App herunterladen
9.61% Black White Side / Chapter 5: Aura kegelapan

Kapitel 5: Aura kegelapan

Saat berjalan di dalam sekolah tiba-tiba saja ada yang melewati Jeclyn dengan cepat dan Jeclyn dengan cepat menyadari siapa yang melewati nya tadi walau dia tak melihat pasti sosok yang melewati nya tapi dia tau dengan mengenali auranya. Benar-benar aura yang membuat semua tubuh mu merinding disko saat dia melewati mu , pikir Jeclyn dalam hati nya

Aku tak tau sosok yang bagaimana yang bisa setiap saat berada di samping nya menahan aura nya yang benar-benar membuat kau merasakan ruang hampa , gelap dan dingin mungkin begitu lah gambaran aura nya

"Hei..., kau sedang apa dengan supir mu? Kau ke sini dengan mobil?" Kata seseorang wanita yang menepuk bahu nya

" Ah.., Sendy. Nanti saja aku jelas kan. Albert tunggu!!!"

"Kau... memanggil nya!!!! Kau gila?" Kata Sendy syok dan takut " Kau memanggil ku tadi?"

Albert mendekati Jeclyn sangat dekat hingga Jeclyn menunduk kan kepala sedang kan supir dan Sendy hanya bisa mendiam diri menyaksikan. Terlebih lagi Sendy dia memengangi muka nya sendiri dengan kedua tangan nya sambil dengan mulut terbuka lebar berbentuk"O"

" Ya..., ya..., aku memanggilmu"

Masih dengan wajah tertunduk namun si Albert makin mendekat dan memperhatikan dengan saksama ekpresi Jeclyn , melihat dari sisi kanan dan kiri muka Jeclyn seperti orang yang lagi mengintrogasi seseorang tersangka membuat Jeclyn memejam kan mata tak berani melihat wajah Albert. Aura mu dingin sekali Albert membuat diri ku benar-benat tak nyaman dengan mu.

"Wah..., tumben sekali ada yang memanggilku. Ada perlu apa? Awas saja jika itu tidak penting"

"I...ini catatan mu kemarin terjatuh dan aku menemukan nya. Aku kembalikan kepada mu"

" Owh..., Ternyata ada di kamu Jesica."

" Jesica???????" Kata supir dan Sendy

" Kenapa nama nya kan Jesica" Kata Albert " Iya...Jesica nama ku Jesica"

Bisa mati berdiri ini kalau ketauan harus nya aku kembali kan pas lagi sepi saja kenapa sekarang aku kembalikan. Jadi buat aku jantungan takut ketahuan kan

" Apa ada lagi?"

" Tidak, tidak ada lagi'

" Kau memang aneh Jesica"

Kenapa kau harus mengulang setiap kata-kata yang sudah di ucap kan benar-benar makhluk aneh. Aku jadi penasaran apa lagi yang akan di perbuat si aneh ini? Setelah lupa dengan rumah nya sendiri

"Kau harus menjelaskan apa yang terjadi kenapa catatan nya ada di kamu?" sendy bicara setelah si devil pergi meninggal kan mereka

" Kau boleh pulang " kata Jeclyn dengan supir nya

" Terus apa maksud mu dengan nama mu Jesica?" Jeclyn menjelas kan semua dengan Sendy

" Kau memang gila Jeclyn,berani berurusan dengan si devil itu. Aku yakin dia akan datang sebentar lagi kekelas kita ,menjemput mu dan kau akan jadi mainan di tangan nya." Tiba-tiba orang yang berada di kelas bubar kocar-kacir tidak tentu arah menjauhi pintu masuk kelas

" Wah..., ternyata kelas mu di sini Jesica. Dari tadi aku mencari tiap kelas seperti nya kau tidak cukup terkenal sampai banyak sekali yang tidak tau kau dimana"

" A..aku rasa kau benar Sendy. dan aku tak menyangka kata-kata mu begitu cepat terwujud. Jadi Sendy apa yang harus aku lakukan sekarang " Dengan mencekram kuat bahu Sendy dengan wajah ketakutan dan hampir menangis

" Kau sedang apa? Hari ini kau harus pulang bersama ku"

Semua orang melihat kearah mereka berdua dan terdengar bisik-bisik dari mereka. Wah..,dia bakal jadi mainan baru nya , kasian sekali padahalkan dia murid yang cukup berprestasi dan dia juga anak yang baik tapi sayang nasib nya malang sekali ketemu dengan

nya disemester awal kelas dua, masih ada dua tahun lagi untuk lepas dari nya. Walau punya mainan baru tetap saja kau tidak akan lepas dan bisa di pastikan kau tidak ingin mengingat masa-masa SMA mu yang seharus nya jadi masa indah malah penderitaan

Albert memengang kera belakang leher Jeclyn menarik nya agar Jeclyn ikut dengan nya , Jeclyn sendiri pasrah sambil melambai-lambaikan kedua tangan nya kearah depan sambil melihat kearah Sendy. Sendy tolong aku, siapa pun tolong aku...., kenapa harus aku? Kenapa harus aku?

