jawab Aeychan sambil menunjuk Maurer
" Kencan? Kalau begitu... ayo kita double date? Aku akan pergi bersama Jeclyn"
" Hah? Kencan? Aku? " Tunjuk ku pada diri ku sendiri
" Ingat ya... jam 1, aku menunggu mu" Teriak Maurer sambil berlalu bersama Albert
Jeclyn pergi dengan menggenakan kemeja panjang kotak-kotak dengan leher berbentuk V terbuka sampai dada,yang di dalam di lapisi baju kemeja putih yang kerah kemeja dalam menindih kera kemeja kotak-kotak. Dengan lengan kemeja di gulung sampai batas siku,lengan kemeja putih menutupi kemeja kotak-kotak,dengan poni menyamping kekanan dan kunciran menyamping ke kiri. Menggunakan topi rajut pink putih yang tali nya sengaja tidak di ikat tergurai jatuh di bahu Jeclyn, dengan setelah bawahan celana 7/8 yang ketat dari bahan kain dan karet bewarna hitam dengan hiasan kancing di tiap sisi-sisi nya.terakhir sepatu putih dengan less pink dan kaus kaki putih pink.
Maurer berdiri di depan jam raksasa di bawah air mancur, tempat perjanjian yang sudah kami tentukan sebelum nya , ia berdiri memandang air mancur di depan nya di gerumuni oleh anak-anak yang sedang asyik bermain dengan lubang-lubang kecil yang mengeluarkan air, mereka sibuk menutupi lubang tersebut dengan tubuh dan kaki mereka berharap air tidak dapat keluar dari lubang itu lagi. Gelembung- gelembung balon busa yang berasal dari anak-anak yang sedang asyik meniup , berterbangan di bawa oleh angin, gelembung-gelembung itu melewati tubuh Maurer.
Deg... ada perasaan yang mengenjolak dalam diri ku, ia sangat tampan hari ini.. gelembung-gelembung itu yang melewati tubuh nya di bawah sinar matahari yang memantulkan warna kulit nya yang putih, deruan suara air mancur dan kilauan air yang memercik di sekitar nya membuat nya terlihat bagaikan di film-film dengan berbagai efek. Seperti nya... aku jatuh cinta pada nya.. aku termabuk kan cinta
" Apa yang kau tunggu.. cepat .. masuk ke mobil" Kata Albert sambil sengaja menyenggol diri nya dengan bahu nya, seketika itu juga Jeclyn langsung tersadar dari lamunan nya dan melihat jengkel kearah Albert yang telah menganggu sosok pangeran khayalan nya.
Jeclyn menoleh kearah Albert dan baru menyadari ada hal yang berbeda dari Albert, mungkin karena meraka jarang sekali terlihat tanpa seragam sekolah, Albert menggenakan kaus lengan panjang bewarna putih polos yang mengespos bentuk tubuh nya yang tercetak jelas di balik kaos nya itu, ia membiarkan kancing kerah nya hingga mengespos leher nya yang jenjang.
Ia terlihat tampan.., tunggu sebentar.. apa yang membuat mereka berdua terlihat berbeda dari biasa nya? Aku sering bertemu dengan mereka tapi..aku tidak pernah benar-benar melihat mereka setampan ini. Atau jangan-jangan .... Ini masa puber ku? Di mana wanita akan bergenit ria? Ya ampun... apa yang harus aku lakukan? Tidak.. ini pasti karena efek baju mereka yang membuat mereka lebih modis. Benar.. ini pasti karena baju mereka, menggeleng kan kepala nya sendiri di tengah keramaian
"Maaf menunggu lama" Aeychan datang dengan baju leher lebar yang melar ke kiri,bahu nya hanya di tutupi tali tanktop dengan lubang lengan lebar dan menggunakan hotspan dan higheels. Sialan dia lebih menonjol dari ku, kami mulai melakukan perjalanan yang memakan waktu sekitar tiga jam dari kota.
Hal pertama yang kami lakukan saat tiba adalah mencoba permainan menembak boneka, tentu saja aku kurang beruntung untuk soal yang seperti ini, walaupun tau aku tidak seberuntung itu, tapi tetap saja aku memilih untuk mencoba nya kembali, berharap dewi keburuntungan sekali-sekali memihak pada ku. Ku arah kan senapan berpeluru karet itu tepat di depan boneka yang ku ingin kan, dengan keyakinan yang penuh, aku menutup sebelah mata ku untuk mengeker nya dan dengan tenaga penuh aku menarik pelatuk nya. Duar.. Tembakan pertapa meleset duar.. Tembakan kedua meleset dari target tetapi mengenai gelang hitam di samping nya Duar.. Tembakan terakhir pasti kena. Peluru karet terbang melesat menuju sasaran yang di tuju. Kena.. Kena.. Kena.. Peluru menggenai tangan boneka sedikit ,tetapi tidak menjatuh kan boneka
"Menyebalkan" Aku mengerutuh
"Biar aku coba" Maurer menarik pelatuk senapan .Ternyata Maurer juga lumayan saat memengang senjata,boneka beruang yang di targetkan Jeclyn jatuh karena tembakan Maurer
"Asyik.. Asyik.. Makasih Maurer. Dengan satu tembakan sudah bisa mengenai" Meloncat kesenangan, karena baru pertama kali ada yang memberikan nya sebuah boneka sebesar ini dari permainan yang selalu ia anggap sebagai permainan keberuntungan di badingkan ketangkasan.Albert melihat ke arah Jeclyn dan Maurer. Dia menarget kan boneka panda yang tak kalah besar dengan boneka beruang milik Jeclyn yang merupakan pilihan Aeychan
Duar.. Albert mengenai sasaran,itu pasti keberuntungan. Duar.. Maurer juga tak kalah mendapatkan target yang aku pilih. Duar.. Albert menembak sasaran berhadiah dua peluru tambahan yang membuat nya memiliki dua kesempatan lagi. Sekali lagi target yang di pilih Aeychan tertembak... dan entah bagaimana tanpa di sadari permainan ini menjadi ajang saling menunjukan kehebatan dan persaingan antara mereka berdua. Jeclyn masih berpikir permainan ini adalah permainan keberuntungan, tidak mungkin Albert dapat melakukan nya empat kali berturut-turut tanpa meleset,sepintas ia mulai berpikir..
"Albert.. . Kau... Teroris ya?" Tegas ku sambil menunjuk Albert. Semua melihat Jeclyn termasuk Maurer yang tadi nya akan menembak
"Dasar bodoh!!!" Albert mengelengkan kepala
Terdengar sebuah rengekan dari seorang anak perempuan meminta bonekaberuang pada papa nya,di lihat dari hadiah yang di dapat pasti sudah banyak menghabiskan uang. Tapi anak itu semakin merengek meminta boneka beruangsambil meloncat-loncat kecil di depan ayah
nya,sang ayah terlihat jengkel dan mulai memarahi nya sambil menyeret nya nya untuk pulang. Kulirik boneka beruang yang besar di tangan ku.. ku tatap boneka itu cukup lama, memang sangat susah mendapat kan mu beruang.. sampai sebesar ini aku baru mendapatkan mu , bukan karena uang yang di miliki keluarga ku, tapi karena usaha orang yang ku sayang, tapi aku lebih memiih melepaskan mu dari pada mendengar tangisan adik kecil itu
Tangisan nya meledak membuat ku sedih dan memberikan boneka ku pada nya .Albert melihat Maurer dan Maurer membalas tatapan Albert. Duar.. Bunyi tembakan berasal dari dua senapan yang berbeda ,yang berasal dari senapan Albert dan Maurer dengan target yang sama.
Peluru mereka menuju target dengan mulus dan... Trak.. Peluru mereka berdua tabrakan dan mental tidak ada yang mengenai target . peluru Albert jatuh mengenai benda di samping nya sedangkan peluru Maurer jatuh tanpa mengenai sasaran
"Aku beli peluru lagi saja ya" Tanya Maurer
"Ah,tidak usah. Kita main yang lain saja,aku bosan di sini"
" Kalau aku bisa mendapatkan ikan besar, kau harus meneraktir ku. Bagaimana?"
Tantang Maurer
"Aku yakin kau tidak dapat mendapat kan nya" Tatang ku balik
"Seperti nya aku sudah dapat mencium aroma makanan lezat" Maurer tertawa kecil
Maurer menangkap ikan dengan jarring datar , ikan meloncat-locat terus hingga jatuh dari jarring, tangkapan kedua jaring putus begitu juga dengan tangkapan ketiga jaring putus dan tangkapan ke empat ikan meloncat-loncat, membuat diri ku sendiri gregetan menontonnya, kedua tangan ku mengepal dengan kuat, ku kantupkan gigi ku untuk menahan teriakan dari bibir ini,dengan lihai nya Maurer mengikuti gerakan ikan dan menuntun gerakan ikan ke ember, tanpa ada perlawananan ikan besar itu masuk kedalam ember kecil yang telah di siapkan. Senyum merekah terpampang di wajah Maurer sambil sekali-sekali ia memainkan kedua alis nya, seolah mengatakan.. aku tunggu makanan lezat dari mu.
Kami terpencar dari rombongan Albert namun tidak berapa lama kami berdua menemukan Albert dan Aeychan. Dari jarak yang tidak terlalu jauh aku melihat Albert dan Aeychan yang saling menatap, Albert menyentuh bibir Aeychan membersihkan bekas eskrim yang menempel di bibir nya
Deg.. kenapa jantung ini? Muka ini panas... aku merasakan ada yang lain di jantung ku, perasaan yang belum pernah aku rasakan sebelum nya. Lebih dalam tapi tidak menyenangkan, ada denyutan yang membuat ku merasakan sakit, rasa apa ini?
Setelah asyik bermain bersama rombongan sendiri akhir nya kami semua memutuskan untuk mencoba tantangan rumah hantu, aku dan Aeychan tampak sedikit tegang karena takut. Aeychan mengandeng tangan Albert dengan erat sedangkan aku sendiri hanya bisa meremas tangan ku yang mulai mendingin
"Kalau kau takut kau boleh berdiri di belakang ku, aku akan menuntun mu" Seperti nya Maurer membaca ketakutan di raut muka Jeclyn dan Jeclyn membalas dengan senyum