"KRING.....KRING....."

"Tunggu senbentar suara HP ku berbunyi. Bisakah kau melepas tangan mu dari kera leher ku?"

"Hm..., aku pertimbangkan dulu apa aku mau melepas mu atau tidak" " KRING.....KRING..."

" Kelamaan tau!!!! Aku janji sudah mengangkat telp kau boleh membawa ku pergi dan aku tak melawan. Aku angkat telpon ku dulu"

Sementara Jeclyn asyik menelpon ,Albert melihat kearah Jeclyn. Ini anak kenapa?baru kali ini ada yang berjanji seperti itu

" Aku harus menjemput adik ku dulu , kau mau ikut?"

" Hei..., kau itu tawanan ku. Kenapa kau yang bicara begitu?"

" Dia adikku yang paling kecil , sekarang di rumah lagi sibuk dan tidak ada yang bisa menjemput nya. Harus nya kau mengerti...mau ikut atau tidak?" Dengan kesal Jeclyn berkata seperti tidak takut lagi dengan Albert.

"Aku tidak bertanya!!! Kenapa harus menjelas kan panjang lebar dan lagi kenapa kau yang menyuruh ku"

" Baik lah"

Jeclyn berjalan kearah Albert memengang tangan nya dan meletak kan tangan Albert di kera baju nya sepeti tadi. Wah..., tangan nya besar sekali dan terasa dingin. Apa semua yang ada di tubuh nya ini dingin ya?

" Kau sedang apa Jesica?"

" Aku?Aku ? ya tentu saja menepati janji ku yang tadi. Sekarang kan aku tawanan Mu"

Aku mengamati Abert , sejenak dia diam dan memperhatikan aku dan tentu saja aku langsung menundukan kepalaku tapi aku tau dia memperhatikan ku dengan tatapan begitu aku tidak bakal berani melihat nya. Tapi kenapa dia tiba-tiba diam begitu?

"Dasar aneh... manusia aneh"

Albert menyeret Jeclyn dengan menarik kera nya dan berjalan.posisi Jeclyn sendiri berjalan terbalik , membelakangi Albert yang berjalan menghadap depan. Semua siswa melihat Jeclyn diseret begitu dengan Albert. Jeclyn sambil melipat kedua tangan di depan dada dan berjalan pasrah dengan di seret Albert sibuk mengoce-ngoceh sendiri

" Jadi kearah mana sekolah adik mu?" "Bisakah aku yang memimpin jalan?"

" Sebenar nya kau ini tawanan ku atau bukan si? Seenak nya saja"

" Ah..., itu dia adik ku "

Aku mendahului Albert tidak peduli dia setuju atau tidak tapi aku tetap berjalan di depan nya. Harus lebih cepat lagi berjalan sebentar lagi lampu hijau aku malas sekali jika harus menunggu lagi. Auw....,tiba-tiba saja aku merasa menyandung sesuatu yang keras dan setelah aku membuka mata aku telah jatuh di lantai di depan banyak orang-orang dewasa yang sedang lalu lalang menjemput anak nya dari sekolah.

Masih belum berdiri dan masih dilantai tentu nya aku melihat kearah adik ku. Dari kejauhan yang tadi nya dia melambai-lambai tangan dengan semangat langsung memukul kepala nya lembut kemudian dilanjut kan menutup muka nya dengan tangan nya itu. Apa- apaan itu aku jatuh tapi dia bersikap begitu. Dasar!!!!!!

Aku merasakan ada yang memengang pundak ku. Dingin sekali dikeramaian begini,di tempat sepengap ini pun tetap saja kehangatan orang yang berlalu lalang ini tak bisa menutupi dan menghangati aura dingin nya itu

" Hei..., kau sampai kapan berpose begitu di jalanan ini? Kau bukan seorang model yang berpose di kamera" Sambil tertawa

" Iya aku tau aku akan segera berdiri. Dasar !!!!"

Setelah bicara dengan ku pun dia masih tertawa dan menutup mulut nya yang sedang tertawa itu,tanpa kusadari tangan ku sudah berada di atas tangan nya yang sedang menutupi tertawanya yang lepas. Dia melihat ku , kali ini mata kami benar-benar beradu pandang tidak seperti dulu yang aku selalu menghindari tatapan nya dan kali ini pun aku merasakanlagi aura dingin nya berhembus kuat dan sekeliling berhenti sama seperti pertama kali jumpa dengan nya. Dan tanpa ku sadari kata-kata ini pun keluar dari mulut ku

"Kau..., terlihat lebih menarik saat tertawa lepas jangan kau tutupi tawa mu" Gila...!!!!!!! apa yang aku katakan? Benar-benar keluar tanpa sepengetahuan ku dan aku tentu saja langsung menunduk dan berjalan

Owh...,kali ini aku merasa seperti salah tingkah. Aku berjalan dengan cara yang tidak benar bahkan aku lupa bagaimana berjalan dengan benar aku oleng ke kiri dan sebentar oleng ke kanan.Ayolah jalan yang benar, aku tau dia sedang melihat ku berjalan tapi semakin aku berusaha jalan dengan benar semakin aku lupa cara berjalan dengan benar

" Apa yang kau lakukan di sini?" kata Declyn

" Tentu saja menjemput mu !!! kalau tidak, tidak mungkin aku ke sini" " Adik mu kecil sekali"

" Tunggu kau siapa?" Kata Declyn seperti nya geram karena di bilang kecil sekali " Declyn...,kau.....!!!!"

Lebih baik kau diam Declyn dia itu Devil...., aku rasa walau kau masih kecil dia juga pasti tega menyakiti mu. Ah..., membawa bahaya ke adik sendiri kakak macam apa aku. Aku melihat Declyn mulai mendekati si devil dengan gaya menantang , belum sempat dia mengatakan sesuatu aku langsung menutup mulut nya dan menarik nya kearah ku walau dia memberontak dengan kuat di pelukan ku.

" Declyn kau.., kau harus sopan "

Aku cemas sekali kalau sempat adik ku ini berkata macam-macam walau devil satu ini tidak tega dengan anak kecil tapi dia tega untuk menyakiti aku. Tak bisa aku bayangkan kalau dia menyiksa ku lebih parah gara-gara ingin membalas dendam adik ku. Dan akulah yang harus menanggung nya

Apa yang di lakukan manusia aneh ini?mau membunuh adik nya? Mendengkap adik nya dengan lama sambil melamun. Padahal adik nya sudah meronta-ronta begitu dan aku rasa adik nya kekurangan oksigen.sebenar nya apa yang di lakukan nya ini?

"Hei..., apa yang kau lakukan ? kau mau membunuh adik mu?"

Tiba-tiba aku tersadar dari lamunan ku dan memandang adikku yang berada di pelukan ku ini meronta-ronta dan wajah nya mulai membiru aku kaget sekali dan langsung melepas nya . apa yang aku lakukan? Hampir saja aku membunuh nya. Aku melihat adik ku mengambil nafas dengan banyak untuk memulihkan nafas nya

"Maaf.., aku bemar-benar tak sengaja Declyn"

"Kau mau membunuh adik mu ini ,kau mau membunuh adik satu-satu mu ini?"

"maaf..."

"Adik satu-satu nya? Hm...., tadi kau bilang adik mu yang terkecil"

" Ah..., terimakasih sudah menolong ku dan mengantar kakak ku ke sini. Ah..,jangan- jangan kau juga yang membawa kakak ku kekantor polisi. Aku dan keluarga benar-benar mengucapkan terimakasih"

"Adik mu sopan sekali lain sekali dengan mu, benar-benar berbeda" " Di rumah ada acara jadi mama tak bisa menjemput mu"

" Kan ada supir. Mama kan tak pernah menjemput ku"

"Supir?

" Hahhahhhaah..., aku rasa dia menghayal. Maklum anak seusia mereka kan banyak menghayal biasa dia naik bus jadi memikir kan kalau supir bus itu supir nya" Jangan sampai ketahuan de kalau aku buka anak biasa nanti bisa-bisa dia meminta uang dengan ku atau aku yang di sandera untuk dapat uang. Seperti nya aku lah yang banyak menghayal

" Kak...,apa itu bus?"

" Bus itu yang ukuran nya besar dan banyak mengangkut penumpang dengan beberapa jurusan" Jelas Jeclyn ke adik nya yang tak pernah naik bus

" Berapa umur adikmu? Seperti nya jarak mu dan dia jauh sekali"

"Kami selisih 11 tahun"


next chapter
Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C5
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen